Lihat lebih banyak

Brian Armstrong Jual 2% Sahamnya di Coinbase, Apa Motivasinya?

3 mins
Oleh Oluwapelumi Adejumo
Diterjemahkan Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Brian Armstrong, CEO Coinbase, telah mengungkapkan rencananya untuk menjual 2% dari kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.
  • Melalui akun Twitter pribadinya, ia menjelaskan alasan dari aksi penjualan sahamnya kali ini, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
  • Bila dilihat dalam rentang waktu year-to-date (YTD), harga saham Coinbase (COIN) sudah menyusut sebesar 74%.
  • promo

Brian Armstrong, CEO Coinbase, telah mengungkapkan rencananya untuk menjual 2% dari kepemilikan sahamnya di crypto exchange tersebut. Hasil dari penjualan saham itu rencananya ingin ia gunakan untuk mendanai pengembangan sains dan teknologi yang akan menyelesaikan sebagian masalah besar di dunia.

Menurut Brian Armstrong, salah satu perusahaan yang akan menerima dana dari hasil penjualan saham Coinbase (COIN) adalah New Limit dan Research Hub. New Limit sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berfokus untuk meningkatkan masa hidup manusia melalui pemrograman ulang epigenetik.

“Saya bersemangat tentang percepatan sains dan teknologi untuk membantu menyelesaikan sejumlah tantangan terbesar di dunia. Untuk [membuat percepatan] ini lebih jauh, saya berencana menjual sekitar 2% dari kepemilikan [saham] Coinbase saya hingga tahun depan untuk mendanai penelitian ilmiah dan perusahaan-perusahaan seperti @newlimit + @researchhub.”

— Brian Armstrong (@brian_armstrong), CEO Coinbase.

Brian Armstrong mengatakan bahwa ia mengumumkan penjualan saham Coinbase miliknya agar menghindari kesalahpahaman. Armstrong pun menekankan bahwa ia masih sangat bullish terhadap kripto dan berfokus untuk mengembangkan Coinbase.

“Agar menghindari keraguan, saya berniat menjabat sebagai CEO dari Coinbase untuk waktu yang sangat panjang, dan saya masih sangat bullish terhadap kripto dan Coinbase. Saya berdedikasi penuh untuk mengembangkan bisnis kami dan meningkatkan misi kami, namun saya juga bersemangat untuk berkontribusi dalam cara yang berbeda.”

Performa Saham Coinbase (COIN)

Melihat performa saham COIN belakangan ini, serta hengkangnya sejumlah petinggi C-level di dunia kripto, keterusterangan Brian Armstrong pun dapat dipahami. Jika tidak ada klarifikasi, tidak menutup kemungkinan penjualan saham COIN milik Armstrong secara tiba-tiba ini dapat menimbulkan rumor tidak sedap. Bahkan, mungkin saja rumor itu berimbas negatif pada harga saham crypto exchange tersebut.

Sebagai informasi, saat ini, Armstrong memiliki 16% saham di Coinbase dan mengendalikan 59,5% dari suara pemegang saham.

Pada perdagangan hari Jumat (14/10) lalu, harga COIN terlihat melemah 8% dan diperdagangkan di harga US$63,59. Apabila kita ukur dalam rentang waktu year-to-date (YTD), harga saham COIN sudah turun sebanyak 74%. Oleh karena itu, tidak mengherankan JP Morgan dan Goldman Sachs pun menurunkan peringkatnya terhadap saham COIN menjadi sell.

Performa Saham Coinbase (COIN) secara YTD
Performa Saham Coinbase (COIN) dalam rentang YTD | Sumber: NASDAQ

Namun, penurunan harga saham COIN rupanya tidak mengejutkan. Pasalnya, pergerakan saham COIN mencerminkan performa industri kripto secara umum. Sebagaimana kita ketahui, harga Bitcoin (BTC) dan sejumlah aset digital lainnya telah menurun dari level tertinggi sepanjang masanya (all-time high).

Sebelumnya, pada bulan Agustus lalu, Brian Armstrong mengatakan bahwa Coinbase sudah mempersiapkan diri untuk crypto winter berkepanjangan. Perusahaan crypto exchange tersebut bahkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya di masa bear market kripto.

Makin Gencar Jalin Kerja Sama

Sejauh ini, Coinbase terlihat masih terus melakukan berbagai langkah strategis yang sekiranya dapat memperkuat operasi perusahaan. Belum lama ini, mereka menjalin sebuah kerja sama dengan Google Cloud untuk menyediakan pembayaran dalam bentuk aset kripto. Selain itu, Coinbase juga baru saja mendapatkan lisensi untuk beroperasi di Singapura. Keberhasilan Coinbase memperoleh izin operasi dari regulator Singapura seakan menjadi sinyal bahwa perusahaan ingin berekspansi lebih dalam di wilayah Asia.

Sebelumnya, crypto exchange yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu telah bermitra dengan BlackRock, yang merupakan perusahaan pengelola aset terbesar di dunia. Tujuan dari kemitraan tersebut adalah untuk menghubungkan Coinbase Prime dengan Aladdin, sehingga klien BlackRock bisa mengelola dan trading Bitcoin.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah seorang penulis, penerjemah, dan editor profesional dengan pengalaman luas selama lebih dari 8 tahun di industri pemasaran digital. Lynn juga memiliki rangkaian pengalaman bekerja bersama sejumlah perusahaan multinasional, macro & micro influencer, dan komunitas kripto lokal maupun global. Topik yang menjadi fokus utamanya adalah seputar keuangan, investasi, blockchain, cryptocurrency, NFT, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori