Lihat lebih banyak

Perkuat Perlindungan Investor, CFTC Dorong Modernisasi Teknologi dan Buat Daftar Perusahaan Bermasalah

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CFTC mendorong pembentukan National Financial Fraud Registry untuk melindungi investor aset digital di wilayahnya.
  • Komisaris CFTC berpendapat bahwa setiap investor berhak mendapatkan pemahaman menyeluruh terkait entitas atau individu mana yang pernah tersangkut kasus penipuan atau tindak kriminal lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi.
  • Selain itu, Komisaris CFTC juga merekomendasikan agar regulator melakukan modernisasi langkah perlindungan berbasis teknologi dan merangkul pakar fintech untuk memperkuat pengawasan.
  • promo

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) Amerika Serikat (AS) kembali mendorong pembentukan National Financial Fraud Registry untuk melindungi investor aset digital di wilayahnya. Hal itu disampaikan oleh Komisaris CFTC, Christy Goldmsith Romero, saat berbicara pada pertemuan tahunan Asosiasi Administrator Sekuritas Amerika Utara di San Diego, California.

Menurutnya, setiap investor berhak untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh terkait entitas atau individu mana yang pernah tersangkut kasus penipuan atau tindak kriminal lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi.

“Kerusakan yang disebabkan oleh penipuan di industri keuangan begitu hebat dampaknya, sehingga menghalangi pelaku dan melindungi investor adalah prioritas utama dalam penegakan hukum,” jelas Romero.

Dengan adanya satu titik akses publik, setiap lembaga federal juga akan lebih mudah melakukan koordinasi dengan otoritas lain. Romero berpendapat melalui langkah tersebut, mereka hanya tinggal mendaftarkan putusan bersalah, hukuman, denda perdata, dan tindakan penegakan hukum lain yang sudah dijatuhkan.

Di sisi lain, catatan tersebut bisa dengan mudah diakses oleh publik sehingga mampu menciptakan pencegahan yang kuat dan sekaligus memudahkan pemerintah melakukan identifikasi atas kejadian berulang yang dilakukan pelaku yang sama.

CFTC Dorong Adanya Modernisasi Teknologi

Tidak hanya itu, dia juga memberikan rekomendasi agar regulator melakukan modernisasi langkah perlindungan berbasis teknologi dan merangkul pakar teknologi di bidang teknologi keuangan (fintech) untuk memperkuat pengawasan.

Romero mengaku dirinya sudah menunjuk ahli teknologi yang bertanggung jawab atas artificial intelligence (AI), aset kripto, blockchain, dan keamanan siber ke dalam Komite Penasihat Teknologi (TAC) di bawah CFTC.

“Kemampuan para ahli bisa membantu memberikan perlindungan dan pagar pembatas bagi investor. Selain itu, proses identifikasi untuk menerapkan sistem anti-pencucian uang (AML) dan know-your-customer (KYC) di dalam decentralized finance (DeFi) bisa dilakukan oleh para ahli,” tambah Romero.

Dengan begitu, kemampuan regulator sipil untuk menegakkan aturan dan hukum di era digital bisa semakin mumpuni. Proses penelusuran aliran dana, aliran kripto, investigasi berbasis blockchain atau analisis menggunakan media sosial juga bisa dikedepankan untuk menemukan konektivitas secara lebih cepat.

Kemudian, Romero menyoroti bagaimana media sosial selama ini menjadi sumber penipuan yang masif. Para pelaku bisa dengan mudah memperluas jangkauan geografisnya untuk menghubungi calon korbannya lewat media sosial. Terlebih lagi, pelaku usaha pada umumnya memanfaatkan media sosial untuk mendorong aktivitas pemasarannya. Alhasil, kondisi ini akhirnya mempertemukan investor dengan pelaku kejahatan.

Pertajam Pengawasan Kripto

Upaya tersebut merupakan salah satu strategi CFTC untuk menciptakan industri aset digital yang positif dan berkelanjutan. Dalam aksi penegakan terbarunya, CFTC berhasil menjatuhkan hukuman pada Mirror Trading International Proprietary Limited (MTI).

Entitas tersebut telah mendapatkan putusan hakim di pengadilan untuk membayar kompensasi pada para korban penipuan dengan nilai lebih dari US$1,7 miliar. Putusan itu sekaligus menyelesaikan kasus CFTC dengan MTI yang sebelumnya menyatakan wanpretasi terhadap pendiri dan CEO MTI, Johannes Steynberg.

Direktur Penegakan CFTC, Ian McGinley, mengungkapkan para penipu memberikan iming-iming imbal hasil yang tak terhitung lewat Perangkat Lunak Intelijen Tingkat Lanjut yang mengandalkan Bitcoin (BTC) sebagai mata uang dasar.

“Penyelesaian dengan MTI dan keputusan default terhadap Steynberg mewakili tahap terbaru dalam perjuangan kami melawan penipu yang menelan korban lebih dari 23 ribu orang di AS,” tutur McGinley.

Sebagai informasi, dalam melakukan aksinya, Steynberg berhasil mengumpulkan 29.421 bitcoin yang kemudian diselewengkan. Ganjaran denda yang dijatuhkan terhadap MTI juga menjadi denda terbesar dalam sejarah CFTC berdiri.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori