Lihat lebih banyak

Changpeng Zhao Sebut Binance Nigeria Limited adalah Penipu

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Merespon tuduhan SEC Nigeria terkait operasi bisnisnya di sana, Changpeng Zhao (CZ) menjelaskan bahwa entitas Binance Nigeria Limited adalah bentuk penipuan.
  • Melalui akun Twitter resminya, CZ mengaku bahwa pihaknya sudah meminta Binance Nigeria Limited untuk berhenti melakukan penawaran palsu dengan mengatasnamakan Binance dan jangan percaya dengan semua pemberitaan yang ada.
  • Selain dengan SEC Nigeria, Binance sejauh ini sedang menghadapi masalah dengan sejumlah regulator di berbagai negara. Salah satunya adalah SEC Amerika Serikat.
  • promo

Masalah yang dialami oleh Binance dan sang CEO, Changpeng Zhao (CZ), seakan tidak ada habisnya. Dalam waktu yang berdekatan, mereka mendapatkan berbagai tuntutan dari beberapa negara. Kini Binance bahkan harus menghadapi adanya penipuan yang mengatasnamakan dirinya di wilayah Nigeria.

Dalam utas Twitter, CZ menjelaskan bahwa pihaknya sudah meminta Binance Nigeria Limited untuk berhenti melakukan penawaran palsu dengan mengatasnamakan Binance.

“Jangan percaya semua yang Anda baca di berita,” jelasnya dalam utas tersebut.

Seperti diketahui, pekan lalu Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Nigeria mengeluarkan peringatan tentang operasional Binance. Menurut regulator setempat, perusahaan menjalankan bisnis tanpa izin dan diminta untuk segera menghentikan operasionalnya di seluruh wilayah Nigeria.

Entitas dengan nama Binance Nigeria Limited itu disebut tengah mendekati investor Nigeria melalui laman web yang belum didaftarkan sebelumnya.

Langkah Ekspansi Binance Mulai Alami Kemunduran?

Dari sebelum kisruh dengan SEC Amerika Serikat berlangsung, beberapa langkah ekspansi Binance sebenarnya sudah mulai tersendat. Salah satunya, seperti yang terjadi di Kanada.

Adanya pengetatan aturan di wilayah yurisdiksi Kanada memaksa Binance dan beberapa entitas kripto lainnya untuk keluar serta menghentikan operasinya di sana. Meskipun masih ada entitas lainnya yang memilih untuk tetap di Kanada sembari mengajukan izin, namun Binance memilih untuk mundur.

Selain itu, Binance juga mencabut pendaftaran unit bisnisnya di Siprus. Perusahaan beralasan sengaja melakukan hal tersebut agar bisa fokus untuk memennuhi persyaratan yang bakal berlaku di pasar Uni Eropa (UE). Binance mengeklaim bahwa keputusan ini sudah diambil sebelum pihaknya mendapatkan gugatan hukum dari SEC Amerika Serikat.

Lalu, 2 bulan sebelumnya, Binance pun menutup bisnis perdagangan derivatifnya di Australia. Aksi tersebut merupakan bentuk kelanjutan terhadap proses penyelidikan Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC). Pihak ASIC membatalkan izin layanan keuangan perusahaan untuk memudahkan penyelidikan (AFS). Langkah tegas tersebut dilakukan setelah adanya dugaan bahwa entitas digital tersebut salah melakukan klasifikasi jenis investor ritel menjadi grosir.

Selanjutnya, dalam perkembangan terbaru, Binance sudah memutuskan untuk hengkang dari pasar Belanda, karena gagal mendapatkan izin sebagai perusahaan penyedia layanan aset virtual (VASP) yang memenuhi aturan anti pencucian uang (AML).

Di samping itu, beberapa regulator dari beberapa negara; seperti Financial Conduct Authority (FCA) Inggris, Badan Layanan Keuangan (FSA) Jepang, Otoritas Moneter Singapura (MAS), Komisi Bursa Efek Thailand, dan Italia Commisione Nazionale per le Societa e la Borsa (CONSOB) juga dilaporkan tengah menyoroti Binance.

Sudah Jadi Target Regulator sejak Lama

Jauh sebelum gugatan dari SEC dan beberapa negara lainnya muncul, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengaku sudah mulai menyelidiki Binance sejak 2018 lalu.

Bahkan, dalam sebuah surat yang dirulis oleh sekelompok Senator AS terungkap bahwa sejak tahun pendirian Binance, perusahaan telah menghadapi tuduhan yang meresahkan terkait legalitas operasionalnya. Binance dituduh kurang transparan lantaran CZ, selaku CEO perusahaan, menolak untuk mengungkapkan lokasi jelas unit crypto exchange tersebut.

Selain itu, SEC juga menuduh bahwa CZ sengaja menggunakan Binance.US sebagai perusahaan cangkang untuk mengalihkan perhatian regulator terhadap aktivitas ilegal yang dijalankan Binance. Oleh karena itu, SEC sempat mengejar pembekuan aset Binance.US untuk mencegah kendali CZ.

Beberapa pihak khawatir bahwa hal tersebut akan menjadi pukulan keras bagi industri kripto. Alhasil, hakim pun memerintahkan agar keduanya saling berkompromi. Menurut kabar terbaru, SEC dan Binance.US sudah sama-sama sepakat untuk melakukan repatriasi aset pengguna ke AS.

Meskipun begitu, bukan berarti proses hukum lainnya tidak berjalan. Sejauh ini, masih terdapat belasan gugatan SEC yang harus dihadapi perusahaan. Salah satunya adalah menjalankan operasi ilegal lewat Binance.US.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori