Lihat lebih banyak

Ternyata Inilah Alasan Co-founder Cosmos Hub Ingin Lakukan Hard Fork AtomOne

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Co-founder Cosmos Hub, Jae Kwon, meminta anggota komunitas melakukan hard fork untuk membagi layer-0 itu menjadi 2 blockchain yang berbeda.
  • Pernyataan itu muncul menyusul keputusan komunitas Cosmos untuk menyetujui Proposal 848 yang mengurangi tingkat inflasi native token Cosmos Hub, yaitu ATOM.
  • Menyusul kabar ini, harga ATOM terpantau turun sekitar 3,7% dalam 24 jam terakhir.
  • promo

Co-founder Cosmos Hub, Jae Kwon, meminta anggota komunitas untuk melakukan hard fork untuk membagi layer-0 (L0) itu menjadi 2 blockchain yang berbeda.

“Mari kita mengkoordinasikan sebuah pembelahan,” kata Jae Kwon pada hari Minggu (26/11).

Pernyataan itu muncul menyusul keputusan komunitas Cosmos untuk menyetujui Proposal 848 yang mengurangi tingkat inflasi native token Cosmos Hub, yaitu ATOM, dari 14% saat ini menjadi 10%. Proposal itu mendorong dikuranginya inflasi maksimum ATOM dari 20% menjadi 10%.

Adapun perubahan yang mengurangi tingkat inflasi ATOM diproyeksikan akan ikut mengurangi hasil staking tahunan ATOM dari sekitar 19% menjadi sekitar 13,4%.

Para pendukung proposal tersebut berpendapat bahwa inflasi ATOM lebih tinggi dari yang diperlukan. Hal itu bertujuan untuk menjaga keamanan dan bagi validator agar tetap dapat memperoleh keuntungan dengan tingkat inflasi 10%. Sedangkan, Jae Kwon menolak ide itu dengan kekhawatiran tentang dampak perubahan terhadap keamanan jaringan.

Muncul Hard Fork AtomOne

Proposal 848 di komunitas Cosmos yang berakhir pada hari Minggu kemarin telah disetujui dengan dukungan 41,7% dari total hak suara yang berpartisipasi, dengan terdapat 34,4% yang menentangnya.

Namun, Jae Kwon tidak terkesan dengan hasil pemungutan suara tersebut, sehingga meminta dilakukannya hard fork.

“Meskipun kami memberikan suara menentang rencana tersebut, proposal 848 akhirnya lolos. Itu sesuatu yang tidak terlalu mengejutkan (meskipun akan lebih baik untuk mengetahui apakah suara selanjutnya berasal dari ATOM yang baru dibeli).”

Dia menjelaskan bahwa jaringan hard fork itu adalah AtomOne, yang akan mencabangkan Cosmos Hub. Blockchain baru hasil hard fork ini akan mendukung token ATOM bersama dengan native token baru bernama ATOM1.

Jaringan AtomOne akan mempertahankan tingkat inflasi maksimum awal sebesar 20%. Tujuannya untuk memberikan penghargaan yang memadai kepada validator dan pemangku kepentingan.

Tentu saja, akan ada airdrop token baru ATOM1 bagi pihak-pihak yang memenuhi syarat.

Hard Fork Cosmos Hub Selesaikan Pertikaian?

Adapun hard fork AtomOne dari Cosmos Hub dinilai dapat menyelesaikan pertikaian komunitas selama bertahun-tahun.

John Galt, pakar Cosmos dan Head of Strategy di Stride Zone, menilai bahwa hard fork ini akan menjadi pertanda baik bagi para holder token ATOM.

Hard fork ini akan sangat bullish. Selama bertahun-tahun, ketegangan politik telah menghambat pengembangan Cosmos Hub. Hal itu terutama ketika proposal ATOM 2.0 diveto pada musim gugur 2022. Tanpa konservatisme Jae Won, Cosmos Hub bisa menjadi lebih inovatif,” jelas John Galt.

Selain itu, John Galt memperkirakan hard fork akan menghasilkan airdrop terbesar bagi holder ATOM dan mengakibatkan peningkatan besar-besaran dalam volume perdagangan untuk token ATOM dan ATOM1.

Menyusul kabar ini, berdasarkan pantauan di market, harga ATOM turun sekitar 3,7% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 1,9% dalam 7 hari terakhir.

Deretan Blockchain yang Dibangun di Ekosistem Cosmos

Sebagai informasi, Cosmos Hub adalah blockchain pusat atau perantara di antara semua blockchain independen yang dibuat dalam Cosmos Network.

Dengan perannya sebagai layer-0 yang menghubungkan berbagai blockchain, Cosmos menjadi salah satu ekosistem yang cukup besar di dunia kripto.

dYdX, decentralized exchange (DEX), menjadi salah entitas terbaru yang mengembangkan blockchain mereka sendiri di ekosistem Cosmos.

Kemudian, Celesia, sebuah proyek blockchain modular yang mencuri perhatian komunitas kripto, juga dibangun dengan Cosmos SDK (Software Development Kit).

Selain itu, Sei, sebuah blockchain yang dirancang dan dioptimalkan untuk perdagangan aset digital dengan mengeksekusi blok sub-detik, turut dikembangkan di ekosistem Cosmos.

tidak hanya itu, protokol cross-chain Wormhole pun meluncurkan Gateway, yang merupakan blockchain khusus aplikasi (app-chain). Proyek ini bertujuan menghubungkan beberapa chain dan aplikasi di Cosmos.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori