Lihat lebih banyak

Coinhub ATM Bitcoin Rambah Bisnis Crypto Wallet

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Coinhub Bitcoin ATM, salah satu penyedia ATM Bitcoin, bakal memperlebar lini bisnisnya dengan masuk ke layanan crypto wallet.
  • Tingginya kebutuhan akan layanan keuangan digital menjadi salah satu Coinhub Bitcoin ATM masuk ke bisnis crypto wallet.
  • Aplikasi crypto wallet anyar tersebut tidak hanya berfungsi sebagai media untuk menyimpan dan mengelola aset digital, tapi juga dilengkapi dengan data pasar secara real-time.
  • promo

Coinhub Bitcoin ATM, salah satu penyedia ATM Bitcoin, bakal memperlebar lini bisnisnya dengan masuk ke layanan crypto wallet alias dompet kripto. Demi memuluskan aksinya, perusahaan sudah mengikat kerja sama dengan CHB Holdings dan Edge sebagai operator dari crypto wallet tersebut.

Manajemen Coinhub Bitcoin ATM menyebutkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, aplikasi crypto wallet anyar tersebut tidak hanya berfungsi sebagai media untuk menyimpan dan mengelola aset digital, perusahaan juga melengkapinya dengan data pasar secara real-time.

“Coinhub Bitcoin Wallet juga memberikan analisis pasar dan juga sistem keamanan lanjutan,” ungkap manajemen perusahaan dalam keterangan resmi.

Tingginya kebutuhan akan layanan keuangan digital yang mampu memberikan kemudahan dalam pengelolaan aset menjadi salah satu alasan perusahaan untuk masuk ke segmen bisnis baru tersebut.

Di samping itu, pertumbuhan bisnis crypto wallet diprediksi akan semakin moncer seiring dengan meningkatnya adopsi aset kripto di kancah global. Data technavio menyebutkan pangsa pasar crypto wallet dari 2021 sampai 2026 mendatang bisa bertumbuh sebanyak US$686,05 juta.

Efisiensi dan kecepatan pembayaran yang ditawarkan oleh teknologi kripto menjadi pemantik bagi kelangsungan industri turunannya, salah satunya adalah crypto wallet. Terlebih lagi, murahnya biaya dalam remitansi alias pengiriman uang lintas batas menambah kepopuleran kripto di ranah masyarakat.

Baca Juga: Riset Huobi: Jumlah Pengguna Crypto Wallet Tumbuh Lebih dari 6% di Tahun 2022

Market Size Crypto Wallet Tembus US$8,42 Miliar

Laporan dari Grand View Research menyebutkan market size untuk crypto wallet global pada tahun 2022 kemarin mencapai US$8,42 miliar. Jumlah tersebut dipercaya akan terus meningkat sebesar 24,8% hingga 7 tahun ke depan.

Dengan adanya crypto winter di tahun 2022 kemarin sekalipun, jumlah pengguna crypto wallet bahkan masih sanggup bertumbuh sekitar 10%. Tepatnya, dari 76,32 juta di Agustus 2021 menjadi 84,02 juta pengguna di Agustus 2022. Hal tersebut membuktikan bahwa adopsi kripto masih terus terjadi di berbagai belahan dunia, dan kehadiran crypto wallet memainkan perannya sendiri dalam melindungi kunci pribadi yang berisi aset digital pengguna.

Menariknya, meski banyaknya peretasan dan aktivitas kejahatan dunia maya yang berniat merampok aset kripto investor, rupanya hot wallet mendominasi pasar dengan menyumbang lebih dari 55% ke dalam market size.

Hot wallet terdiri dari berbagai crypto wallet dan terhubung ke internet. Aplikasi tersebut lebih ramah pengguna karena bisa dengan mudah diakses dan diunduh melalui berbagai device,” tulis Grand View Research dalam risetnya.

Baca Juga: 4 Tips Pilih Crypto Cold Wallet Terbaik, Harga Bukanlah Segalanya

Induk Perusahaan MetaMask Berekspansi ke Nigeria

Masifnya market size crypto wallet tidak hanya menarik Coinhub Bitcoin ATM untuk berekspansi. ConsenSys, sebagai salah satu penyedia crypto wallet terbesar dalam hal jumlah pengguna, juga terus melebarkan sayap bisnisnya. Melalui aplikasi unggulannya, yaitu MetaMask, perusahaan melakukan integrasi layanan dengan MoonPay agar bisa melayani pasar Nigeria.

Posisi Nigeria yang masuk sebagai salah satu pasar teratas MetaMask dan peringkat ketiga untuk pengguna seluler menjadi salah satu alasan bagi perusahaan untuk menawarkan layanan keuangan digitalnya. Apalagi, terdapat kesulitan dalam hal akses aset kripto di sana. Menurut proyeksi, sekitar 90% investor yang menggunakan kartu kredit atau debit untuk membeli aset kripto ditolak pengajuannya.

Chief Product & Strategy Officer MoonPay, Zeeshan Feroz, menggungkapkan bahwa sinergitas dengan MetaMask memungkinkan perusahaan untuk menyediakan layanan transfer bank pada konsumen Nigeria. Kedua perusahaan memanfaatkan ceruk yang ada untuk masuk dan melayani kebutuhan keuangan masyarakat di sana. Dengan begitu, MetaMask dan MoonPay dapat masuk dan mengurangi friksi yang ada.

“Dengan adanya integrasi, kesulitan untuk membeli kripto di Nigeria bisa diatasi. Karena pengguna MetaMask dapat mengelola akunnya sendiri melalui self-custody yang secara langsung juga mengendalikan aset yang dimilikinya,” jelas Feroz.

Sebagai catatan, indeks adopsi kripto 2022 menyebutkan bahwa hampir 12,4 juta orang di Nigeria atau sekitar 5,7% dari populasi sudah memiliki kripto dan salah satu negara di benua Afrika itu juga masuk dalam 10 negara teratas pengguna MetaMask.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori