Harga BNB kini diperdagangkan di dalam area support horizontal jangka panjang di US$210.
Harganya telah membentuk pola double-bottom yang bersifat bullish. Hanya saja, BNB saat ini masih diperdagangkan di bawah garis tren descending resistance.
BNB Berkonsolidasi di Dekat Batas Bawah Kisaran
Analisis teknikal pada time frame mingguan untuk BNB mengindikasikan bahwa harga bergerak di dalam area support horizontal jangka panjang di US$210. Sejauh ini, area tersebut telah bertahan selama 960 hari.
Kemudian, belum lama ini, altcoin ini berhasil memantul di dalam area tersebut selama periode 11-18 September (ikon hijau).
Selama periode ini, harga BNB harus menghadapi resistance di US$350. Area horizontal ini sendiri telah tervalidasi beberapa kali (ikon merah), dan yang terbaru adalah pada April lalu.
Aksi penolakan ini pun akhirnya menjadi katalis dari pergerakan turun BNB ke area support horizontal di US$210.
Sementara itu, indikator RSI mingguannya menunjukkan pembacaan bearish. Dengan RSI sebagai indikator momentum, para trader dapat menentukan apakah pasar sudah terlalu banyak yang beli (overbought) ataukah terlalu banyak yang jual (oversold). Berbekal informasi ini, selanjutnya mereka dapat memutuskan apakah perlu mengakumulasi atau menjual aset.
Bull masih unggul jika angka RSI berkisar di atas 50 dan trennya naik. Sedangkan, jika angkanya bertengger di bawah 50, hal sebaliknya yang terjadi.
Sementara itu, RSI BNB saat ini berada di bawah 50 dan trennya turun. Alhasil, keduanya menjadi pertanda dari tren bearish.
Untuk saat ini, pemberitaan seputar crypto exchange Binance cukup beragam. CEO Binance, Changpeng Zhao, sekarang tengah menghadapi gugatan karena diduga telah memanfaatkan Twitter untuk tujuan merugikan FTX.
Namun, di sisi lain, Binance juga berencana meluncurkan crypto exchange di Thailand. Tak berhenti sampai di situ, Binance juga telah kembali beroperasi di Belgia setelah sempat vakum selama tiga bulan.
Bisakah Pola Bullish Picu Kenaikan Harga BNB?
Berdasarkan analisis teknikal pada time frame harian, BNB menunjukkan prospek yang lebih bullish bila dibandingkan analisis mingguannya.
Alasan utama untuk hal ini adalah terciptanya pola double bottom antara tanggal 22 Agustus hingga 11 September (ikon hijau). Pola double bottom adalah sinyal bullish, yang biasanya mengindikasikan adanya potensi kenaikan (breakout).
Selain itu, pola harga BNB juga disertai dengan adanya pola bullish divergence pada indikator RSI. Pola bullish divergence umumnya mencuat ketika terjadi peningkatan momentum di saat harga mengalami penurunan. Terlebih, kondisi ini seringkali menandakan sinyal awal dari suatu tren bullish reversal.
Terlepas dari serangkaian sinyal bullish ini, harga BNB nyatanya belum berhasil menembus garis descending resistance. Kemudian, yang perlu dicatat, aset kripto ini perlu mengalami breakout tersebut supaya bisa mengonfirmasi tren bullish reversal.
Jika breakout terwujud, ada kemungkinan harganya akan melambung tinggi hingga 25% dan mencapai area resistance horizontal di US$255.
Kendati muncul sinyal bullish dalam prediksi harga jangka pendeknya, penutupan harga BNB di bawah level US$210 akan menggagalkan pola double bottom yang terbentuk.
Jika skenario ini terjadi, prediksi harga BNB selanjutnya kemungkinan akan turun 25% menuju zona support di US$160.
Bagaimana pendapat Anda tentang proyeksi harga BNB ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.