Lihat lebih banyak

Departemen Keuangan AS Terbitkan Laporan Penilaian Risiko Keuangan Ilegal pada DeFi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Departemen Keuangan Amerika Serikat menerbitkan laporan penilaian risiko keuangan ilegal yang berfokus secara khusus pada DeFi.
  • Laporan setebal 42 halaman itu menyatakan bahwa berbagai aktor jahat menggunakan layanan DeFi untuk mentransfer dan mencuci hasil dari aktivitas ilegal mereka.
  • Pada saat yang sama, laporan itu mengakui bahwa aktivitas keuangan terlarang melalui DeFi dan kripto tetap kecil dibandingkan dengan aktivitas yang dilakukan dengan mata uang fiat.
  • promo

Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (6/4) menerbitkan laporan penilaian risiko keuangan ilegal pertama mereka yang berfokus secara khusus pada decentralized finance (DeFi) atau keuangan terdesentralisasi.

Laporan setebal 42 halaman itu menyatakan bahwa aktor jahat; seperti negara Korea Utara, penjahat dunia maya, penyerang ransomware, pencuri, hingga penipu, menggunakan layanan DeFi untuk mentransfer dan mencuci hasil dari aktivitas ilegal mereka.

Laporan itu terutama berpendapat bahwa layanan DeFi akan menjadi tunduk pada Undang-Undang (UU) Kerahasiaan Bank. DeFi pun dinilai gagal mematuhi kewajiban anti-pencucian uang (AML) dan pemberantasan pendanaan terorisme (CFT). Kerentanan yang ada di DeFi dinilai dieksploitasi oleh para pelaku terlarang.

“Kurangnya pemahaman bersama di antara peserta industri tentang bagaimana kewajiban AML dan CFT dapat diterapkan pada layanan DeFi memperburuk risiko ini. Dalam beberapa kasus, penyedia industri mungkin sengaja berusaha untuk mendesentralisasikan layanan aset kripto dalam upaya untuk menghindari kewajiban AML dan CFT, tanpa mengakui bahwa kewajiban itu masih berlaku selama penyedia terus menawarkan layanan yang ditanggung,” jelas laporan itu.

Aktivitas Keuangan Terlarang Masih Lebih Tinggi di Dunia Fiat

Pada saat yang sama, laporan itu mengakui bahwa aktivitas keuangan terlarang melalui DeFi dan kripto tetap kecil dibandingkan dengan aktivitas yang dilakukan dengan mata uang yang dikeluarkan pemerintah atau mata uang fiat.

Dalam catatan laporan tersebut, “Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya dalam Penilaian Risiko Nasional (NRA) 2022, penilaian risiko ini mengakui bahwa sebagian besar pencucian uang, pendanaan teroris, serta pembiayaan proliferasi berdasarkan volume dan nilai transaksi, terjadi dalam mata uang fiat atau di luar ekosistem aset kripto melalui lebih banyak metode tradisional.”

Sementara Departemen Keuangan AS mengakui pengembangan layanan industri seperti analitik blockchain, laporan itu turut berpendapat bahwa mereka tidak cukup mengatasi sendiri kerentanan yang teridentifikasi.

“Pemerintah AS juga harus berusaha untuk lebih mempromosikan inovasi yang bertanggung jawab dari alat kepatuhan untuk industri; sebuah jalan yang sudah banyak dikejar oleh sektor swasta,” catat laporan itu.

Brian Nelson, selaku Wakil Menteri Keuangan AS untuk terorisme dan intelijen keuangan, mengatakan, “Jelas, kita tidak bisa melakukan ini sendirian. Kami meminta sektor swasta untuk menggunakan temuan penilaian risiko untuk menginformasikan strategi mitigasi risiko Anda sendiri.”

Berikan Contoh Proyek DeFi

Laporan ini juga mereferensikan beberapa contoh sebuah proyek DeFi yang dengan tegas menyebut kurangnya kontrol AML dan CFT sebagai salah satu tujuan utama desentralisasi.

Catatan kaki dalam laporan itu mengutip transformasi ShapeShift, proyek DeFi yang dikembangkan oleh Erik Voorhees, menjadi decentralized exchange (DEX) pada 2021. Langkah itu dinilai diambil dengan tujuan demi berhenti mengumpulkan informasi pelanggan untuk kepatuhan AML dan CFT.

“Ketika entitas ini gagal mendaftar dengan regulator yang sesuai, gagal membangun serta mempertahankan kontrol AML dan CFT yang memadai atau tidak mematuhi kewajiban sanksi, penjahat lebih mungkin untuk berhasil mengeksploitasi layanan mereka, termasuk untuk menghindari sanksi dari pemerintah AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” bunyi laporan itu.

Meskipun tujuan penilaian itu untuk mengidentifikasi ruang lingkup suatu masalah, laporan tersebut merekomendasikan agar pemerintah AS memperkuat pengawasan peraturan AML dan CFT serta mempertimbangkan untuk memberikan panduan tambahan bagi sektor swasta terkait pemeriksaan kepatuhan untuk layanan DeFi.

Sebagai informasi, laporan ini datang setelah pada 22 Maret lalu, White House, yang merupakan representasi dari kantor presiden Amerika Serikat, mengatakan bahwa aset kripto tidak menawarkan nilai fundamental apa pun dan juga tidak bertindak sebagai alternatif yang efektif untuk uang fiat.

Bagaimana pendapat Anda tentang laporan dari Departemen Keuangan Amerika Serikat tentang keuangan ilegal di sektor DeFi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori