Lihat lebih banyak

Deutsche Bank Gandeng Taurus untuk Tawarkan Kustodian Aset Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Deustche Bank bekerja sama dengan Taurus untuk menyediakan layanan kustodian mata uang kripto dan tokenisasi aset bagi nasabah institusi.
  • Sinergitas ini akan mengintegrasikan teknologi Deutsche Bank di target pasar Taurus untuk membangun layanan kripto.
  • Aksi Deutsche Bank ini semakin mempertegas pandangan bahwa entitas perbankan telah menangkap potensi dari sektor aset digital.
  • promo

Deustche Bank, lembaga perbankan asal Jerman, baru saja mengikat kerja sama dengan Taurus, entitas kripto asal Swiss, untuk menyediakan layanan kustodian mata uang kripto dan tokenisasi aset bagi nasabah institusi.

Dalam keterangan resminya, Taurus menjelaskan sinergitas ini akan mengintegrasikan teknologi Deutsche Bank di target pasar Taurus untuk membangun layanan kripto.

Salah satu pendiri Taurus, Lamine Brahimi, menuturkan sebelum akhirnya sepakat untuk berkolaborasi, kedua perusahaan juga sudah melakukan uji tuntas dan seleksi secara menyeluruh. Rangkaian aktivitas tersebut memperlihatkan kualitas dan keleluasaan produk dan teknologi yang matang.

“Dengan adanya kemitraan ini, kami berharap dapat mendukung bank tersebut untuk meluncurkan aset digital serta layanan lainnya berbasis distributed ledger technology (DLT) lebih banyak lagi,” jelas Brahimi.

Terpilihnya Taurus sebagai mitra pengembangan bisnis aset digital Deutsche Bank bukanlah tanpa alasan. Keduanya ternyata sudah memiliki hubungan sejak awal tahun ini. Deutsche Bank ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan Seri B senilai US$65 juta ke Taurus.

Gelagat Deutsche Bank untuk merambah bisnis kustodian kripto sebenarnya sudah terlihat sejak pertengahan tahun ini. Di bulan Juni kemarin, Deutsche Bank telah mengajukan izin operasional ke Otoritas Pengawas Keuangan Jerman (Bafin) agar bisa mejalankan bisnis kustodian kripto.

Kala itu, Kepala Korporat Global Deutsche Bank, David Lynne, sempat memberikan sedikit bocoran bahwa pihaknya tengah mengembangkan bisnis aset dan kustodian digital.

“Strategi ini merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk meningkatkan pendapatan fee di segmen korporasi perusahaan,” ungkap Lynne.

Klaim Bakal Prioritaskan Keamanan dan Perlindungan Nasabah

Langkah tersebut menjadi tonggak penting bagi Deutsche Bank. Pasalnya, ini merupakan kali pertama Deustche Bank merambah sektor aset digital. Aksi ini sekaligus memperlihatkan bahwa sektor aset digital sangat potensial untuk dikembangkan.

Kepala Layanan Sekuritas Global Deutsche Bank, Paul Maley, menuturkan ruang aset digital memiliki nilai aset triliunan dolar. Jika melihat angka pastinya, berdasarkan data CoinGecko, kapitalisasi pasar aset kripto global per hari ini (15/9) berada di level US$1,09 triliun. Meskipun nilainya sudah menyusut jauh dari saat periode puncak, yakni di atas US$3 triliun di November 2021, tetapi Maley mengatakan bahwa sektor tersebut masih menarik bagi  investor dan perusahaan.

Walau terlihat bullish dengan potensi sektor aset digital, dalam menjalankan bisnis barunya kelak, Deustche Bank mengaku bakal tetap mengedepankan keamanan dan perlindungan terhadap nasabahnya.

Maley menambahkan bahwa fokus perusahaan tidak hanya pada mata uang kripto, tapi juga merambah seluruh ekosistem aset digital untuk mendukung klien.

“Perusahaan bertindak secara hati-hati dan bakal tetap sejalan dengan kebijakan yang mengatur kelas aset ini. Desain produk yang ditawarkan juga memastikan bahwa tidak ada risiko yang mampu memengaruhi aktivitas bank lainnya,” tutur Maley.

Deutsche Bank sudah Menaruh Hati terhadap Kripto sejak 2020

Minat Deustche Bank terhadap kripto sebenarnya sudah diperlihatkan sejak tahun 2020 lalu. Pada laporan yang diterbitkan oleh Word Economic Forum (weforum), Deutsche Bank disebut sudah memiliki niat mengembangkan platform baru untuk kustodian kripto yang menyasar nasabah institusi.

Dalam pengembangan tersebut, Deutsche Bank melakukan proof-of-concept (PoC) menggunakan teknologinya sendiri dan vendor dari pihak ketiga untuk memastikan layanannya bakal berfungsi dengan baik dan juga aman.

Secara perlahan, ekosistem aset kripto pun makin dipenuhi oleh industri yang berasal dari traditional finance (TradFi). Selain Deutsche Bank, ada sejumlah entitas perbankan lainnya yang sudah lebih dulu menawarkan layanan kustodian kripto. Beberapa di antaranya adalah Standard Chartered, BNY Mellon, dan Societe Generale.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori