Seseorang yang diduga adalah Do Kwon, tokoh utama di balik ekosistem Terra yang hancur pada Mei 2022, kini dikabarkan telah ditangkap oleh polisi di Montenegro.
Kabar ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Montenegro, Filip Adzic, pada hari Kamis (23/3) pukul 19:51 WIB.
“SALAH SATU BURON PALING DICARI DI DUNIA DITANGKAP DI PODGORICA,” tulis Filip Adzic.
Sosok yang diduga adalah Do Kwon ditahan di bandara Podgorica karena memalsukan dokumen. Adapun pemerintah Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Singapura dikabarkan telah mengajukan permintaan penahanan.
Saat ini, pemerintah Montenegro sedang menunggu konfirmasi identitas apakah sosok yang dimaksud benar Do Kwon atau bukan.
Sempat Dikabarkan Terbang ke Serbia
Pada 7 Februari lalu, delegasi pejabat Korea Selatan dikabarkan melakukan perjalanan ke Serbia untuk mencari bantuan dalam perburuan Do Kwon.
Kantor Kejaksaan di Seoul mengatakan bahwa laporan salah satu timnya mengunjungi negara yang terletak di kawasan Balkan itu bersama dengan seorang pejabat senior Kementerian Kehakiman Korea Selatan ‘tidak salah’.
Meski begitu, Kantor Kejaksaan dan Kementerian Kehakiman Korea Selatan waktu itu masih menolak mengomentari di mana persisnya lokasi Do Kwon.
Sejak 12 Desember 2022, pihak berwenangan Korea Selatan meyakini Do Kwon berada di Serbia. Kementerian Kehakiman Korea Selatan disebut sedang dalam proses meminta kerja sama dari pemerintah Serbia dalam penyelidikan tersebut.
Seorang pejabat dari otoritas investigasi Korea Selatan mengatakan, “Baru-baru ini, kami memperoleh informasi intelijen bahwa Do Kwon berada di Serbia, dan ternyata benar.”
Mengutip seorang pejabat di kantor kejaksaan di Seoul, media lokal Yonhap menjelaskan bahwa Do Kwon pindah ke Serbia pada sekitar bulan November 2022.
Perwakilan Do Kwon dikabarkan berangkat ke Singapura pada April 2022, tepat sebelum insiden kehancuran ekosistem Terra. Kemudian setelah krisis terjadi, Kwon diketahui berada di Serbia setelah sebelumnya diduga berada Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
SEC AS Tuduh Do Kwon Lakukan Skema Penipuan
Melompat pada 16 Februari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menuduh Do Kwon dan Terraform Labs (TFL), perusahaan yang dia dirikan bersama, melakukan sebuah sekema penipuan yang melibatkan native token Terra (LUNA) dan algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) yang akhirnya mengalami kegagalan.
SEC melayangkan gugatan di pengadilan federal AS bahwa TFL dan Do Kwon menawarkan dan menjual sejumlah sekuritas (efek) yang tidak terdaftar, termasuk stablecoin, serta melakukan skema yang menghapus nilai market kripto itu setidaknya US$40 miliar. Hal itu dinilai menyebabkan kerugian bagi investor ritel dan institusional di AS.
TFL dan Do Kwon pun dituduh menyesatkan investor, termasuk dengan membuat pernyataan palsu tentang hubungan dengan aplikasi pembayaran seluler populer Korea Selatan yang bernama Chai, serta tentang mempromosikan stabilitas stablecoin UST yang diklaim dapat mempertahankan harganya 1 banding 1 dengan dolar AS (USD).
SEC mencatat bahwa dari April 2018 hingga Mei 2022, TFL dan Do Kwon mengumpulkan miliaran dolar AS dari para investor dengan menawarkan dan menjual rangkaian sekuritas aset kripto yang saling terhubung. SEC mengklaim bahwa banyak di antaranya dalam transaksi yang tidak terdaftar.
Secara terpisah, sumber Bloomberg melaporkan bahwa jaksa federal AS di Manhattan, AS, sedang menyelidiki TFL. Penyelidikan itu juga melibatkan penyelidikan atas tindakan Do Kwon. Selain itu, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) dilaporkan telah menyelidiki peristiwa seputar runtuhnya UST.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.