Lihat lebih banyak

Genjot Produksi Bitcoin, El Salvador Gandeng Luxor untuk Rilis Proyek Lava Pool

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Melalui entitas Volcano Energy, pemerintah El Salvador merilis Bitcoin mining pool bernama Lava Pool.
  • Inisiatif ini dilakukan dalam kemitraan dengan Luxor, sebuah perusahaan penyedia software Bitcoin mining.
  • Aksi terbaru El Salvador ini merupakan kelanjutan dari perolehan pendanaan untuk industri Bitcoin mining senilai US$1 miliar dari beberapa investor, termasuk Tether.
  • promo

Pemerintah El Salvador terus menggenjot pemanfaatan energi panas bumi untuk mendongrak produksi Bitcoin (BTC). Melalui entitas Volcano Energy, pemerintah El Salvador merilis Bitcoin mining pool bernama Lava Pool. Inisiatif berisi kumpulan Bitcoin miner ini merupakan bentuk inisiatif kemitraan antara publik dan swasta.

Aksi ini tidak dilakukan seorang diri. Volcano Energy mengikat kerja sama dengan sebuah perusahaan penyedia software untuk Bitcoin mining, yaitu Luxor Technologies.

Chief Strategy Officer (CSO) Volcano Energy, Gerson Martinez, mengungkapkan, Lava Pool sengaja diluncurkan untuk mendesentralisasikan Bitcoin mining dan memanfaatkan kejelasan aturan yang dimiliki El Salvador.

“Peluncuran Lava Pool menunjukkan bahwa aturan negara memberikan stabilitas bagi iklim bisnis Bitcoin,” jelas Martinez.

Seperti diketahui, pemerintah El Salvador yang saat ini dipimpin oleh Presiden Nayib Bukele sudah berjanji bakal mengalihkan sumber energinya dari bahan bakar fosil menjadi sumber energi terbarukan, seperti air dan panas bumi. Oleh karena itulah, adanya proyek Lava Pool ini akan menjadi bagian dari rencana besar Bukele untuk bisa mendorong ketahanan energi dan ekonomi.

Meskipun proyek ini adalah proyek pemerintah, Luxor, sebagai penyedia perangkat lunak, juga akan mendapatkan kompensasi sebagai biaya layanan manajemen dan sejumlah imbalan lainnya. Nantinya, 23% pendapatan dari Bitcoin mining akan diberikan pada negara, sedangkan pihak swasta akan mendapatkan 27 sisanya.

Chief Operations Officer (COO) Luxor, Ethan Vera, menambahkan etos Bitcoin mining berkisar pada aktivitas yang terpusat dan pengembangan Lava Pool akan ikut berkontribusi pada hal tersebut.

Luxor Akan Menerima Biaya dari Proyek

Aksi terbaru El Salvador ini merupakan kelanjutan dari perolehan pendanaan senilai US$1 miliar dari beberapa investor, termasuk Tether. Peluncuran Lava Pool digadang-gadang merupakan salah satu proyek yang termasuk dalam komitmen pendanaan tersebut.

Dalam tahap pertama, Volcano Energy akan melakukan investasi senilai US$250 juta untuk memulai produksi Bitcoin secara masif. Nantinya, 50% dari hasil mining akan diinvestasikan kembali untuk pengembangan proyek Volcano Energy.

Martinez menegaskan bahwa Volcano Energy tengah membangun infrastruktur untuk melakukan aktivitas mining secara menguntungkan, baik di dalam negeri maupun di luar yang disuplai oleh El Salvador.

Presiden Bukele pertama kali mengumumkan tentang inisiatif Bitcoin mining berbasis energi panas bumi dari gunung berapi pada Oktober 2021 lalu. Kala itu, melalui akun X (Twitter) miliknya, Bukele menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan uji dan instalasi fasilitas, tetapi hal tersebut merupakan Bitcoin mining resmi pertama.

Saat ini, Volcano Energy tengah membangun fasilitas Bitcoin mining di bagian barat Santa Ana, dengan menggunakan sumber energi angin dan panas matahari.

Dari fasilitas itu, Volcano Energy mengeklaim bisa menghasilkan energi terbarukan dengan kapasitas 241 mega watt (MW), yang sebagian besar akan dimanfaatkan untuk mining dan menyediakan listrik murah bagi masyarakat.

BItcoin Masih Jarang Digunakan di El Salvador

Meskipun beberapa inisiatif terus digeber untuk mempopulerkan posisi El Salvador sebagai “negara Bitcoin”, namun nyatanya tingkat penggunaan BTC masih cukup mini di kalangan masyarakat setempat.

Laporan El Pais menyebutkan bahwa sejak meresmikan Undang-Undang Aset Digital dan menjadikan Bitcoin sebagai legal tender, minat masyarakat El Salvador terhadap Bitcoin masih belum menunjukkan peningkatan. Salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran terhadap sistem keamanan dari mata uang kripto itu sendiri.

Saat memperkenalkan Bitcoin untuk segala jenis transaksi, pemerintah sempat memberikan insentif dengan membuka digital wallet bernama Chivo dan memberikan BTC senilai US$30 secara gratis. Namun, ratusan akun Chivo dikabarkan mengalami peretasan. Bahkan, uang serta identitas pemilik akunnya juga ikut terdampak. Hal itu membuat masyarakat di sana khawatir untuk menggunakan Bitcoin.

Selain itu, jika dilihat fungsi Bitcoin sebagai sarana remitansi yang lebih andal, sepanjang tahun ini hanya 1,3% pengiriman uang yang ditransfer menggunakan dompet digital berbasis kripto di El Salvador. Jumlah itu jauh lebih kecil, bila dibandingkan dengan Meksiko yang mencapai 4%.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori