Kini ada dua kandidat presiden Amerika Serikat (AS) yang menerima sumbangan kampanye dalam bentuk Bitcoin (BTC).
Pada hari Jumat (19/5), Robert F. Kennedy Jr. menjadi kandidat calon presiden AS pertama dalam sejarah Negeri Paman Sam yang menerima sumbangan kampanye dalam bentuk Bitcoin.
Hal itu diumumkan saat menghadiri Bitcoin 2023 Conference di Miami, AS. Dia memuji Bitcoin sebagai simbol demokrasi dan kebebasan.
“Hari ini, kami menunjukkan kepada dunia kekuatan dan daya tahan serta fleksibilitas Bitcoin. Hampir semua orang di ruangan ini menyadari hubungan antara Bitcoin serta demokrasi dan kebebasan,” kata Robert F. Kennedy Jr.
Bila jadi presiden AS berikutnya, dia mengklaim akan memastikan bahwa hak-hak masyarakat untuk memegang dan menggunakan BTC tidak dapat diganggu gugat.
“Anda harus dapat memiliki private key [atas Bitcoin milik] Anda sendiri, sama seperti Anda memiliki kunci mobil atau memiliki dompet Anda sendiri,” katanya.
Sosok yang merupakan keponakan dari almarhum Presiden AS ke-35, John F. Kennedy, ini adalah kandidat yang menantang Presiden AS ke-46 saat ini, Joe Biden, yang sama-sama berasal dari Partai Demokrat.
Vivek Ramaswamy Juga Terima Donasi dalam Bitcoin
Kemudian, Vivek Ramaswamy menjadi kandidat presiden AS kedua yang secara resmi menerima Bitcoin sebagai sumbangan untuk kampanyenya.
“Berikan satu dolar AS (USD),” kata Vivek Ramaswamy sambil mengumumkan bahwa dia menerima donasi BTC pada hari Sabtu (20/5).
Calon presiden AS dari Partai Republik ini menyerukan di panggung Bitcoin 2023 Conference bahwa, “Mari kita jadikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai referendum tentang mata uang fiat.”
Dalam slide presentasinya, terdapat QR code yang ketika dipindai akan diarahkan ke gerbang pembayaran yang menawarkan berbagai opsi untuk donasi, termasuk dalam bentuk BTC dan satoshi, yang merupakan denominasi Bitcoin terkecil.
Vivek Ramaswamy memilih layanan pembayaran BitPay untuk menerima donasi Bitcoin. Adapun warga negara AS dan penduduk tetap yang memenuhi syarat dapat memberikan sumbangan hingga US$6.600 untuk kampanye tersebut.
Sebagai penghormatan, para donor akan dapat mengklaim non-fungible token (NFT) yang dialokasikan untuk mereka.
Sebagai informasi, Vivek Ramaswamy adalah co-founder dan ketua eksekutif dari Strive Asset Management. Perusahaan ini adalah sebuah firma manajemen aset yang berbasis di Ohio, AS, yang didukung secara finansial termasuk oleh investor kawakan Silicon Valley, Peter Thiel.
Joe Biden dan Donald Trump Diperkirakan Kembali Berpartisipasi
Adapun Pemilihan Presiden (Pilpres) AS rencananya akan digelar pada 5 November 2024.
Sebelum secara resmi bertarung sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat atau Partai Republik, baik Robert F. Kennedy Jr. maupun Vivek Ramaswamy harus terlebih dahulu mengalahkan kandidat presiden AS lainya.
Sebagai catatan, presiden AS ke-46 yang masih menjabat saat ini, Joe Biden, dikabarkan akan kembali mencalonkan diri dari Partai Demokrat. Sementara itu, juga muncul kabar bahwa mantan presiden AS ke-45, Donald Trump, akan kembali maju dari Partai Republik.
Masa Depan Ekonomi Bitcoin di Amerika Serikat
Sejauh ini, sejumlah regulator di AS, seperti Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), setidaknya secara halus telah sepakat bahwa Bitcoin adalah komoditas. Hal ini berbeda dengan aset kripto lain yang statusnya sebagai komoditas atau sekuritas (efek) masih simpang siur.
Namun, di sisi lain, administrasi pemerintahan Joe Biden telah menawarkan proposal yang berpotensi merugikan para Bitcoin miner. Sebab, dalam proposal anggaran tahun 2024, Presiden Joe Biden ingin menetapkan pajak cukai 30% untuk listrik yang digunakan dalam operasi crypto mining.
Ini berarti, setiap perusahaan yang menggunakan sumber daya komputasi, baik yang dimiliki sendiri atau disewa dari pihak lain untuk melakukan crypto mining, akan dikenakan pajak 30%. Melalui langkah itu, pemerintah AS secara tidak langsung bermaksud untuk mengurangi atau mempersulit aktivitas crypto mining.
“Pajak cukai atas penggunaan listrik oleh crypto miner dapat mengurangi aktivitas crypto mining bersama dengan dampak lingkungan yang terkait dan bahaya lainnya,” bunyi proposal tersebut.
Sehubungan dengan hal ini, Fred Thiel, CEO dari perusahaan Bitcoin miner Marathon Digital, mengatakan bahwa kebijakan tersebut bila benar-benar diterapkan, akan mendorong para perusahaan Bitcoin miner pergi ke luar negeri dan potensi uang dari pemberlakukan pajak itu tidak akan didapatkan.
Fred Thiel yakin bahwa ada inisiatif yang lebih luas dalam administrasi pemerintahan presiden AS untuk menargetkan ekonomi Bitcoin, termasuk terhadap para Bitcoin miner.
“Sementara saya tidak akan melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa mereka ingin membunuh Bitcoin, [menurut saya] mereka ingin mempersulit orang-orang untuk beroperasi,” kata Fred Thiel, sembari menambahkan bahwa mereka sudah ingin tumbuh di luar negeri.
Bagaimana pendapat Anda tentang para kandidat presiden Amerika Serikat (AS) yang memutuskan menerima sumbangan kampanye dalam Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.