Lihat lebih banyak

Gandeng Triple-A, Palang Merah Singapura Kini Terima Donasi dalam Bentuk Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Palang Merah Singapura menggandeng Triple-A agar bisa menerima sumbangan dari banyak pihak dengan menambahkan kripto sebagai opsi donasi.
  • CEO Palang Merah Singapura mengatakan pihaknya akan siap untuk menerima beberapa mata uang kripto; seperti BTC, ETH, USDT, dan USDC.
  • Sejumlah organisasi amal di Singapura diketahui telah menerima donasi berupa kripto. Salah satunya adalah The Food Bank Singapore.
  • promo

Palang Merah Singapura, atau yang dikenal sebagai Singapore Red Cross, memperluas jalur donasinya hingga ke ranah aset digital. Palang Merah Singapura menggandeng entitas pembayaran aset digital Triple-A agar bisa menerima sumbangan dari banyak pihak dengan menambahkan kripto sebagai opsi donasi.

Fakta tersebut memperlihatkan bahwa aset kripto tidak hanya berguna untuk jalur keuangan yang sifatnya profitable. Karena dengan solusi yang ditawarkan oleh Triple-A, para pegiat kemanusiaan yang juga pemegang kripto bisa lebih mudah menyalurkan dana ke lembaga nirlaba tersebut untuk tanda dukungan.

Nantinya, semua donasi kripto akan dikonversi menjadi mata uang fiat dan diselesaikan melalui transfer bank dalam satu hari kerja. Hal itu akan memastikan bahwa dana sumbangan siap diakses secara cepat untuk mendukung inisiatif di bidang kemanusiaan.

Sekretaris Jenderal yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Palang Merah Singapura, Benjamin William, mengatakan organisasi akan siap untuk menerima beberapa mata uang kripto; seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), dan USD Coin (USDC). Hal itu dimungkinkan lantaran seluruh crypto wallet kompatibel dengan platform Triple-A.

“Donasi dalam bentuk mata uang kripto menjadi semakin populer karena prosesnya yang efisien dan juga kemudahan akses secara global. Dengan menerima mata uang digital, kami membuka pintu bagi segmen pendonor baru yang paham teknologi dan ingin membuat perbedaan melalui aset digital yang dimiliki,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Selain itu, menurut William, dibukanya akses donasi yang bersumber dari kripto juga dipercaya mampu menangkap peluang bagi generasi baru untuk memperbesar filantropi.

Kripto Banyak Dimanfaatkan oleh Organisasi Amal Singapura

Juru Bicara Triple-A juga menyebut bahwa setiap dana kripto yang digunakan untuk amal tidak akan mendapatkan potongan pajak. Hal tersebut menjadi menarik, karena artinya lembaga donor akan mendapatkan dana sumbangan secara utuh.

Di samping itu, pimpinan Triple-A, Eric Barbier, menjelaskan pula bahwa pembayaran berbasis kripto menawarkan transaksi yang lebih cepat, aman, dan mengurangi biaya administrasi.

Maka dari itu, tak heran jika akhirnya terdapat banyak organisasi non-profit lainnya yang ikut mulai menerima donasi kripto. Seperti The Food Bank Singapore, misalnya. Lembaga yang berfokus pada pemberantasan kelaparan di Negeri Singa itu juga sudah menerima aset kripto sebagai donasi.

Selain itu, Daughters of Tomorrow dan Cycling Without Age menjadi organisasi sosial lainnya yang ikut memperluas akses donasi dengan menerima kripto menggunakan platform Digital Philanthropy.

Sikap pemerintah yang mendukung aset digital berpengaruh besar terhadap perkembangan industri kripto di sana. Otoritas Moneter Singapura (MAS), selaku lembaga pengawas yang bertanggung jawab terhadap sektor keuangan, juga terus mendorong tumbuh kembang ekosistem aset virtual secara bertanggung jawab.

Belum lama ini, MAS, bersama dengan Bank for International Settlements (BIS) dan Committee on Payments and Market Infrastructure (CPMI), merilis kerangka kerja bersama antar lembaga keuangan.

Melalui inisiatif itu, masing-masing regulator bermaksud untuk menciptakan jaringan terbuka yang bisa beroperasi dalam industri aset digital maupun aset keuangan tradisional yang masuk ke industri virtual.

Kripto Sudah Digunakan untuk Donasi sejak 2017

Donasi pertama yang mengandalkan kripto terjadi pada 2017. Laporan dari Washington Post menyebut kala itu, donor anonim menggunakan 5.104 bitcoin untuk menicptakan Pineapple Fund yang kemudian disalurkan ke 60 badan amal.

Salah satu pendiri Giving Block, Pat Duffy, mengatakan masuknya aset kripto ke dunia amal akan menjadi pintu bagi industri aset digital untuk terintegrasi ke dalam ekonomi tradisional.

“Potensi langsung untuk crypto-charity sangat besar. Jika orang berperilaku rasional dan memberikan jumlah tertentu untuk mengimbangi beban pajak mereka, akan ada puluhan miliaran dolar di sektor amal. Setiap merek besar akan menggunakan kripto,” pungkas Duffy.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Palang Merah Singapura yang kini menerima donasi dalam bentuk kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori