Pendiri Futureverse, Shara Senderoff dan Aaron McDonald, baru saja merilis dana ventura (venture fund) senilai US$50 juta untuk memajukan sektor Web3 sembari mendongkrak bisnisnya. Mereka mencari kolaborasi strategis, khususnya bagi entitas tahap awal, untuk mempercepat pengembangan dan adopsi usaha teknologi baru Futureverse ataupun The Root Network.
Selain itu, Futureverse juga merilis studio baru bernama Born Ready untuk menjadi jembatan dalam distribusi dana tersebut.
Sejak kemunculannya pertama kali, Futureverse sudah menarik perhatian dari banyak pihak. Pasalnya, proyek tersebut didirikan berdasarkan hasil merger dari belasan perusahaan Web3 dan langsung mengawinkan dua teknologi yang masih belum memiliki kejelasan aturan, yakni metaverse dan artificial intelligence (AI).
Meski begitu, perusahaan berhasil meraih kepercayaan dari para pemodal global. Pada pertengahan Juli kemarin, Futureverse sukses mendapatkan injeksi dana senilai US$54 juta yang dipimpin oleh 10T Holdings dan partisipasi dari Ripple Labs.
“Kami sangat bersemangat meluncurkan dana venture Bordn Ready. Saat ini perusahaan mencari pengembang visioner dan pemimpin berpikiran maju yang membangun masa depan internet,” ungkap Senderoff dan McDonald.
Malang Melintang di Web3
Kepercayaan banyak pihak terhadap Futureverse bisa dipahami. Pasalnya, Senderoff dan McDonald bukanlah sosok baru di industri tersebut. Keduanya telah aktif selama 6 tahun di sektor blockchain dan Web3.
Di samping itu, Senderoff dan McDonald memang dikenal memiliki ambisi agar bisa membangun metaverse terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh banyak sektor.
Salah satu dari portofolio yang sudah dibuatnya adalah Raised in Space, yaitu dana investasi yang berfokus blockchain. Dalam hal ini, mereka bekerja sama dengan mogul musik Scooter Braun dan Ripple.
Dari situ, Senderoff dan mitranya berhasil memimpin investasi di lebih dari 20 startup blockchain tahap awal, termasuk Altered State Machine, yakni protokol AI terdesentralisasi yang menjadi komponen integral dalam peluncuran Futureverse.
Sementara McDonald merupakan salah satu pendiri dari NetX Fund, yang sudah membenamkan investasi di lebih dari 60 perusahaan.
Born Ready juga bukanlah pendatang yang benar-benar baru. Proyek tersebut telah melakukan investasi di beberapa perusahaan, termasuk untuk Adidas Yeezy Innovation Lab, FCTRY Lab, Power’d Digital, Polemos, dan Walker Labs.
Futureverse Tampik Adanya “Musim Paceklik” dalam Sektor Pendanaan Kripto
Peluncuran dana ventura tersebut sekaligus menampik kabar adanya paceklik dalam pendanaan kripto. Seperti diketahui, beberapa raksasa global mulai mengurangi alokasi dana untuk pengembangan industri aset digital.
Sequoia Capital, misalnya. Perusahaan sudah mengatakan bakal memangkas 65% dana khusus untuk sektor kripto dari US$585 juta menjadi US$200 juta. Adanya gejolak yang terjadi di pasar dan rentetan keruntuhan para raksasa kripto memaksa pemodal untuk mengatur ulang portofolio investasinya.
Tidak hanya itu, Sequoia Capital juga disebut bakal mengurangi ukuran dana yang ditujukan untuk mendorong ekosistem aset digital yang sedarinya dialokasikan ke entitas modal ventura lain.
Namun menariknya, Sequoia Heritage justru baru saja mendirikan entitas baru bersama dengan Brookfiled Asset Management. Pendirian entitas itu bertujuan untuk memanfaatkan momentum jatuhnya valuasi startup potensial yang terkena imbas dari ricuhnya pasar.
Kedua perusahaan bakal mendirikan Pinegrove Capital Partners yang dipimpin oleh Brian Laibow. Masing-masing pihak sudah sepakat untuk menginvestasikan US$250 juta sebagai dana awal untuk bisa memulai operasinya.
Baik Sequoia Heritage maupun Brookfield berharap dapat menarik investasi dari luar hingga US$2 miliar dan akan dijadikan dana pertama yang meluncur ke ekosistem.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan entitas anyar itu bakal membeli saham di startup dari perusahaan modal ventura yang tertekan dalam pengembalian hasil ke investornya sendiri.
Untuk dipahami, Sequoia Heritage yang didirikan pada 2010 dari dana mitra senior Sequoia Capital menjalankan investasinya secara terpisah. Kiprah perusahaan makin moncer dan berhasil mendapatkan investasi dalah salah satu pendiri Stripe, John Collison dan mantan CEO Google, Eric Schmidt.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.