Lihat lebih banyak

Gubernur The Fed: Stablecoin Mampu Memperkuat Dominasi Dolar AS

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menurut Gubernur The Fed, Christopher Waller, stablecoin dengan paritas dolar AS mampu memperkuat dominasi dolar di kancah global.
  • Secara keseluruhan, Waller tidak memandang adanya erosi signifikan terhadap penggunaan dolar AS selama beberapa dekade terakhir dengan kehadiran kripto. Akan tetapi, bukan berarti tidak terdapat tantangan.
  • Di sisi lain, pejabat The Fed lainnya, Michael Barr, pernah menyebut bahwa stablecoin tetaplah aset yang berisiko tinggi.
  • promo

Federal Reserve (The Fed), selaku bank sentral Amerika Serikat, rupanya memiliki sudut pandang lain terkait kripto, khususnya stablecoin. Menurut Gubernur The Fed, Christopher Waller, aset kripto stablecoin yang dipatok dalam dolar AS (USD) dinilai mampu memperkuat dominasi dolar AS di kancah global.

Dalam pidatonya pada konferensi yang bertajuk “Iklim, Mata Uang, dan Perbankan Sentral” di Bahamas, Waller menjelaskan bahwa popularitas stablecoin di dunia decentralized finance (DeFi) secara tidak langsung akan mengamankan posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan global.

Di sisi lain, dirinya juga mengakui bahwa terdapat ancaman yang timbul terhadap stabilitas nilai fiat dari kemunculan kripto. Namun, karena 99% kapitalisasi pasar stablecoin yang ada saat ini dikuasai oleh aset kripto yang memilki paritas dolar AS, dampaknya ternyata cukup positif bagi AS.

“Pergeseran lanskap pembayaran, dengan hadirnya mata uang digital, bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap dolar AS. Kebanyakan orang sering menduga bahwa mata uang virtual seperti Bitcoin bisa menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.”

Christopher Waller, Gubernur Federal Reserve

Mengacu pada data CoinGecko, posisi dua teratas untuk stablecoin terbesar memang masih dikuasai oleh Tether USD (USDT) dan USD Coin (USDC). Jika digabungkan, total kapitalisasi pasar kedua jawara stablecoin tersebut sudah mencapai US$125 miliar. Jumlah itu setara dengan sekitar 90% dari total kapitalisasi pasar stablecoin dunia, yakni sebesar US$139,23 miliar.

Stablecoin Berparitas Euro Mulai Bertambah

Secara keseluruhan, Waller tidak memandang adanya erosi signifikan terhadap penggunaan dolar AS selama beberapa dekade terakhir dengan kehadiran kripto. Akan tetapi, bukan berarti tidak terdapat tantangan.

Waller menyoroti adanya peningkatan keunggulan dari mata uang fiat euro (EUR) dan renminbi Cina (RMB). Dalam pandangannya, pertumbuhan pesat yang terjadi di Cina akan meningkatkan penggunaan mata uang aslinya dan membuat RMB menjadi pesaing yang lebih menarik terhadap dolar AS.

Disadari atau tidak, secara perlahan, beberapa pemain kripto juga sudah melihat kuatnya dominasi stablecoin berbasis dolar AS sebagai celah untuk pengembangan bisnis. Salah satunya adalah kemunculan inisiatif dari DWS Group, Galaxy Digital dan Flow Traders untuk membentuk entitas usaha baru bernama AllUnity guna merilis stablecoin berdenominasi Euro.

Selain itu, inisiatif juga datang dari Societe Generale. Salah satu raksasa perbankan Prancis itu sudah merilis mata uang virtual dengan paritas Euro, yaitu EUR CoinVertible (EURCV). Aksi itu sengaja dilakukan untuk bisa berkompetisi dengan stablecoin lain yang menggunakan denominasi dolar AS.

Baik AllUnity maupun Societe Generale sepertinya ingin memanfaatkan aturan Market in Crypto Assets (MiCA) yang tidak lama lagi akan berlaku di Uni Eropa. Pasalnya, lewat regulasi baru tersebut, Uni Eropa akan memiliki kemampuan untuk mendorong inovasi aset digital secara teratur, yang pada akhirnya akan tetap mendorong pertumbuhan industri kripto secara lebih terjaga.

Pejabat The Fed Lainnya Nilai bahwa Stablecoin Swasta Berisiko Tinggi

Di sisi lain, pejabat The Fed lainnya, Michael Barr, menyebut stablecoin tetaplah aset yang berisiko tinggi. Sosok yang duduk sebagai Wakil Ketua Pengawasan The Fed itu menilai stablecoin merupakan private money yang meminjam kepercayaan bank sentral. Bahkan, menurut Barr, stablecoin memiliki efek yang mampu mendisrupsi stabilitas keuangan, jika dibiarkan.

Tetapi, dirinya juga sepakat bahwa salah satu jenis kripto tersebut berkembang dengan pesat lantaran didukung oleh efek jaringan keuangan.

Terlepas dari berbagai pendapat para pejabatnya, masih belum bisa dipastikan bagaimana sikap The Fed ke depannya terhadap stablecoin. Sebelumnya, otoritas moneter terkuat di AS itu sudah sempat menaruh minat untuk bisa ikut mengatur stablecoin dan menegakkan hukum terhadap penerbit stablecoin, termasuk crypto wallet.

Bagaimana pendapat Anda tentang pandangan Gubernur The Fed terhadap stablecoin berparitas dolar AS? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori