Head of Crypto Visa, Cuy Sheffield, membantah adanya kabar yang menyebutkan bahwa perusahaan menahan laju ekspansinya di sektor kripto. Melemahnya pasar rupanya tidak menjadi alasan bagi Visa untuk mengendurkan tensinya.
Cuy Sheffield mengungkapkan bahwa perusahaan terus bermitra dengan perusahaan kripto untuk meningkatkan transaksi fiat-on dan off-ramps. Menurutnya, perusahaan juga tetap pada jalur untuk mendorong kemajuan produk demi bisa membangun layanan untuk memfasilitasi pembayaran stablecoin dengan acara yang aman dan teregulasi.
Terlepas dari kondisi pasar, pandangan Visa terhadap kripto juga tetap positif dan tidak berubah. Mata uang digital, khususnya yang didukung oleh fiat dan berjalan di blockchain publik, memiliki potensi untuk memainkan peran penting di ruang lingkup ekosistem pembayaran.
“Inilah saatnya membangun. Siapapun yang sedang mengembangkan ekosistem kripto dan pembayaran, perusahaan ingin bekerja sama dengan Anda,“ tulis Sheffield dalam sebuah utas Twitter.
Visa Jalin Kerja Sama dengan Wirex
Jika dilihat, ritme Visa dalam mengembangkan ekosistem aset digital memang tidak mengalami perubahan. Di saat pasar sedang bergerak tak menentu, perusahaan tetap melebarkan sayapnya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan pembayaran berbasis kripto Wirex.
Visa telah menandatangani kemitraan strategis jangka panjang dengan Wirex untuk mendorong adopsi kripto menjadi lebih kencang. Aksi tersebut memungkinkan Wirex untuk menerbitkan kartu debit dan juga kartu kredit yang didukung kripto ke lebih dari 40 negara.
Langkah itu akan menjadikan kedua perusahaan leluasa untuk memasuki pasar utama di wilayah Asia Pasifik, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Para pengguna bisa melakukan pembelian, penukaran, serta menjual beragam mata uang tradisional maupun aset kripto secara langsung.
Di samping itu, cakupan transaksi pembayaran juga akan semakin luas. Pasalnya, Visa memiliki jaringan merchant yang berada di lebih 80 negara.
Demi bisa berkompetisi dengan layanan keuangan tradisional, Visa dan Wirex memberikan manfaat yang mirip dengan produk keuangan besutan bank. Mulai dari transaksi over-the-counter (OTC) eksklusif, penarikan ATM internasional tanpa biaya, nol biaya bulanan, konversi fiat-to-fiat gratis, serta hadiah berupa crypto cashback hingga 8% untuk setiap pembelian.
Permudah Pelanggan untuk Melakukan Pembayaran
Baik Visa maupun Mastercard memiliki alasan yang sama saat terjun ke kripto, yakni untuk menambah opsi pembayaran bagi pelanggan yang ingin bertransaksi.
Head of Partnership APAC Visa, Matt Wood, menambahkan bahwa lewat menghubungkan mata uang digital dengan jaringan bank dan merchant, Visa bisa memberikan pilihan tambahan dalam pembayaran konsumen.
“Kami senang Wirex memperluas fokusnya di Asia Pasifik, karena hal tersebut akan memudahkan orang untuk membelanjakan saldo kripto yang dimilikinya di jutaan merchant yang menerima Visa,“ tambah Wood.
Ekspansi Wirex tidak hanya akan berhenti di sini. Perusahaan sudah berniat untuk merawat hubungan baik dengan Visa agar bisa terus memperluas layanan dan juga kartu di seluruh dunia.
Regional Managing Director APAC Wirex, Svyastoslav Garal, menuturkan bahwa melalui kolaborasi dengan Visa, perusahaan bisa menjembatani kesenjangan antara ekonomi tradisional dan digital.
“Komitmen Visa yang sudah terbukti aman dan inovatif akan membantu Wirex dalam mengembangkan aplikasi dan kartu generasi berikutnya,” ujar Garal.
Ke depannya, Wirex juga akan terus memperluas penetrasi bisnisnya ke beberapa regional. Salah satu wilayah yang dibidik adalah Australia. Meski tidak memaparkan lebih lanjut tentang rencananya, namun Wirex menyebutkan bahwa mereka juga akan merilis kartu yang didukung dengan kripto di sana.
Lihat Potensi dalam Pembayaran dengan Kartu Kripto
Optimisme Visa terhadap kripto cukup beralasan, karena ternyata ada banyak pengguna yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran transaksi. Tengok saja, pada kuartal pertama untuk tahun fiskal 2022, transaksi pembayaran pelanggan yang menggunakan kartu kripto mencapai US$2,5 miliar.
Chief Financial Officer (CFO) Visa, Vasant Prabhu, mengungkapan bahwa pengguna menggunakan kartu yang terhubung dengan kripto untuk bertransaksi bermacam hal; mulai dari jasa retail, pembayaran makanan di restoran, hingga biaya perjalanan.
“Jumlah tersebut mencapai 70% dari volume kripto Visa untuk sepanjang tahun fiskal 2021,“ tambah Prabhu.
Vasant Prabhu, yang akan segera meninggalkan kursi CFO Visa di September mendatang, menjelaskan bahwa konsumen sudah melihat manfaat untuk memiliki kartu Visa yang dihubungkan ke akun di platform kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.