Trusted

Makin Ramah Lingkungan, Intensitas Emisi Mining Bitcoin Turun Drastis ke Level Terendah

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Intensitas emisi mining Bitcoin telah turun di bawah 300g/KWh.
  • Negara-negara Nordik memiliki harga energi yang negatif.
  • Hash rate dan mining difficulty kini mendekati level tertingginya sepanjang masa.
  • promo

Aktivitas mining Bitcoin kini semakin ramah lingkungan dan berkelanjutan karena intensitas emisi yang terus turun.

Intensitas emisi dari aktivitas mining Bitcoin sekarang berada di level terendahnya sepanjang sejarah, yakni turun di bawah 300g/KWh untuk pertama kalinya.

Pada tanggal 29 Mei, Daniel Batten, seorang investor ventura sekaligus aktivis teknologi iklim, baru saja membagikan temuannya. Ia mengungkapkan bahwa jaringan Bitcoin hanya butuh waktu lebih dari tiga tahun untuk mengurangi separuh dari intensitas emisinya.

“[Hebatnya,] tidak ada industri lain yang [bisa] mengurangi intensitas emisinya secepat ini,” ungkap Batten.

Bitcoin mining emissions intensity - Twitter/@DSBatten
Intensitas Emisi Mining Bitcoin | Sumber: Twitter/@DSBatten

Mining Bitcoin yang Berkelanjutan

Aktivitas mining Bitcoin sekarang semakin ramah lingkungan, menghasilkan emisi energi yang sudah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan konsumsi energinya.

Lebih lanjut, penurunan ini terjadi berkat penggunaan sumber energi yang lebih berkelanjutan dalam mining Bitcoin. Selain itu, mining hardware juga menjadi jauh lebih efisien, sehingga berdampak pada turunnya intensitas emisi.

Menariknya lagi, sebagian operator mining Bitcoin sudah banyak yang berpindah ke negara-negara dengan energi berkelanjutan, seperti Skandinavia. Sementara itu, pada tanggal 29 Mei, salah seorang pengamat bernama Jaran Mellerud menyebutkan bahwa harga listrik di negara-negara Nordik masih negatif.

Miner Bitcoin di Finlandia dan bagian utara Norwegia serta Swedia terus mendapat bayaran dari [aktivitas] konsumsi listrik,” ujar Mellerud.

Selain itu, hash rate jaringan Bitcoin sedang mendekati level tertingginya, dan hal ini kurang menguntungkan bagi para miner. Menurut data dari Blockchain.com, total hash rate saat ini mencapai 365 EH/s (exahash per detik).

Sementara tingkat mining difficulty di jaringan juga tengah berada di level puncak, yakni sebesar 49T. Mining difficulty sendiri mengukur tingkat persaingan antara para miner.

Nah, yang jadi masalah, metrik-metrik ini berpengaruh pada profitabilitas para miner, yang sekarang berkisar di level rendah. Menurut Hash Rate Index, harga hash saat ini hanya sebesar US$0,075 per terahash per detik per hari.

Tapi, di sisi lain, ternyata harganya sempat melonjak menjadi US$0,128 selama periode kegilaan meme coin minting yang terjadi awal bulan ini, tapi sejak itu turun kembali. Terlebih lagi, harga hash ini sudah turun 44% di periode yang sama pada tahun lalu. Hal ini terjadi akibat turunnya harga BTC dan meningkatnya biaya energi.

Bagaimana dengan Prospek Harga Bitcoin (BTC)?

Harga Bitcoin terdongkrak hari ini (29/5). Aset ini terpantau sudah naik 3,1% dan mencapai level US$28.000 untuk pertama kalinya dalam dua minggu terakhir. Namun, harga BTC telah berada dalam kisaran range-bound sejak pertengahan Maret.

BTC Price in USD 1W | BeInCrypto
Grafik harga BTC/USD dalam time frame 1 minggu | Sumber: BeInCrypto

Pergerakan harga ini dipicu oleh kesepakatan pemerintah AS mengenai batas utang (debt ceiling). Presiden Joe Biden dan anggota Partai Republik Kevin McCarthy sepakat untuk menangguhkan pembatasan utang pemerintah federal sebesar US$31,4 triliun selama akhir pekan.

Sebagai informasi, batas utang sendiri adalah batasan hukum atau jumlah maksimum atas utang nasional yang dapat diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. Sekarang, batas utang tersebut sudah resmi naik, yang artinya utang nasional Amerika juga akan bertambah.

Bagaimana pendapat Anda tentang menurunnya tingkat emisi mining Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori