Trusted

Presiden Bank Sentral Eropa Akui Anaknya Merugi dalam Investasi Kripto

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa, mengakui bahwa salah satu putranya kehilangan lebih dari separuh investasinya di kripto
  • Lagarde sendiri sudah sejak lama menyebut bahwa mata uang kripto tidak lebih dari aset spekulatif, tidak berharga, dan menjadi alat yang sering digunakan untuk melakukan aktivitas terlarang.
  • Sebelumnya, Christine Lagarde pernah menyerukan agar merilis lebih banyak lagi undang-undang yang mampu mengatur aset kripto untuk melindungi investor.
  • promo

Christine Lagarde, selaku Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), mengakui bahwa salah satu putranya kehilangan lebih dari separuh investasinya di kripto.

Meskipun tidak menyebutkan detail kerugiannya, tetapi Lagarde mengatakan setidaknya lebih dari 60% dari total investasi putranya itu lenyap.

Selama pertemuan Balai Kota di Frankfurt, Jerman, Lagarde menjelaskan bahwa putranya mengabaikan nasihatnya untuk menghindari investasi aset kripto. Lagarde juga mengatakan bahwa putranya tidak bisa menerima bahwa seluruh perkataannya terkait kripto adalah benar.

Reuters melaporkan Lagarde sudah sejak lama menyebut bahwa mata uang kripto tidak lebih dari aset spekulatif, tidak berharga, dan menjadi alat yang sering digunakan untuk melakukan aktivitas terlarang.

“Saya memiliki opini yang sangat rendah tentang kripto. Meski begitu, masyarakat memiliki kebebasan untuk menginvestasikan uangnya di manapun mereka mau. Mereka juga bebas berspekulasi sebanyak yang mereka mau, tetapi masyarakat tidak boleh berpartisipasi dalam perdagangan dan bisnis yang dikenai sanksi pidana,” tegasnya.

Sebelumnya, dia juga pernah menyerukan agar merilis lebih banyak lagi undang-undang yang mampu mengatur aset kripto untuk melindungi investor.

ECB Genjot Euro Digital untuk Tandingi Kripto

Melihat adopsi kripto yang terus bertambah dengan cepat, ECB pun berupaya menghadirkan sistem pembayaran digitalnya sendiri. Melalui mata uang digital bank sentral alias central bank digital currency (CBDC) euro digital, ECB berharap bisa menyediakan layanan keuangan yang mampu mengalihkan minat masyarakat dari kripto.

Proyek yang sudah dimulai sejak 2021 lalu itu mulai menunjukkan kemajuan. Di bulan Oktober kemarin, ECB sudah mulai memasuki fase persiapan euro digital. Fase itu mencakup penyelsesaian aturan, pemilihan mitra, serta melakukan beberapa uji coba dan eksperiman. Namun, tahapan tersebut baru akan selesai dalam 2 tahun kedepan dan belum pasti akan dilanjutkan. Kelangsungannya tergantung dari hasil uji coba yang berjalan.

Walau begitu, beberapa pihak menganggap bahwa proyek tersebut berpotensi menciptakan kanibalisasi di sektor komersial, khususnya untuk produk simpanan.

Anggota parlemen Eropa dari Partai Rakyat Eropa, Markus Ferber, menyebut Bank Sentral Eropa belum bisa mengomunikasikan dengan jelas nilai tambah dari euro digital.

Namun, menurut ECB, kehadiran euro digital bakal menciptakan persaingan di pasar pembayaran yang selama ini dikuasai oleh entitas kartu kredit AS.

Di sisi lain, ECB juga memastikan bahwa CBDC tidak akan menganggu bank komersial, karena terdapat batasan jumlah euro digital yang bisa dimiliki oleh setiap individu, yakni sekitar 3.000 euro.

Perluas Aturan Kripto denga MiCA II

Akhir tahun depan, aturan aset digital di wilayah Uni Eropa (UE) bakal mulai diterapkan. Melalui Markets in Crypto-Assets (MiCA), regulator UE bermaksud untuk meningkatkan perlindungan terhadap pemegang aset kripto dan klien penyedia layanan aset kripto (VASP).

Tetapi, Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) memandang bahwa aturan tersebut tidak membuat seluruh risiko yang muncul terkait kripto hilang. Mereka masih berpendapat bahwa aset digital sangat rentan terhadap risiko operasional maupun keamanan.

Lagarde sendiri pernah menyebut adanya MiCA akan menjadikan Eropa sebagai wilayah dengan penemuan hebat yang sangat tidak bisa diandalkan. Oleh karena itu, dia menyarankan agar merilis MiCA II untuk memberikan lebih banyak lagi pengawasan terkait kripto. Dalam mekanisme itu, MiCA II bakal menangani koneksi penghasil risiko ke keuangan tradisional (TradFI) dan aktivitas kripto di decentralized finance (DeFi).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori