Justin Sun, tokoh utama di balik blockchain TRON, pada hari Kamis (15/2) mengumumkan bahwa TRON akan menggarap proyek layer-2 (L2) Bitcoin (BTC).
“Hari ini adalah hari penting bagi TRON. Kami mengumumkan solusi dan roadmap L2 Bitcoin. Mari buat Bitcoin menyenangkan lagi!” tulis Justin Sun.
Dalam pengumuman ini, Justin Sun mengutip peran TRON sebagai protokol di balik market stablecoin terbesar di dunia, yang mencapai US$55 miliar, dan total value locked (TVL) di ruang decentralized finance (DeFi) sebesar US$22 miliar.
Pendekatan TRON yang meluncurkan solusi L2 Bitcoin yang inovatif bertujuan untuk mendesentralisasikan dan menjalin hubungan berbagai jenis token dalam jaringan TRON, termasuk stablecoin, dengan jaringan Bitcoin dan proyek-proyek yang dibangun di atas Bitcoin, seperti Ordinals, dalam berbagai cara kombinasi.
Integrasi ini tidak hanya akan menghubungkan TRON secara langsung dengan Bitcoin, tetapi juga memfasilitasi akses ke jaringan Bitcoin, yang bernilai lebih dari US$55 miliar. Sehingga, hal tersebut dapat menambah vitalitas finansial ke dalam Bitcoin.
“Roadmap yang ambisius kami menguraikan komitmen TRON untuk meningkatkan interoperabilitas dan kegunaan teknologi blockchain, menetapkan standar baru untuk masa depan industri kripto,” terang Justin Sun.
3 Tahap Roadmap Proyek L2 Bitcoin TRON
Dalam tahap pertama roadmap proyek L2 Bitcoin dari TRON, Bitcoin telah dapat diakses melalui koneksi cross-chain ke jaringan TRON, dengan pertukaran yang memfasilitasi konversi.
Di masa depan, perluasan aset berbasis di jaringan Bitcoin akan mampu dijembatani (bridged) ke jaringan TRON.
Upaya itu akan dilakukan untuk mengintegrasikan berbagai token di TRON, termasuk TRX, BTT, JST, SUN, NFT, dan WIN, serta stablecoin USDT dan USDC, ke dalam jaringan Bitcoin melalui teknologi cross-chain. Hal ini akan memungkinkan token-token di jaringan TRON untuk berinteraksi dan beroperasi dengan jaringan Bitcoin secara lancar.
Adapun TRON DAO Ventures akan melakukan investasi ke crypto wallet dan sejumlah alat yang ramah pengguna untuk mendukung token BRC-20. Hal ini menandai usaha TRON DAO dalam mendukung solusi Ordinals dan L2 Bitcoin.
Dalam roadmap tahap kedua, TRON akan berkolaborasi dengan beberapa protokol L2 Bitcoin. Mereka secara bertahap akan mengumumkan kemitraan yang signifikan.
Kolaborasi ini akan memungkinkan pengguna TRON untuk berpartisipasi dalam memulai kembali inisiatif di seluruh jaringan utama L2 Bitcoin, mendukung pertumbuhan ekosistem L2 Bitcoin dengan portofolio aset TRON yang beragam.
Dalam roadmap tahap ketiga, akan diumumkan solusi L2 Bitcoin yang mengintegrasikan TRON, BitTorrent Chain (BTTC), dan jaringan Bitcoin, yang akan menandai tonggak sejarah yang signifikan. Solusi ini ‘memperkenalkan protokol yang kompatibel dengan Bitcoin’.
Tujuannya untuk menjaga kecepatan dan biaya rendah sistem Proof-of-Stake (PoS), sekaligus memastikan keamanan Proof-of-Work (PoW) dan output transaksi yang belum terpakai (UTXO) di Bitcoin bersama dengan L2 Bitcoin.
Beragam Inovasi Akan Buat Ramai Jaringan Bitcoin
Kabar TRON yang turut berniat menggarap proyek L2 Bitcoin datang di tengah muncul berbagai proyek sejenis yang meramaikan ekosistem Bitcoin.
Pada 7 Februari lalu, DWF Ventures membuat daftar proyek L2 Bitcoin. Setidaknya, sudah ada 28 proyek, termasuk Lightning Network (LN), Liquid Network, RGB, Rootstock, Stacks, Citrea, hingga SatoshiVM. Berbagai proyek L2 Bitcoin ini ada yang telah berada di tahap mainnet, testnet, maupun pre testnet.
Grayscale Investments, salah satu pengelola aset digital yang populer di dunia kripto, pada 9 Februari lalu memperkirakan bahwa biaya transaksi yang terkait aktivitas Ordinals akan mendukung pendapatan para Bitcoin miner setelah momen halving pada bulan April mendatang.
Grayscale memperkirakan lebih dari US$200 juta biaya transaksi yang terkait dengan Ordinals telah dibayarkan kepada para miner sejauh ini. Saat ini, para miner menghasilkan sekitar 20% pendapatan mereka dari transaksi yang terkait dengan Ordinals.
Bob Bodily, co-founder dan CEO Bioniq, yang merupakan marketplace Ordinals, sempat mengatakan bahwa, “Para Bitcoin miner menginginkan lebih banyak pendapatan, dan Ordinals telah membawa kebangkitan pada Bitcoin dengan permintaan besar akan ruang blok.”
Selain Ordinals, Grayscale melihat bahwa hadirnya sejumlah proyek L2 dalam ekosistem Bitcoin baru-baru ini berpotensi menjadi kasus penggunaan yang menjanjikan. Sejumlah inovasi yang akan datang di Bitcoin mungkin menawarkan keuntungan bagi para miner dengan potensi meningkatkan throughput transaksi dan lonjakan biaya transaksi jaringan Bitcoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.