Kembali

Manfaatkan Blockchain, Siemens Terbitkan Obligasi Digital Senilai 60 Juta Euro

author avatar

Ditulis oleh
Adi Wira

editor avatar

Diedit oleh
Lynn Wang

15 Februari 2023 13.45 WIB
Tepercaya
  • Siemens menggunakan teknologi blockchain untuk menghimpun dana lewat peluncuran obligasi digital senilai 60 juta euro.
  • Mengacu pada keterangan perusahaan, aksi tersebut dilakukan setelah pemerintah Jerman mengatur secara tegas pemanfaatan sekuritas elektronik bagi perusahaan.
  • Ada rumor yang menyebutkan bahwa obligasi digital tersebut akan menggunakan jaringan Polygon.
Promo

Pemanfaatan teknologi blockchainĀ di perusahaan tradisional semakin moncer. Tak hanya perusahaan keuangan yang berminat terhadap teknologi baru tersebut, perusahaan non-keuangan, khususnya yang berbasis pada teknologi tinggi, juga memperlihatkan ketertarikan yang sama. Seperti Siemens, misalnya. Raksasa teknologi asal Jerman itu sudah menggunakan teknologi blockchain untuk menghimpun dana lewat peluncuran obligasi digital senilai 60 juta euro atau sekitar US$64,29 juta.

Siemens dikabarkan menggunakan jaringan blockchain Polygon sebagai medium peluncuran surat utang yang ditokenisasi tersebut. Meski demikian, pihak Siemens belum memberikan tanggapan resmi soal kabar tersebut.

Sponsored
Sponsored

Mengacu pada keterangan perusahaan, aksi tersebut dilakukan setelah pemerintah Jerman mengatur secara tegas pemanfaatan sekuritas elektronik bagi perusahaan. Chief Financial OfficerĀ (CFO) Siemens AG, Ralf P Thomas, mengungkapkan penerbitan obligasi digital sesuai dengan Electronic Securities ActĀ yang mulai berlaku pada Juni 2021.

ā€œObligasi tersebut akan dijual langsung ke investor yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 1 tahun.ā€ jelasnya.

Dipilihnya blockchainĀ sebagai sarana penerbitan obligasi bukanlah tanpa alasan. Thomas beranggapan dengan teknologi blockchain, maka tidak diperlukan lagi sertifikat fisik dan kliring sentral, yang selama ini digunakan dalam penerbitan obligasi secara konvensional. Terlebih lagi, peran bank yang selama ini menjadi perantara dalam penjualan obligasi juga hilang. Pembeli bisa langsung membeli obligasi digital melalui blockchain.

Meski begitu, dia mengakui dalam proses pembayarannya masih menggunakan transaksi konvensional, yakni transfer bank. Hal itu dikarenakan mata uang digital dari bank sentral Uni Eropa, Euro Digital, masih belum tersedia. Oleh karena itu, proses penyelesaian transaksi akan memakan waktu 2 hari.

Langkah Siemens ini sekaligus menjadikannya sebagai perusahaan asal Jerman pertama yang memanfaatkan blockchainĀ dalam penerbitan surat utang.

Sponsored
Sponsored
Tahukah Kamu?

Ketertarikan terhadap penerbitan obligasi berbasis blockchain juga dijumpai pada pihak lain. Pemerintah Israel, lewat inisiatif yang disebut sebagai Proyek Eden, berharap dapat menyederhanakan proses penerbitan obligasi dan meminimalisir risiko.

Sudah Ada Investor yang Tertarik

Corporate Treasurer Siemens AG, Peter Rathgeb, menambahkan perusahaan bisa melakukan transaksi dengan lebih cepat dan efisien ketimbang obligasi tradisional. Setelah sukses mencapainya, besar kemungkinan Siemens akan merambah lebih jauh untuk memasukkan instrumen blockchainĀ dalam bisnis mereka.

Sponsored
Sponsored

ā€œPerusahaan akan secara aktif mendorong pengembangan secara berkelanjutan,ā€ tutur Rathgeb.

Menariknya, beberapa investor disebut sudah berminat untuk membeli surat utang tersebut. Mulai dari DekaBank, DZ Bank hingga Union Investment dikabarkan ikut serta dalam investasi obligasi digital anyar itu.

Pengembangan blockchainĀ oleh Siemens sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun ke belakang. Sebelumnya, Siemens bersama dengan JPMorgan Chase sudah mengembangkan sistemĀ pembayaran bagi kelompok industri Jerman berbasis blockchain. Inisiatif yang sudah dimulai pada tahun 2021 lalu itu bakal memanfaatkan distributed ledger technologyĀ (DLT) untuk mengautomasi area pembayaran.

Sponsored
Sponsored

Siemens Getol Garap Pasar Digital

Sebagai perusahaan teknologi, langkah Siemens patut diacungi jempol. Selain blockchain, mereka juga sudah melangkah lebih jauh untuk memanfaatkan Web3. Pada Juli tahun lalu, Siemens menggandeng NVIDIA untuk bersama-sama membangun metaverse dalam skala industri.

Dengan adanya sinergitas tersebut, keduanya membangun digital twinĀ yang akan menghubungkan Siemens Xcelerator dan NVIDIA Omniverse di metaverse. Perusahaan berupaya memboyong industri konvensional ke metaverse, sehingga pada akhirnya bakal tercipta perkembangan yang signifikan dalam proses bisnis di dunia nyata.

Proyek pertama yang mereka garap adalah iFactory besutan BMW AG. Dalam metaverse, kedua perusahaan akan mengaktifkan metaverse real timeĀ dan immersiveĀ untuk melakukan analisa, identifikasi, dan simulasi masalah di ruang maya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda diĀ grup Telegram kami. Jangan lupaĀ followĀ akunĀ InstagramĀ BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetapĀ updateĀ dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."