Pemerintah Nigeria dikabarkan telah melakukan pembatasan terhadap sejumlah crypto exchange. Hal itu merupakan bentuk mitigasi risiko terhadap nilai mata uang naira Nigeria yang terus jatuh ke level terendah. Binance, Kraken, dan Coinbase disebut sebagai crypto exchange yang terkena dampak dari kebijakan anyar Nigeria ini.
Financial Times melansir pembatasan akses dilakukan dengan cara bekerja sama dengan Komisi Komunikasi Nigeria (NCC) dan memutus jalur komunikasi ke situs web perusahaan. Sumber yang mengetahui masalah tersebut memaparkan bahwa hal itu membuat konsumen hanya bisa mengakesnya secara terputus-putus ke beberapa situs.
Menariknya, aksi tersebut dilakukan di tengah pelonggaran kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter Nigeria terhadap entitas kripto. Akhir tahun lalu, Bank Sentral Nigeria (CBN) mulai membuka akses terhadap entitas kripto untuk mendapatkan layanan perbankan.
CBN akhirnya mengizinkan perusahaan aset digital untuk melakukan kolaborasi dengan perusahaan keuangan tradisional, termasuk lembaga perbankan ataupun perusahaan keuangan non-bank lainnya. Proses pembukaan rekening bank maupun bentuk sinergitas lainnya sudah bisa dilakukan secara terbatas oleh setiap perusahaan kripto.
Melihat hal itu, dua perusahaan digital akhirnya memberanikan diri untuk mengajukan lisensi ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Nigeria untuk memulai bisnis kriptonya secara legal di sana. Kedua perusahaan tersebut adalah Quidax dan Luno, yang dilaporkan sudah menjalin komunikasi dengan SEC sejak Oktober tahun lalu.
Crypto Exchange Disebut Buat Patokan Harga Tak Resmi terhadap Naira
Penegakan aturan pembatasan terhadap beberapa crypto exchange bukanlah tanpa alasan. Menurut laporan, perusahaan crypto exchange telah menjadi salah satu rujukan tidak resmi untuk menetapkan harga naira di pasaran.
Terlebih lagi, pedagang valuta asing di tingkat lokal juga menggunakan layanan tersebut untuk melakukan pertukaran antara Naira dan stablecoin Tether yang dipatok menggunakan mata uang dolar AS.
Penasihat khusus Presiden Bola Tinubu, Bayu Onanuga, bahkan menuduh Binance “membajak” peran bank sentral sebagai penentu nilai mata uang utama. Menurutnya, kripto harus dilarang atau penurunan nilai mata uang akan terus berlanjut.
Menanggapi hal itu, juru bicara Binance mengakui bahwa beberapa penggunanya yang berasal dari Nigeria sulit untuk mengakses Binance maupun platform kripto lainnya.
Menariknya, Brian Armstrong, CEO Coinbase, justru menyebut bahwa informasi tersebut tidak akurat. Melalui cuitannya di X (Twitter), Armstrong mengeklaim produk Coinbase masih beroperasi dan tidak ada gangguan komunikasi.
“Kami belum menerima sosialisasi maupun komunikasi apapun dari pejabat di Nigeria,” jelas Armstrong.
Nigeria adalah Pasar yang Menarik bagi Industri Kripto
Nigeria sendiri memang sudah sejak lama bergulat dengan keberadaan industri kripto. Banyak orang yang akhirnya menjadikan aset kripto sebagai salah satu instrumen lindung nilai guna menahan penurunan nilai tukar akibat melonjaknya inflasi.
Data Bloomberg menyebutkan tingkat inflasi di Nigeria meningkat jauh dari yang sudah diperkirakan dan mencapai level tertinggi dalam 28 tahun di Januari kemarin. Consumer Price Index (CPI) yang selama ini menjadi acuan dalam penentuan kebijakan moneter bank sentral sudah melonjak 29,9% secara tahunan dan membuat tekanan pada otoritas moneter untuk mengerek suku bunganya.
Terlepas dari hal itu, Nigeria merupakan pasar yang menarik bagi industri aset kripto. Beberapa platform kripto global sudah berniat untuk menancapkan bisnisnya di sana sebagai salah satu langkah pengembangan bisnis. Salah satunya adalah Blockchain.com. Entitas yang dipimpin oleh Peter Smith itu berniat memanfaatkan lesunya pasar untuk memperbesar porsi usahanya di wilayah Afrika dan Asia.
Bagaimana pendapat Anda tentang kabar pembatasan pemerintah Nigeria terhadap Binance, Coinbase, dan Kraken? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.