Lihat lebih banyak

Orbiter Finance yang Didukung OKX Akan Rilis Proyek L2 Mereka Sendiri

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Orbiter Finance mengumumkan rencana untuk meluncurkan L2 Orbiter Rollup, yang berupaya hadirkan skalabilitas tanpa batas dan likuiditas terpadu ke jaringan Ethereum.
  • Tim Orbiter meluncurkan Orbit Rollup sebagai persiapan untuk masa depan ‘koneksi omni’. Harapannya, Orbiter Rollup dapat menjadi tempat di mana seluruh layer-2 dapat diakses.
  • Sebelumnya, Orbiter Finance mengumumkan investasi strategis dari OKX Ventures pada 24 Januari lalu.
  • promo

Orbiter Finance pada hari Sabtu (27/1) mengumumkan bahwa mereka meluncurkan proyek layer-2 (L2) Orbiter Rollup.

L2 Orbiter Rollup adalah omni meta-layer instan bertenaga zero-knowledge (ZK) yang berupaya menghadirkan skalabilitas tanpa batas dan likuiditas terpadu ke jaringan Ethereum. Sebagai informasi, omni berarti perpaduan atau sistem yang mengintegrasikan berbagai jenis saluran ke dalam satu platform.

Perlu diketahui, Orbiter Finance selama ini dikenal sebagai cross-chain bridge yang telah menarik lebih dari 3 juta pengguna dengan total volume transaksi lebih dari US$7,8 miliar. Aktivitas itu dilakukan lewat Orbiter untuk menukar aset kripto di antara jaringan rollup L2 yang berbeda.

Selain itu, mereka baru-baru ini mengumumkan investasi strategis dalam jumlah yang tidak diungkapkan dari OKX Ventures pada 24 Januari lalu.

Perlu ditegaskan, Orbiter Finance tidak sama dengan Orbit Chain, protokol crypto bridge dengan nama serupa yang mengalami peretasan pada akhir tahun menuju 2024.

Orbiter Rollup Permudah Akses ke Berbagai L2

Tim Orbiter meluncurkan Orbiter Rollup sebagai persiapan untuk masa depan ‘koneksi omni’.

“Hanya dengan mengeklik di bagian interface atau antarmuka, para pengguna tidak hanya dapat mentransfer aset, tetapi juga semua data di semua L2,” jelas tim Orbiter Finance.

Dengan Orbiter Rollup, protokol ini diharapkan menjadi layer—yang melaluinya—semua L2 lainnya dapat diakses.

“Pada akhirnya, kami percaya bahwa dalam keseluruhan lanskap L2, pengguna hanya memerlukan satu akun yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) untuk menjelajahi ekosistem Ethereum dengan lancar.”

Sejauh ini, tim Orbiter belum mengumumkan rencana pembuatan native token untuk L2 mereka.

“Fokus utama tim Orbiter Finance saat ini diarahkan pada pengembangan produk dan meningkatkan pengalaman pengguna,” bunyi keterangan di situs web Orbiter Finance.

Saat pengumuman investasi di Orbiter Finance, pendiri OKX Ventures, Dora Yue, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang bisa memimpin investasi strategis di cross-chain bridge yang mengandalkan teknologi ZK ini.

“Protokol ini mengatasi keterbatasan crypto bridge tradisional, seperti kecepatan serta meningkatkan efisiensi cross-chain antara berbagai L2 dan mainnet Ethereum.”

Dora Yue, pendiri OKX Ventures

Saat ini, Orbiter Finance mendukung lebih dari 19 rollup L2 dan banyak aset kripto yang hadir di Ethereum.

Cari Solusi Bereskan Tantangan Interoperabilitas di L2

Masih berkaitan dengan persoalan yang ingin diselesaikan Orbiter Rollup, Polymer Labs yang sedang mengerjakan L2 baru mengantongi pendanaan US$23 juta dari berbagai investor, termasuk dari Coinbase, Digital currency Group (DCG), hingga Wintermute, pada 24 Januari lalu.

Peter Kim, selaku co-founder Polymer, mengatakan bahwa misi mereka adalah membangun internet generasi berikutnya dengan memastikan bahwa layer interoperabilitas yang menghubungkan semua blockchain bersifat netral, terbuka, modular, dan permissionless di seluruh ekosistem.

Polymer akan meluncurkan L2 menggunakan protokol Inter-Blockchain Communication (IBC), dan Optimism (OP) Stack untuk berfungsi sebagai pusat interoperabilitas bagi Ethereum, sehingga dapat menghubungkan likuiditas di seluruh proyek L2 rollup.

Tim Polymer melihat bahwa solusi interoperabilitas yang sudah ada seperti crypto bridge banyak digunakan, tetapi dinilai terbukti tidak dapat diandalkan dan rentan terhadap peretasan. Sehingga, hal itu menyebabkan kurangnya standarisasi dalam ekosistem Ethereum dan kerugian miliaran dolar AS akibat eksploitasi.

Untuk itu, Polymer ingin membangun L2 yang akan berfungsi sebagai pusat transportasi antara jaringan blockchain yang berbeda di tingkat kernel, memungkinkan pertukaran informasi yang lancar.

Awalnya kompatibel dengan Ethereum dan semua chain yang saat ini berada di bawah protokol IBC, hub transportasi ini akan berkembang untuk mendukung semua chain di masa depan.

Yuan Han Li, selaku investor di Blockchain Capital, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang mendukung tim Polymer Labs dalam misi mereka untuk menghadirkan IBC, standar interoperabilitas yang paling teruji dan digunakan, dari jaringan Cosmos ke Ethereum dan ekosistem kripto lainnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori