Lihat lebih banyak

Pendapatan Kripto Amblas 55%, Robinhood Pacu Pasar Eropa

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam laporan keuangan Q3 2023, terungkap bahwa pendapatan Robinhood perdagangan aset kripto mengalami penyusutan 55% menjadi US$23 juta.
  • Selain itu, total pengguna aktif bulanan Robinhood juga ikut turun 16% secara tahunan menjadi 10,3 juta.
  • Meskipun begitu, Robinhood tetap percaya diri terhadap kelangsungan bisnisnya kelak, serta sudah merencanakan ekspansi ke wilayah lainnya, seperti Inggris dan Eropa.
  • promo

Robinhood, salah satu platform perdagangan multiaset terpopuler, baru saja melaporkan kinerja keuangannya di Q3 2023 kemarin. Dalam laporannya, Robinhood mengungkapkan bahwa pendapatan dari perdagangan aset kripto susut 55%, yakni menjadi US$23 juta.

Maraknya aksi peretasan dan berbagai kondisi makro ekonomi lainnya sepertinya mulai memengaruhi minat masyarakat terhadap aset berisiko. Pasalnya, penurunan tidak hanya terjadi pada perdagangan kripto saja, pendapatan Robinhood dari ekuitas juga ikut susut 13% menjadi US$27 juta.

Selain itu, total pengguna aktif bulanan juga ikut turun 16% secara tahunan menjadi 10,3 juta. Hal tersebut membuat total pendapatan berbasis transaksi Robinhood terkoreksi 11% di Q3 2023, yaitu menjadi US$185 juta.

Meskipun begitu, perusahaan tetap percaya diri terhadap kelangsungan bisnisnya kelak.

Salah satu pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Robinhood, Vlad Tenev, menjelaskan perusahaan bakal tetap fokus menyediakan produk yang mampu melayani lebih banyak kebutuhan keuangan pelanggan, serta mempercepat ekspansi secara internasional.

“Total pendapatan bersih Robinhood tetap mengalami peningkatan 29% secara tahunan menjadi US$467 juta. Naiknya pendapatan yang bersumber dari bunga bersih mampu mengompensasi penurunan yang terjadi pada pendapatan berbasis transaksi.”

Vlad Tenev, CEO Robinhood

Jika melihat lebih jauh, dalam periode Januari hingga September tahun ini, pertumbuhan total pendapatan Robinhood terlihat jauh lebih moncer. Tepatnya dari US$978 juta menjadi US$1,39 miliar. Dengan kata lain, total pendapatan Robinhood sudah terapresiasi sekitar 43% secara tahunan.

Kepemilikan Kripto Tumbuh 20%

Dalam menjalankan bisnis perdagangan kripto, aset yang ditransaksikan oleh pelanggan disimpan oleh Robinhood. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sampai dengan September kemarin, aset pelanggan yang disimpan oleh perseroan mencapai US$10,18 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi 20% dari posisi akhir tahun lalu, yang mencapai US$8,43 miliar.

Tetapi, jika dibandingkan dengan total asset under custody (AUC) yang dimiliki Robinhood, kepemilikan kripto pelanggan hanya mencapai 8% dari total US$87 miliar.

Tenev mengakui bahwa mayoritas aset yang ada dalam platform berasal dari deposito berkelanjutan dan penilaian ekuitas yang lebih tinggi.

Terlepas dari itu, perusahaan berhasil mencatat kinerja yang positif secara keseluruhan. Robinhood mampu menekan nilai kerugiannya sebesar 33,75%, dari US$862 juta di September tahun lalu menjadi US$571 juta pada September kemarin.

Robinhood Siap Ekspansi ke Eropa

Dalam rangka perluasan pasar, Tenev mengakui saat ini, pihaknya tengah berupaya untuk bisa memasuki pasar Eropa dan Inggris.

Robinhood berencana untuk membangun bisnis pialang di Inggris dan meluncurkan perdagangan kripto untuk investor yang berada di sana. Hal itu merupakan bagian dari rencana ekspansi global yang sudah diniatkan.

Oleh karena itu, Robinhood memprediksi total pengeluaran yang akan dihabiskan sampai dengan akhir tahun ini mencapai kisaran US$2,39 miliar hinga US$2,43 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, yang hanya dipatok di level US$2,33 miliar hingga US$2,41 miliar.

Meskipun tidak merinci lebih jauh terkait detail ekspansinya, tetapi kuat dugaan Robinhood akan memanfaatkan keterbukaan Uni Eropa terhadap kripto lewat aturan Markets in Crypto Assets (MiCA) yang akan berlaku sebentar lagi.

Menyoal bisnisnya di Inggris, perusahaan sudah mempersiapkannya sejak beberapa bulan ke belakang. Pada Juli lalu, Robinhood sudah menunjuk kepala ekskutif baru, yaitu Jordan Dane Sinclair, untuk memimpin ekspansinya di Inggris.

Merespons kinerja keuangan Robinhood di periode Q3 2023, harga sahamnya terpantau jatuh cukup dalam. Publik banyak melakukan aksi jual, yang pada akhirnya menyeret harga saham Robinhood (HOOD) pada perdagangan hari ini (10/11) terkoreksi 5,20% ke level US$7,93.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori