Frax Finance, protokol decentralized finance (DeFi) di Ethereum, berencana meluncurkan blockchain layer-2 (L2) Fraxtal pada sekitar Februari 2024.
Informasi terbaru ini disampaikan oleh pendiri dan CEO Frax Finance, Sam Kazemian, pada hari Kamis (18/1).
“Garis waktu saat ini adalah minggu pertama bulan Februari 2024,” kata CEO Frax Finance.
Dia menyebut bahwa Etherscan akan mendukungnya pada hari pertama dengan Fraxscan dan sejumlah besar proyek lain akan debut segera setelah L2 Fraxtal diluncurkan.
“Ini akan menjadi salah satu rilis [L2] rollup [Ethereum] terbesar tahun ini,” imbuh Sam Kazemian.
Sebagai pengingat, kabar Frax Finance berniat meluncurkan L2 setidaknya telah mencuat sejak Juni 2023.
Proyek L2 Menambah Jajaran Produk Frax Finance
Kehadiran L2 baru ini akan menambah rangkaian produk Frax yang sudah ada.
Hal itu terdiri dari FRAX, algorithmic stablecoin yang dijamin sepenuhnya; platform pinjam-meminjam; automated market maker (AMM); stablecoin terkait inflasi, Frax Price Index (FPI) untuk melacak indeks harga konsumen (CPI) AS; hingga liquid staking token (LST) frxETH.
Saat ini, market cap atau kapitalisasi pasar stablecoin FRAX mencapai sekitar US$647 juta.
L2 Fraxtal akan menggunakan teknologi rollup, yang mengeksekusi transaksi dari mainnet Ethereum, mengelompokkan data, mengompresnya, dan mengirimkannya kembali ke mainnet layer-1 (L1).
Adapun frxETH akan memberi daya pada L2 dan bertindak sebagai gas fee untuk L2 Fraxtal.
Sementara itu, tata kelola Fraxchain akan dipimpin oleh pemegang token Frax Shares (FXS).
Sejauh ini, decentralized stablecoin Curve telah mengusulkan untuk men-deploy proyek mereka di L2 Fraxtal.
Yakin Debut L2 Fraxtal Akan Sukses
Sam Kazemian memperkirakan L2 Fraxtal akan melakukan debut dengan sukses, menarik aset kripto senilai setidaknya beberapa ratus juta dolar Amerika Serikat (USD) pada bulan pertama peluncurannya.
“Kami mengharapkan setidaknya nilai total 9 digital di bulan pertama dan lebih dari US$1 miliar untuk kuartal I/2024. Hal ini akan segera menempatkan kami di 5 chain teratas jika inovasi kami diterima dengan baik,” imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa fitur insentif blockspace Fraxtal, yang disebut Flox, membuatnya menonjol di antara L2 lainnya. Sebagai informasi, blockspace mengacu pada jumlah data terbatas yang dapat disimpan di setiap blok di blockchain.
Para pengguna dan developer yang menggunakan chain ini dan membayar blockspace mendapatkan hasil yang konstan melalui program insentif dan sistem pengukur poin FXTL mingguan.
Muncul Berbagai Proyek L2 Baru
Akhir-akhir ini, sejumlah pihak mempertimbangkan untuk mengembangkan L2 Ethereum mereka sendiri, termasuk menggunakan seperangkat alat yang telah tersedia demi mempermudah proses pengembangannya.
Pada Agustus 2023, blockchain L1 Fantom mempertimbangkan untuk menjadi L2 Ethereum. Mereka secara aktif mempertimbangkan dan menyelidiki langkah untuk mengintegrasikan optimistic rollup yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism atau solusi lainnya untuk menghubungkan blockchain Fantom ke Ethereum.
Kemudian pada November 2023, proyek L2 Kinto bermigrasi ke ekosistem L2 Arbitrum menggunakan teknologi Arbitrum Nitro usai sebelumnya meluncurkan testnet menggunakan OP Stack yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism. Kinto bertujuan menjembatani kesenjangan antara dunia keuangan tradisional (TradFi) dan DeFi.
Sementara itu, Blast, proyek L2 Ethereum yang didukung pendiri marketplace non-fungible token (NFT) Blur, turut mengandalkan teknologi optimistic rollup. Blast hadir dengan tujuan sebagai satu-satunya proyek L2 Ethereum dengan imbal hasil (yield) pada Ether (ETH) dan stablecoin.
Memasuki Desember 2023, Ankr, penyedia infrastruktur web3, mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan dukungan Rollup-as-a-Service (RaaS) untuk zkSync Hyperchains yang dibangun menggunakan zero knowledge (ZK) Stack. Cronos Labs memanfaatkan teknologi ZK Stack untuk melakukan testnet L2 Cronos zkEVM.
Berlanjut pada 13 Desember 2023, COTI, pengembang blockchain yang terkenal dengan proyek yang beroperasi di Cardano dan jaringannya sendiri, mengumumkan bahwa mereka memperkenalkan COTI V2, sebuah L2 Ethereum yang berfokus pada aspek privasi. Rencananya, proyek L2 ini akan diluncurkan pada tahun 2024.
Ada pula Metis, proyek L2 yang mengaku sebagai optimistic rollup pertama yang mendesentralisasikan sequencer mereka.
Itulah beberapa pihak yang meluncurkan proyek L2 baru. Informasi selengkapnya dapat ditelusuri di sini.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.