Lihat lebih banyak

Ternyata Ini Alasan Harga Token METIS Meroket 50%

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Metis (METIS), native token dari sebuah proyek layer-2 (L2) Ethereum, melonjak sekitar 50% dalam 24 jam terakhir.
  • Berdasarkan data CoinGecko, harga METIS kini berada di kisaran US$79 per token. Meroketnya harga METIS memperpanjang reli kenaikannya lebih dari 240% dalam 30 hari terakhir.
  • Pergerakan harga itu didorong oleh hibah Metis yang telah diumumkan sebelumnya. Kabar tersebut kini menuai perhatian komunitas kripto. Pada gilirannya, hal tersebut membangkitkan minat para investor terhadap token METIS.
  • promo

Metis (METIS), native token dari sebuah proyek layer-2 (L2) Ethereum, melonjak sekitar 50% dalam 24 jam terakhir.

Pergerakan harga itu didorong oleh hibah Metis yang telah diumumkan sebelumnya. Kabar tersebut kini menuai perhatian komunitas kripto. Pada gilirannya, hal tersebut membangkitkan minat para investor terhadap aset kripto ini.

Berdasarkan data CoinGecko, harga METIS kini berada di kisaran US$79 per token. Meroketnya harga METIS memperpanjang reli kenaikannya lebih dari 240% dalam 30 hari terakhir.

Salah satu pendorongnya adalah melesatnya volume perdagangan METIS, dari sekitar US$3 juta pada awal bulan Desember menjadi sekitar US$141 juta pada hari Selasa (26/12).

Pergerakan harga METIS dalam 30 hari terakhir | Sumber: CoinGecko
Pergerakan harga token METIS dalam 30 hari terakhir | Sumber: CoinGecko

Dana Hibah Metis Bernilai Sekitar US$360 Juta

Pada 18 Desember lalu, MetisDAO Foundation, entitas yang mengelola ekosistem Metis, meluncurkan Ecosystem Development Fund (EDF) sebesar 4,6 juta token METIS yang didedikasikan untuk pengembangan bootstrap, likuiditas, aktivitas, dan adopsi di ekosistem Metis.

Hal yang membuat menarik, dana EDF itu saat ini bernilai sekitar US$360 juta.

Para penerima hibah EDF potensial adalah mereka yang mengembangkan ekosistem Metis di berbagai sektor. Hal itu termasuk decentralized finance (DeFi), tokenisasi real-world asset (RWA), SocialFi, non-fungible token (NFT), teknologi cross-chain, pengembangan smart contract, keamanan blockchain, solusi identitas terdesentralisasi, hingga game blockchain dan metaverse.

Aliran dana dukungan ke sejumlah proyek yang membangun di ekosistem Metis diharapkan dimulai pada kuartal I/2024, setelah dirilisnya sequencer terdesentralisasi Metis.

Dalam perkembangan terkini, total value locked (TVL) Metis mengalami peningkatan menjadi lebih dari US$500 juta, dari sebelumnya hanya di bawah US$100 juta pada minggu lalu.

Beberapa native token dari proyek yang dibangun di atas Metis telah melesat lebih dari 2 kali lipat dalam seminggu terakhir.

Misalnya, token MAIA dari platform staking Maia telah naik sekitar 97%. Sementar token HERMES milik protokol swap kripto Hermes melonjak 140%.

Metis Ingin Jadi Sequencer Terdesentralisasi

L2 Metis berkomitmen memecahkan trilema blockchain dengan menangani keamanan, desentralisasi, dan skalabilitas.

Pada kuartal I/2024, Metis akan menjadi optimistic rollup pertama yang mendesentralisasikan sequencer mereka. Hal ini akan meningkatkan keamanan dan membuka pintu menuju kepemilikan komunitas yang sebenarnya.

Sebagai informasi, sequencer adalah komponen kunci dari L2, yang menggabungkan transaksi dari berbagai pengguna dan meneruskannya ke blockchain utama seperti Ethereum.

Adapun sequencer terdesentralisasi Metis merupakan teknologi yang berupaya mendistribusikan node yang memproses transaksi di seluruh dunia.

Dengan biaya yang lebih rendah, tingkat keamanan Ethereum tertinggi, dan skalabilitas lebih tinggi, hal itu diklaim akan membuahkan hasil ketika Metis Decentralized Sequencer diluncurkan.

Community Testing untuk Proof-of-Stake (PoS) Sequencer Pool Metis akan mulai berlangsung pada 3 Januari 2024.

Ada Berbagai Cara Lahirkan L2 Ethereum Baru

Akhir-akhir ini, sejumlah pihak mempertimbangkan untuk mengembangkan L2 Ethereum mereka sendiri dengan menggunakan seperangkat alat yang telah tersedia demi mempermudah proses pengembangannya.

Pada bulan Agustus lalu, blockchain layer-1 (L1) Fantom mempertimbangkan untuk menjadi L2 Ethereum. Mereka secara aktif mempertimbangkan dan menyelidiki langkah untuk mengintegrasikan optimistic rollup yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism atau solusi lainnya untuk menghubungkan blockchain Fantom ke Ethereum.

Pada akhir bulan November lalu, proyek L2 Kinto bermigrasi ke ekosistem L2 Arbitrum menggunakan teknologi Arbitrum Nitro usai sebelumnya meluncurkan testnet menggunakan OP Stack yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism. Kinto bertujuan menjembatani kesenjangan antara dunia keuangan tradisional (TradFi) dan DeFi.

Sementara itu, Blast, proyek L2 Ethereum yang didukung pendiri marketplace NFT Blur, turut mengandalkan teknologi optimistic rollup. Blast hadir dengan tujuan sebagai satu-satunya proyek L2 Ethereum dengan imbal hasil (yield) pada Ether (ETH) dan stablecoin.

Memasuki 5 Desember kemarin, Ankr, penyedia infrastruktur web3, mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan dukungan Rollup-as-a-Service (RaaS) untuk zkSync Hyperchains yang dibangun menggunakan ZK Stack.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori