Lihat lebih banyak

Pengembang Metaverse Indonesia WIR Group Kerek Laba hingga 77% di Q1/2023

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • WIR Group, perusahaan pengembang metaverse asal Indonesia, berhasil mengerek keuntungannya tumbuh 77% menjadi Rp26,02 miliar di Q1/2023.
  • Dalam laporan keuangan perusahaan, Direktur Utama WIR Group, Michael Budi Wirjatmo, menjelaskan hampir seluruh segmen pendapatan perusahaan meningkat.
  • Kondisi WIR Group ini berbanding terbalik dengan Meta Platforms yang tak kunjung membukukan keuntungan dari bisnis metaverse mereka.
  • promo

Melambatnya pasar aset digital sepertinya tidak berpengaruh terhadap pergerakan kinerja WIR Group, pengembang metaverse asal Indonesia. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, WIR Group berhasil mengerek laba perusahaan tumbuh 77% menjadi Rp26,02 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, perusahaan pemilik platform metaverse Nusameta itu hanya sanggup mencetak laba sebesar Rp14,63 miliar.

Melambungnya angka pendapatan bersih perusahaan diduga menjadi faktor utama melesatnya keuntungan WIR Group. Pada periode Januari hingga Maret 2023, pendapatan bersih perseroan tumbuh lebih dari 2 kali lipat, dari Rp301,05 miliar di kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp622,29 miliar.

Dalam laporan keuangan perusahaan, Direktur Utama WIR Group, Michael Budi Wirjatmo, menjelaskan hampir seluruh segmen pendapatan perusahaan meningkat.

Segmen penjualan produk digital lewat plaform interaktif tumbuh hampir 2 kali lipat menjadi Rp424,31 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp237,24 miliar. Selain itu, terdapat tambahan pendapatan dari segmen bisnis penjualan barang via platform interaktif sebesar Rp89,44 miliar. Sebelumnya, segmen tersebut tidak menghasilkan pendapatan.

“Pendapatan yang berasal dari promosi dan iklan juga meningkat menjadi Rp66,01 miliar, kemudian segmen konsultasi merek dan IT meningkat menjadi Rp17,46 miliar serta komisi transaksi yang didapatkan lewat platform interaktif juga meningkat menjadi Rp6,7 miliar. Hanya segmen bisnis pengembangan aplikasi perangkat lunak yang turun menjadi Rp18,33 miliar dari posisi sebelumnya Rp26,18 miliar,” tulis WIR Group dalam laporan keuangan.

Dalam rilis kinerja perusahaan dijelaskan bahwa capaian kinerja di kuartal perdana tahun ini merupakan aktualisasi dari ekspansi pendapatan berulang (recurring) perusahana atas platform solusi bisnis SaaS berbasis teknologi immersive dengan fitur augemented reality (AR), virtual reality (VR), dan artficial intelligence (AI).

WIR Group Optimis Tren Positif Bakal Berlanjut

Saat banyak pengembang metaverse yang mengalami tekanan dalam kinerja keuangannya di kuartal perdana tahun ini, WIR Group justru optimistis bahwa tren positif ini bisa terus berjalan secara konsisten di masa depan.

Michael menambahkan bahwa perusahaan berhasil mengawali tahun 2023 dengan capaian yang sangat baik. Dalam periode ini, pertumbuhan EBITDA meningkat menjadi Rp47,1 miliar. Oleh karena itu, ia percaya diri bahwa arah pertumbuhan yang berkelanjutan dalam industri teknologi immersive akan terus berjalan.

Kondisi WIR Group berbanding terbalik dengan Meta Platforms. Perusahaan induk Facebook yang juga tengah mengembangkan metaverse ini masih terus berkutat dengan rugi operasional. Bahkan, sampai akhir tahun ini, manajemen Meta pesimis, unit bisnis Reality Labs, yang bertanggung jawab terhadap pengembangan metaverse, bisa membalikkan keadaan menjadi positif.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, bisnis metaverse Meta menderita rugi operasional sebesar US$3,99 miliar atau sekitar Rp57 triliun.

Di sisi lain, raksasa di dunia hiburan Walt Disney memilih merampingkan struktur perusahaan dengan memangkas sekitar 7.000 karyawan, termasuk unit bisnis barunya untuk pengembangan metaverse. Pihak Walt Disney mengklaim hal itu sebagai salah satu strategi jangka panjang untuk mengontrol biaya dan membangun bisnis lebih panjang.

Edukasi Jadi Hal Utama untuk Dorong Adopsi

Adopsi Metaverse

Meskipun Indonesia digadang-gadang akan menjadi salah satu pemantik kebangkitan digital di wilayah Asia Tenggara, namun terdapat sejumlah tantangan yang masih harus dibenahi.

Co-Leader Digital Services PwC Indonesia, Subianto, menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam adopsi VR dan AR oleh pelaku usaha lebih bersifat budaya. Maka dari itu, industri harus bisa berbuat lebih banyak untuk mengedukasi bisnis dan masyarakat tentang manfaat ruang digital.

“Itu artinya mengajak lebih banyak orang untuk mencoba teknologi dan meluangkan waktu untuk memahami, menjawab serta menangani setiap kekhawatiran,” tambahnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang capaian laba WIR Group di kuartal pertama tahun ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori