Binance, crypto exchange terbesar di dunia, pada hari Senin (17/7) mengumumkan bahwa mereka berhasil menyelesaikan integrasi dengan Bitcoin Lightning Network (LN). Kabar ini datang di tengah sejumlah sentimen negatif bagi Binance.
Pengumuman terbaru ini memungkinkan pengguna Binance secara resmi dapat melakukan deposit dan penarikan Bitcoin lewat Lightning Network.
Amboss, yang merupakan data analytics untuk Lightning Network, menunjukkan bahwa Binance saat ini telah membuka 5 channel di LN dengan umur channel sudah mencapai 31 hari.
Total kapasitas channel Binance menyentuh sekitar 3 miliar Satoshi (satuan terkecil dari Bitcoin) atau sekitar US$909.217,65 (Rp13,64 miliar).
Perilisan ini datang setelah pada 20 Juni lalu Binance telah memberi isyarat selangkah lebih dekat dalam mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network untuk layanan deposit dan penarikan di platform mereka.
Menyambut kabar itu, Changpeng ‘CZ’ Zhao, selaku pendiri dan CEO Binance, mengatakan bahwa, “Perlahan-lahan, tapi kami terus membangun.”
Crypto Exchange Populer yang Dukung LN
Sebagai informasi, Lightning Network adalah solusi penskalaan layer-2 (L2) yang dibangun di atas jaringan Bitcoin. Tujuannya untuk membuat pembayaran Bitcoin menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Elizabeth Stark, yang merupakan co-founder & CEO Lightning Labs, mengatakan bahwa Lightning Network ibarat Visa untuk Bitcoin. Namun, yang menjadi pembeda adalah tidak ada satu perusahaan pun yang mengatur payments protocol ini.
Dengan hitungan mampu menangani 500 TPS (transaksi per detik) pada tiap-tiap saluran pembayaran, Blockstream, yang merupakan perusahaan infrastruktur Bitcoin, memperkirakan Lightning Network dapat menangani 40 juta TPS atau lebih dari 1.000 kali kapasitas Visa. Padahal, secara on-chain, Bitcoin diperkirakan hanya memiliki kapasitas pemrosesan transaksi per detik rata-rata antara 3,3 TPS hingga 7 TPS.
Sejauh ini, sejumlah crypto exchange mapan telah mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network ke platform mereka, termasuk Bitfinex, OKX, dan Kraken.
Perlu diketahui, Bitfinex adalah crypto exchange yang terafiliasi dengan penerbit stablecoin Tether. Sebagai catan, Tether menunjukkan sikap bahwa mereka mendukung adopsi Bitcoin, daripada menunjukkan ‘gestur yang bermusuhan’ seperti Sam Bankman-Fried (SBF) selaku pendiri crypto exchange FTX yang kini telah bangkrut.
Menyambut aksi terbaru Binance dalam mengadopsi teknologi Bitcoin Lightning Network, Chief Technology Officer (CTO) Tether, Paolo Ardoino, mengatakan, “Senang melihat adopsi menyebar!”
Pada 8 April lalu, pendiri dan CEO Coinbase, Brian Armstrong, juga membuat pernyataan bahwa pihaknya akan mengintegrasikan Lightning Network.
“Lightning itu hebat, [dan merupakan] sesuatu yang akan kami integrasikan,” kata Armstrong saat itu.
Meski begitu, Brian Armstrong belum memberikan detail lebih lanjut tentang kapan integrasi tersebut akan terjadi.
Dengan perkembangan terbaru ini, Binance adalah crypto exchange raksasa teranyar yang telah mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network di platform mereka.
Datang di Tengah Kabar Negatif bagi Binance
Kabar integrasi dengan Lightening Network yang memberi sentimen positif bagi Binance ini datang setelah mereka mengalami berbagai sentimen negatif yang makin kencang usai digugat Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) pada 5 Juni lalu.
Pada hari Jumat (14/7) kemarin, Binance diterpa kabar tidak sedap kala diberitakan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 1.000 karyawannya.
WSJ mengutip bahwa hal itu dilakukan karena Binance bergulat dengan investigasi federal dan tindakan keras peraturan di Negeri Paman Sam, serta di sejumlah yurisdiksi lainnya. Adapun tindakan itu secara radikal dapat memengaruhi jalannya bisnis mereka.
Adapun Adam Cochran, General Partner di Cinneamhain Ventures, pada Senin dini hari tadi membuat gempar dunia kripto dengan informasi yang dia dapatkan tentang Binance. Dia menyebut bahwa Binance tiba-tiba memotong tunjangan bagi semua karyawan sejak 19 Juni lalu.
Di sisi lain, Dylan LeClair, Head of Market Research di BTC Inc, pada Senin pagi ini turut memberi komentar negatif tentang Binance. Dia memiliki firasat bahwa Kementerian Kehakiman (DOJ) AS akan segera menggugat Binance.
Pendapatnya ini dilontarkan bahwa sejumlah pihak tahu adanya potensi yang kian menguat itu, diiringi open interest (OI) untuk kontrak berjangka native token Binance (BNB) yang mencapai tingkat tertinggi baru karena tingkat pendanaan (funding rate) telah menjadi sangat negatif.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.