Pada bulan Juli kemarin, Upbit memimpin lonjakan crypto exchange Korea dengan volume perdagangan mencapai US$29,8 miliar. Bahkan, Upbit berhasil mengungguli volume yang Coinbase bukukan sebesar US$28,6 miliar. Kekalahan ini nampaknya masuk akal mengingat crypto exchange AS ini tengah menghadapi gugatan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Upbit mencatat lonjakan secara month-on-month sebesar 42,3%, membuatnya menjadi crypto exchange terbesar kedua berdasarkan volume perdagangan setelah Binance, yang saat ini tengah berurusan dengan pemeriksaan hukum di berbagai wilayah.
Trader Kripto Pindah dari Crypto Exchange AS Menuju Exchange Korea
Deretan perusahaan Korea lainnya, termasuk Bithumb dan CoinOne, juga mengalami peningkatan volume perdagangan spot, masing-masing sebesar 27,9% dan 4,7% menjadi US$6,1 miliar dan US$1,4 miliar.
Bagi Upbit, pangsa perdagangan globalnya juga sudah naik hampir 3% sejak awal tahun ini (year-to-date).
Keuntungan bagi crypto exchange Korea ini tidaklah mengejutkan, mengingat baru-baru ini wilayah tersebut telah mengesahkan RUU Perlindungan Pengguna Aset Virtual. Di sisi lain, kurangnya aturan yang jelas di yurisdiksi seperti Amerika Serikat telah menyebabkan para pemain besar kesulitan untuk mempertahankan keterlibatan pengguna.
Sementara itu, Coinbase, crypto exchange terbesar di Amerika Serikat, telah mengalami penurunan volume perdagangan karena bersiap untuk melawan tuduhan SEC bahwa mereka menjalankan broker yang tidak terdaftar. CEO Coinbase, Brian Armstrong, juga mengonfirmasi bahwa crypto exchange tersebut juga akan melawan perintah untuk menghapus semua aset kecuali Bitcoin.
Ingin tahu tempat jual beli kripto terbaik untuk pemula? Temukan jawabannya di artikel 9 Crypto Exchange Terbaik untuk Investor dan Trader Pemula
Binance Salip Spesialis Derivatif Deribit, tapi Pangsa Pasar Susut
Volume perdagangan Binance tercatat sudah turun selama lima bulan berturut-turut karena dikepung oleh ketatnya pengawasan dari regulator di Prancis dan Amerika.
Selain itu, pangsa volume spot globalnya turun menjadi 40,4%, yakni angka terendah sejak Agustus 2022. Penurunan terbaru ini berawal pada bulan Maret ketika Binance menghentikan promosi yang menawarkan perdagangan BTC gratis untuk pasangan spot.
Selanjutnya, gugatan hukum dari SEC dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) AS menyebabkan beberapa staf utama keluar dalam beberapa bulan terakhir. Crypto exchange ini juga sedang dalam penyelidikan oleh pihak berwenang Prancis atas dugaan turut berperan dalam aksi ‘pencucian uang yang serius‘ dan baru-baru ini keluar dari yurisdiksi Eropa lainnya setelah gagal mematuhi standar anti pencucian uang (AML).
Namun, ajaibnya, Binance tetap menjadi exchange perdagangan spot global terbesar dengan volume US$208 miliar di bulan Juli.
Terlebih lagi, exchange ini juga telah berhasil memproses volume derivatif sebesar US$1,06 triliun, menyalip platform spesialis Deribit dan kompetitor di benua Asia, seperti OKX dan Bybit.
Bagaimana pendapat Anda tentang Upbit yang berhasil unggul dari Coinbase dan OKX? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.