Trusted

IMF Garap Platform CBDC Global, Tuai Kritik dari Pendukung Bitcoin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • IMF berupaya menggarap konsep infrastruktur global untuk interoperabilitas settlements di antara sejumlah CBDC berbagai negara.
  • Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa platform semacam itu dinilai akan menghindari penggunaan yang kurang dari CBDC.
  • Namun, bagi para pendukung dunia kripto, visi yang didorong oleh IMF jelas jauh dari sistem keuangan terdesentralisasi.
  • promo

Dana Moneter Internasional (IMF) bekerja keras untuk menggarap konsep infrastruktur global yang akan memastikan interoperabilitas penyelesaian (interoperability of settlements) di antara sejumlah mata uang digital atau CBDC yang dikeluarkan oleh bank sentral di berbagai negara.

Dalam sebuah konferensi di Rabat, Maroko, Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa platform semacam itu dinilai akan menghindari penggunaan yang kurang dari CBDC.

“Kami sedang mengerjakan prinsip interoperabilitas,” jelas Kristalina Georgieva, seperti dicatat Bloomberg pada hari Senin (19/6).

Konsep tersebut akan melibatkan infrastruktur bersama yang akan menghindari munculnya settlement blocks untuk menghindari fragmentasi ekonomi lebih lanjut.

Didorong oleh penurunan penggunaan uang tunai dan meningkatnya minat terhadap aset kripto, banyak lembaga kebijakan moneter di dunia telah menjajaki kemungkinan kehadiran CBDC. Setidaknya, 10 dari 14 bank sentral sedang menjajaki peluang untuk mengeluarkan CBDC mereka sendiri.

Kristalina Georgieva mengatakan sejumlah bank sentral tersebut sudah melewati garis finis, meski masih banyak yang belum diputuskan dalam mengatur dan mengorganisasikan CBDC.

“Kami akan mengejar tanpa henti bersama-sama [terkait pengembangan CBDC],” terang Direktur Pelaksana IMF itu.

Fungsi Platform CBDC Lintas Batas

Platform baru untuk CBDC lintas batas (cross-border) diklaim bisa lebih efisien dan aman, sambil memastikan negara-negara dapat memberlakukan pemeriksaan kepatuhan dan kontrol modal.

Tobias Adrian, direktur departemen moneter dan pasar modal IMF, menganggap satu platform CBDC global akan memungkinkan kontrol modal, yang dapat memangkas biaya pembayaran.

Blueprint kami untuk platform baru ini akan meningkatkan dan memastikan interoperabilitas, efisiensi, dan keamanan, yang lebih besar dalam pembayaran lintas batas, serta pasar keuangan domestik,” kata Tobias Adrian dalam pidatonya di Maroko.

Menurutnya, ongkos biaya, kelambanan, dan ketidakjelasan pembayaran lintas batas, berasal dari infrastruktur yang terbatas.

Namun, bagi para pendukung dunia kripto, visi yang didorong oleh IMF jelas jauh dari sistem keuangan terdesentralisasi.

Hal yang lebih mengejutkan lagi, Tobias Adrian mengatakan bahwa buku besar (ledger) akan dikendalikan oleh ‘operator’ pada ‘platform yang disebut sebagai sistem yang diizinkan (permissioned system). Ini merupakan indikasi bahwa ide dari IMF menolak konsep yang lebih inovatif seperti validasi berbasis blockchain pubik.

“Buku besar (one ledger) tunggal akan memastikan ada deskripsi unik tentang siapa yang memiliki apa. Jadi tidak akan terjadi pengeluaran ganda,” jelas Tobias Adrian.

IMF Kritik Blockchain Publik

Ilustrasi IMF terkait kripto | BeInCrypto

Sebuah dokumen IMF berjudul “The Rise of Payment and Contracting Platform” (Bangkitnya Platform Pembayaran dan Kontrak) yang diterbitkan bersamaan dengan pidato Tobias Adrian, berbunyi bahwa blockchain publik memiliki ‘batasan penting’ dalam hal biaya validator, keamanan, efisiensi, dan privasi.

Teknologi Proof-of-Work (PoW) yang digunakan dalam konsensus blockchain Bitcoin dinilai menghabiskan banyak energi, sementara Proof-of-Stake (PoS) dalam konsensus blockchain Ethereum dinilai mahal dan belum teruji.

Konsep yang ditawarkan IMF juga akan memungkinkan pemerintah untuk membatasi transaksi warganya dalam mata uang asing dan memberlakukan pemeriksaan anti-pencucian uang (AML).

Menuai Kritik dari Pendukung Bitcoin

Sam Callahan, Lead Analyst di perusahaan pro-Bitcoin Swan Bitcoin, menilai bahwa konsep yang ditawarkan IMF bukanlah hal baru. Itu adalah sistem CBDC yang sama, yang telah dirancang sejak tahun 2020 oleh Bank of International Settlements (BIS), lembaga keuangan internasional yang beranggoakan para bank sentral.

“Satu buku besar (one ledger). Satu buku peraturan (one rulebook). Dikendalikan oleh para bankir yang tidak dipilih [rakyat],” tegas Sam Callahan.

Sementara itu, Layah Heilpern, penulis “Undressing Bitcoin”, menyebut platform CBDC global yang digagas IMF membuat para bank sentral secara global akan mengikuti kerangka peraturan yang sama.

“Jadi, jika Anda mengatakan hal yang salah di satu negara, Anda tidak akan punya tempat untuk melarikan diri, karena mereka dapat mematikan uang Anda di mana pun di dunia, dalam yurisdiksi mana pun,” tulis Layah Heilpern.

Menanggapi ucapan Layah Heilpern, seorang netizen mencatat, “Ironisnya, CBDC membuat semakin penting untuk memiliki Bitcoin.”

Alex Gladstein, Chief Strategy Officer (CSO) Human Rights Foundation dan seorang pendukung Bitcoin, pada November 2022 sempat membuat tulisan yang mengkritik program IMF dan World Bank bernama penyesuaian struktural (structural adjustment).

Structural adjustment adalah serangkaian reformasi ekonomi yang harus dipatuhi suatu negara untuk mendapatkan dana pinjaman dari IMF dan atau World Bank. Menurut Alex Gladstein, lewat program tersebut, kedua lembaga keuangan internasional itu menindas para negara miskin dan menyalurkan sumber daya mereka ke sejumlah negara kaya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori