Lihat lebih banyak

Regulasi Kripto di AS Tidak Jelas, Galaxy Digital Dirikan Anak Perusahaan di Bahama

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Galaxy Bahamas, bagian dari perusahaan Galaxy Digital menerima persetujuan dari SEC Bahama untuk pendaftaran sebagai bisnis aset digital.
  • Secara fisik, Galaxy Bahamas akan beroperasi di luar negara itu dan awalnya bermaksud untuk berfungsi sebagai perpanjangan dari bisnis operasi perdagangan, penitipan, dan layanan uang perusahaan.
  • Langkah terbaru dari Galaxy Digital dilakukan di tengah meningkatnya pengawasan terhadap para perusahaan kripto di Amerika Serikat (AS).
  • promo

Galaxy Bahamas, bagian dari perusahaan investasi Galaxy Digital yang dipimpin Mike Novogratz, menerima persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Bahama pada Desember 2022 untuk pendaftaran sebagai bisnis aset digital.

Secara fisik, Galaxy Bahamas akan beroperasi di luar negara itu dan awalnya bermaksud untuk berfungsi sebagai perpanjangan dari bisnis operasi perdagangan, penitipan, dan layanan uang perusahaan. Mereka juga akan menawarkan layanan market maker dan crypto staking.

“Mengingat kasus FTX, para pelanggan, rekanan, dan regulator, dapat melihat operasi dalam ekonomi kripto Bahama lebih berisiko daripada operasi di yurisdiksi lain,” jelas pihak Galaxy Digital pada 9 Februari lalu.

Terkait aksi itu, Kepala Komunikasi Galaxy Digital, Mike Wursthorn, mengatakan bahwa kontrol tata kelola dan praktik manajemen risiko pihaknya diklaim selalu berlaku di mana pun mereka beroperasi.

“Operasi kami di Bahama tidak berbeda. Kami melakukan due diligence atau uji tuntas terhadap pelanggan dan rekanan di semua yurisdiksi dan mengungkapkan laporan keuangan yang telah diaudit, sehingga pelanggan dan pemegang saham perusahaan memiliki transparansi penuh terhadap bisnis kami,” jelasnya.

Keputusan Galaxy Digital di tengah Meningkatnya Pengawasan Regulator AS

Ilustrasi regulasi kripto | BeInCrypto

Langkah terbaru dari Galaxy Digital dilakukan di tengah meningkatnya pengawasan terhadap para perusahaan kripto di Amerika Serikat (AS).

Tindakan itu termasuk berita panas pada hari Senin (13/2) kemarin tentang Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) yang memerintahkan penerbit stablecoin Paxos untuk berhenti mencetak (mint) token Binance USD (BUSD) baru.

Dalam kesempatan berbeda, crypto exchange Kraken pada 9 Februari lalu setuju untuk segera mengakhiri program crypto staking mereka serta membayar US$30 juta (Rp454,35 miliar) untuk menyelesaikan tuduhan yang dilayangkan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Ada Potensi SEC Terbitkan Aturan yang Hambat Adopsi Kripto?

Dalam laporan Bloomberg pada hari Selasa (14/2), para hedge fund atau dana lindung nilai, perusahaan private equity, hingga pengelola dana pensiun, dapat mengalami kesulitan bekerja dengan banyak perusahaan kripto di bawah draf proposal peraturan baru dari SEC.

Sumber yang mengetahui informasi itu mengatakan bahwa perubahan peraturan yang direncanakan oleh SEC pada hari Rabu (15/2) mendatang akan mempersulit para perusahaan kripto untuk menjadi ‘penjaga penyimpanan yang memenuhi syarat’. Sebagai catatan, istilah ini memungkinkan perusahaan untuk memegang aset klien dalam mengelola uang mereka.

Sampai saat ini, masih tidak jelas perubahan spesifik apa yang mungkin dicari SEC terhadap draf peraturan itu. Adapun rencana SEC akan menjadi langkah terbaru regulator AS untuk membatasi risiko yang mungkin ditimbulkan kripto pada sistem keuangan yang lebih luas.

Regulator AS mengambil sikap yang semakin agresif setelah serangkaian kehancuran perusahaan kripto spektakuler pada tahun 2022, yang ditutup dengan keruntuhan dahsyat kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) di FTX dan Alameda Research.

Entitas seperti hedge fund, venture capital (VC), hingga pengelola dana pensiun ‘yang diharuskan’ menggunakan kustodian yang memenuhi syarat untuk menyimpan aset klien mereka, juga ‘dapat berarti’ bahwa dana institusional yang telah mempelajari potensi kripto mungkin harus memindahkan kepemilikan aset pelanggan mereka ke tempat lain. Selain itu, mereka juga mungkin menghadapi audit mendadak terkait dengan hubungan kustodian mereka atau konsekuensi lainnya.

Pihak SEC mengatakan bahwa pada tahun 2020, mereka bergulat dengan pertanyaan tentang siapa yang dapat menjadi penjaga aset kripto yang memenuhi syarat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori