Lihat lebih banyak

Reli Harga Bitcoin (BTC) Terhenti setelah 8 Minggu Bullish Beruntun, Sinyal Koreksi?

3 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin (BTC) mencatat tren turun sejak mencapai puncak tahunan baru di US$44.700 pada 8 Desember.
  • Aksi harga mingguan dan Relative Strength Index (RSI) harian menunjukkan pelemahan, yang mengisyaratkan Bitcoin sedang dalam fase koreksi.
  • Terlepas dari prediksi harga BTC yang bearish, kenaikan di atas puncak tahunan akan berarti fase koreksi telah selesai.
  • promo

Pada minggu yang lalu, harga Bitcoin (BTC) akhirnya mengakhiri serangkaian delapan pola candlestick bullish yang terjadi secara beruntun.

Penurunan ini mengakibatkan harga BTC tergelincir di bawah area resistance horizontal dan Fibonacci yang sangat penting. Lantas, akankah BTC berhasil merebut kembali area tersebut?

Bitcoin Gagal Menutup Harga di Atas Resistance

Analisis teknikal pada time frame mingguan menunjukkan bahwa harga Bitcoin telah meningkat pesat sejak bulan Oktober. Kemudian, selama pergerakan naik minggu lalu, Bitcoin berhasil mencapai puncak tahunan baru di angka US$44.730.

Kala itu, harga Bitcoin telah menciptakan delapan pola candlestick mingguan bullish berturut-turut. Hal ini menyebabkan kenaikan di atas area resistance horizontal dan Fibonacci yang krusial.

Namun, harga BTC terjatuh minggu lalu, sehingga menghasilkan pola candlestick mingguan bearish pertama sejak aksi naiknya dimulai. Akibatnya, hal ini menyeret Bitcoin turun di bawah resistance utamanya, menunjukkan bahwa breakout tersebut merupakan sebuah penyimpangan atau deviasi.

Bitcoin (BTC) Price Movement
Grafik Mingguan BTC/USD | Sumber: TradingView

Dengan RSI sebagai indikator momentum, trader dapat menentukan apakah pasar dalam kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Dari sini, mereka dapat memutuskan kapan waktu optimal untuk mengakumulasi ataupun menjual aset.

Para bull unggul jika pembacaan RSI di atas 50 dan trennya naik, namun jika pembacaannya di bawah 50, yang terjadi adalah sebaliknya. Untuk saat ini, RSI Bitcoin masih bertengger di atas 50 dan sekaligus di zona overbought. Kendati sudah turun sedikit, RSI tidak sampai melintas di bawah 70, yang akan dianggap sebagai sinyal bearish.

Apa Kata Para Analis?

Para trader dan analis kripto di platform X (Twitter) bersikap bearish mengenai tren jangka pendek BTC.

IncomeSharks mencatat adanya gap CME di US$40.000, yang ia yakini akan terisi.

Bitcoin (BTC) Price Movement
Grafik Harian BTC/USD | Sumber: X

Di sisi lain, Rager percaya bahwa harga BTC akan kembali menguji moving average karena reli saat ini sudah terlalu jauh melampaui batas.

Setiap tren naik untuk $BTC selama setahun ini selalu berujung pada koreksi yang membuatnya menguji kembali sejumlah moving average utama. Bitcoin telah berada dalam tren naik yang jelas sejak Oktober dan sebenarnya sudah waktunya untuk mengalami mean reversion. Harga yang turun kembali ke kisaran US$30 ribuan seharusnya tidak mengkhawatirkan dan akan sangat sehat untuk kenaikan lebih lanjut di Q1 2024.

Terakhir, CredibleCrypto berpandangan bearish dalam jangka pendek karena analisis wave count yang ada. Namun, ia meyakini bahwa harga BTC berpotensi mencapai puncak baru lagi sebelum koreksi besar terjadi.

  • Baca Juga:

Apakah Fase Koreksi BTC Telah Dimulai?

Kalangan analis teknikal menggunakan teori Elliott Wave untuk mengidentifikasi pola harga jangka panjang yang berulang dan psikologi investor, yang membantu mereka menentukan arah tren.

Adapun wave count yang paling mungkin terjadi menunjukkan bahwa BTC telah memulai gelombang empat dalam pergerakan naik lima gelombang (putih) yang dimulai pada bulan September. Sementara itu, sub-wave count-nya sendiri ditunjukkan dalam warna hitam, menampilkan gelombang tiga yang mengalami perpanjangan.

Karena RSI harian telah menghasilkan pola bearish divergence yang signifikan, gelombang tiga kemungkinan besar telah berakhir. Sebagai informasi, pola bearish divergence sendiri terjadi ketika penurunan momentum menyertai kenaikan harga. Hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya pergerakan turun.

Target pertama untuk titik bottom gelombang empat adalah pada level support Fibonacci retracement 0,382 di US$37.650, atau 8% di bawah harga BTC saat ini.

Bitcoin (BTC) Price Prediction
Grafik Harian BTC/USDT | Sumber: TradingView

Meskipun prediksi harga BTC ini bernada bearish, kenaikan di atas puncak tahunan akan berarti koreksi harga telah selesai. Hal ini dapat memicu kenaikan sebesar 23% menuju resistance jangka panjang berikutnya di level US$50.500.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori