Lihat lebih banyak

SBF Tuduh Binance yang Picu Krisis FTX pada November 2022

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam sidang lanjutannya, Sam Bankman-Fried (SBF) mengeklaim bahwa Binance adalah pihak yang membocorkan neraca keuangan Alameda Research ke media kripto CoinDesk.
  • Sebelumnya, sejumlah pihak di komunitas kripto menduga neraca keuangan Alameda dibocorkan oleh Genesis kepada CoinDesk.
  • Informasi baru ini juga sangat menarik, mengingat tulisan CoinDesk tentang neraca keuangan Alameda pada 2 November 2022 adalah awal mula dari krisis kepercayaan hingga runtuhnya FTX Group.
  • promo

Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri dan mantan CEO FTX, mengeklaim bahwa Binance adalah pihak yang membocorkan neraca keuangan Alameda Research ke media kripto CoinDesk. Informasi ini terungkap dalam sidang lanjutannya pada hari Rabu (11/10).

Sebelumnya, sejumlah pihak di komunitas kripto menduga neraca keuangan Alameda dibocorkan oleh Genesis kepada CoinDesk. Pasalnya, kedua entitas itu sama-sama anak perusahaan Digital Currency Group (DCG), dan Genesis adalah salah satu entitas pemberi pinjaman kripto terbesar ke Alameda.

Informasi baru ini juga sangat menarik, mengingat tulisan CoinDesk tentang neraca keuangan Alameda pada 2 November 2022 adalah awal mula dari krisis kepercayaan, bank run atau penarikan dana secara besar-besaran, hingga runtuhnya kerajaan kripto SBF pada 11 November 2022.

Dalam laporan berita yang membongkar detail neraca keuangan Alameda, market maker kripto afiliasi FTX itu diketahui memiliki jumlah aset mencapai US$14,6 miliar.

Menariknya, sebagian besar dari aset Alameda rupanya terkait dengan “Sam coins” atau aset kripto yang memiliki kaitan erat dengan SBF, seperti native token FTX (FTT), Solana (SOL), Serum (SRM), MAPS, dan Oxygen (OXY).

SBF Tuduh Binance Dalang Besar Kehancuran FTX

Mantan CEO Alameda Research, Caroline Ellison, bersaksi bahwa SBF telah menyiapkan memo tertanggal 6 November 2022. Memo itu menguraikan para calon investor yang rencananya dihubungi untuk bisa mendapatkan dana talangan bagi FTX.

Dalam dokumen itu, SBF menulis bahwa Binance “terlibat dalam kampanye public relations (PR) melawan kami.”

Memo itu berbunyi, “Mereka [Binance] membocorkan neraca [Alameda]; membuat blog tentang hal itu; memasukkannya ke CoinDesk; kemudian mengumumkan secara terbuka bahwa mereka menjual token FTT senilai US$500 juta sebagai tanggapan terhadap hal tersebut, sambil meminta pelanggan untuk mewaspadai FTX.”

Pergerakan Binance di Detik-detik Kehancuran FTX

Sebagai pengingat, Changpeng ‘CZ’ Zhao, pendiri dan CEO Binance, pada 6 November 2022 mengumumkan bahwa mereka sempat memiliki token FTT yang nilainya mencapai sekitar US$2,1 miliar. Token itu didapat setelah SBF membeli kembali (buyback) saham FTX yang dimiliki Binance pada pertengahan 2021.

Masih pada 6 November 2022, CZ mengatakan bahwa Binance memutuskan untuk melikuidasi token FTT mereka yang tersisa setelah muncul berita yang membahas tentang neraca Alameda.

Setelah kerajaan kripto SBF semakin tertekan, pada 8 November 2022, Binance menandatangani Letter of Intent (LoI) yang tidak mengikat untuk sepenuhnya mengakuisisi FTX.com dan membantu menutupi krisis likuiditas yang ada.

Namun pada 10 November 2022, Binance mengumumkan bahwa mereka batal mengakuisisi FTX.com dengan alasan dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan investigasi dari regulator AS.

Memasuki 14 November 2022, CZ mengaku bahwa Binance masih memiliki sejumlah token FTT karena pihaknya berhenti menjual FTT setelah SBF menelponnya.

Melompat maju ke dalam kesaksian lanjutan Caroline Ellison pada hari Rabu kemarin, mantan pacar SBF itu mengatakan bahwa FTX secara aktif meminta regulator untuk menindak Binance.

Menanggapi informasi itu, CZ sambil tertawa mengutip perkataan dari Jack Ma, pendiri raksasa teknologi Alibaba, yang berbunyi, “Lupakan pesaing Anda; fokus pada pelanggan Anda.”

FTX Hanya Punya 1/3 Dana untuk Layani Penarikan Pelanggan

Kembali ke memo yang disiapkan pada 6 November 2022, SBF menyebut Justin Sun, tokoh utama di balik blockchain TRON serta terafiliasi dengan crypto exchange HTX (Huobi) dan Poloniex, sebagai investor potensial untuk dijangkau. Namun, ditambahkan detail bahwa ternyata dia dekat dengan CZ.

SBF juga mencantumkan beberapa potensi hal yang harus dilakukan, termasuk mengirimkan rangkaian tweet yang percaya diri di tengah krisis FTX Group. Caroline Ellison bersaksi bahwa pihaknya memang mempublikasikannya di media sosial X (Twitter).

Masih dari dokumen tersebut, SBF mencatat bahwa pada saat itu, FTX dikapitalisasi tetapi tidak terlalu likuid.

Caroline Ellison mengklarifikasi di pengadilan bahwa catatan tersebut berarti, dari US$12 miliar aset pelanggan di FTX, crypto exchange itu hanya memiliki sepertiganya (1/3) saja.

“Jadi, [hanya ada] US$4 miliar yang tersedia untuk memproses penarikan dana pelanggan [di FTX],” kata Ellison.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori