Lihat lebih banyak

SEC Tolak Petisi Coinbase untuk Buat Regulasi Kripto di AS

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC Amerika Serikat menolak permintaan Coinbase terkait dorongan untuk membuat peraturan baru khusus kripto.
  • Instansi yang dipimpin Gary Gensler itu menolak usulan Coinbase karena menilai peraturaan saat ini sudah mencakup industri kripto.
  • Adapun desakan dari Coinbase agar SEC membuat peraturan baru terkait aset digital diajukan sejak Juli 2022.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (15/12) akhirnya memutuskan bahwa mereka menolak permintaan Coinbase terkait dorongan untuk membuat peraturan baru yang khusus tentang aset digital.

Pihak SEC menolak usulan itu karena menilai peraturan aset digital sudah berlaku atau sudah ada saat ini. Gary Gensler, Ketua SEC, mengatakan bahwa dia mendukung keputusan tersebut, sebagian karena undang-undang (UU) yang telah ada saat ini sudah turut berlaku bagi industri kripto.

“Jadi, sejauh aset kripto yang ditawarkan dan dijual dalam bentuk kontrak investasi, dan sejauh sejumlah entitas menengahi transaksi dalam sekuritas (efek) aset kripto, UU sekuritas AS berlaku [dalam hal industri kripto],” kata Gary Gensler.

SEC memiliki alasan lain mengapa mereka menolak petisi crypto exchange Coinbase yang mendorong dibuatnya peraturan untuk market aset digital.

Instansi yang dipimpin Gary Gensler itu mengaku bahwa mereka menangani market sekuritas kripto melalui pembuatan peraturan, dan menilai penting untuk menjaga kekuasaan SEC dalam menetapkan prioritas pembuatan peraturannya sendiri.

“Seperti yang saya katakan sebelum runtuhnya salah satu crypto exchange terbesar [FTX] yang tidak patuh dan merugikan investor miliaran dolar, keterlibatan yang berarti dengan SEC selalu diterima. Saya berharap dapat bekerja sama dengan sejumlah proyek kripto dan crypto exchange yang ingin mematuhi hukum,” kata Gary Gensler.

Coinbase Ajukan Petisi Pembuatan Peraturan Sejak Juli 2022

Mundur pada bulan Mei lalu, SEC telah menanggapi keluhan yang diajukan oleh Coinbase di pengadilan, yang meminta kejelasan terkait regulasi kripto.

Instansi yang dipimpin oleh Gary Gensler itu menuduh Coinbase tidak berhak memerintahkan badan pemerintah AS untuk memenuhi tugas tertentu.

Coinbase menilai pernyataan SEC kala itu memperkuat kekhawatiran mereka bahwa tidak ada kejelasan regulasi di AS.

Sebagai pengingat, pada bulan April tahun ini, Coinbase melayangkan gugatan untuk memaksa SEC menanggapi ‘ya atau tidak’ terhadap petisi pembuatan peraturan aset digital yang diajukan pada Juli 2022. Tujuannya meminta SEC memberikan panduan peraturan bagi industri kripto.

Perdebatan Status Aset Kripto di AS

Sebelumnya pada Februari lalu, Ketua SEC berusaha keras mengklarifikasi bahwa sebagian aset kripto harus dianggap sekuritas. Dia menyebut segala sesuatu selain Bitcoin adalah sekuritas. Dengan klaim itu, otomatis SEC memiliki yurisdiksi untuk mengatur industri aset kripto dengan status sekuritas.

Gary Gensler mengatakan masalah terkait industri kripto di AS bukan kurangnya kejelasan, tetapi keengganan platform perdagangan kripto mematuhi peraturan yang ada. Bagi pelaku industri kripto, aturan yang ada saat ini di Negeri Paman Sam tidak dapat diterapkan bagi industri kripto dan meminta Kongres AS untuk membuat aturan baru.

Klaim sepihak SEC terkait status banyak aset kripto akhirnya menuai tantangan serius dari pembuat kebijakan di Kongres AS. Pada 28 Juli lalu, Komite Jasa Keuangan dan Komite Pertanian DPR AS telah berhasil meloloskan Rancangan UU (RUU) terkait aset kripto.

Setelah debat dan pemungutan suara terkait RUU yang bernama Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act, kedua komite DPR AS itu mendorong rancangan peraturan ini untuk dilakukan pemungutan suara secara penuh di Dewan Perwakilan Rakyat AS. Selain itu, RUU ini juga perlu mendapat persetujuan dari Senat AS.

RUU tersebut menentukan kapan aset kripto adalah sekuritas dan komoditas. Selain itu, RUU ini juga memperluas pengawasan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) terhadap industri kripto, sambil mengklarifikasi yurisdiksi SEC. Klarifikasi diperlukan karena banyak pihak mengeluh tentang jangkauan yang dimiliki SEC pada industri kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori