Lihat lebih banyak

Singapura Buat Panduan Baru bagi Bank untuk Periksa Calon Klien Potensial di Sektor Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Regulator Singapura dikabarkan bekerja sama dengan sejumlah bank di sana untuk menyaring pelanggan potensial dari sektor kripto dan aset digital.
  • Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengklaim bahwa tidak ada aturan yang ‘menghentikan’ bank-bank yang beroperasi di negara itu untuk melakukan bisnis dengan perusahaan kripto.
  • Meski begitu, beberapa perusahaan di Singapura sebelumnya dilaporkan menghadapi kesulitan membuka rekening bank.
  • promo

Regulator Singapura dikabarkan bekerja sama dengan sejumlah bank di negara itu untuk menetapkan standar yang seragam dalam menyaring pelanggan potensial dari sektor kripto dan aset digital.

Dalam laporan Bloomberg pada hari Kamis (6/4), bank sentral dan polisi Singapura telah membantu para bank menyempurnakan pendekatan pemeriksaan mereka saat membuka rekening untuk sejumlah pelaku industri kripto.

Menurut sumber yang mengetahui persoalan tersebut, proyek ini telah berlangsung selama sekitar 6 bulan. 

Sebuah laporan industri yang menguraikan praktik terbaik di beberapa bidang, seperti due diligence atau uji tuntas dan manajemen risiko, dapat diterbitkan dalam 2 bulan ke depan.

Stablecoin, non-fungible token (NFT), serta transferable gaming atau streaming credits, juga akan tercakup dalam inisiatif ini. Regulator setempat rencananya bakal berfokus pada perusahaan yang menyediakan layanan dalam pembayaran, perdagangan, dan transfer aset.

Dengan pedoman seperti itu, bank akan memutuskan apakah mereka akan menerima klien ini berdasarkan selera risiko mereka.

Dinamika Bisnis Perusahaan Kripto dengan Bank di Singapura

Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengklaim bahwa tidak ada aturan yang ‘menghentikan’ bank-bank yang beroperasi di negara itu untuk melakukan bisnis dengan perusahaan kripto.

“Seperti halnya pelanggan atau calon pelanggan lainnya, bank diharuskan melakukan due diligence pada pelanggan untuk memahami dan mengelola risiko yang ditimbulkan oleh mereka,” kata pihak MAS.

Perwakilan dari MAS menambahkan bahwa bank menentukan sendiri apakah mereka akan memulai atau melanjutkan hubungan perbankan dengan pelanggan. Keputusan itu diambil setelah menyeimbangkan antara pertimbangan komersial dan toleransi risiko bisnis.

Meski begitu, beberapa perusahaan di Singapura sebelumnya dilaporkan menghadapi kesulitan membuka rekening bank. Sebab, bank domestik dinilai khawatir tentang potensi aliran gelap dan kegiatan kriminal lainnya.

Dengan beberapa perusahaan kripto yang berbasis di Singapura; seperti Three Arrows Capital (3AC) hingga Terraform Labs (TFL), mengalami krisis, serta risiko tinggi di market kripto, regulator Singapura telah mengusulkan lebih banyak pembatasan perdagangan kripto bagi investor ritel.

Peluang Layanan Perbankan bagi Perusahaan Kripto di Hong Kong

Sebagai pengingat, industri kripto telah lama berjuang untuk dapat mengakses bank tradisional. Banyak di antara bank tetap waspada terhadap volatilitas kripto dan potensi peraturan yang ketat, terutama setelah kegagalan sejumlah platform kripto populer, seperti FTX.

Runtuhnya sejumlah bank ramah kripto di Amerika Serikat (AS) juga membuat para perusahaan kripto mencari bank baru yang dapat mendukung operasional bisnis mereka.

Pada 27 Maret lalu, sejumlah bank milik negara Cina di Hong Kong dilaporkan mencoba menawarkan layanan kepada para perusahaan kripto. Hal ini bisa menjadi sumber dukungan potensial bagi perusahaan kripto yang mencoba membuka operasional di Hong Kong.

Sekumpulan bank Cina telah secara langsung menjangkau sejumlah bisnis kripto selama beberapa bulan terakhir. Hal ini disebut menambah tanda-tanda bahwa dorongan Hong Kong untuk menjadi crypto hub utama mendapat dukungan dari pemerintah Cina, meski perdagangan kripto telah dilarang di Cina daratan selama lebih dari satu tahun.

Cabang Hong Kong dari Bank of Communications (BoCom), Bank of China (BOC), dan Shanghai Pudong Development Bank (SPDB), telah mulai menawarkan layanan perbankan kepada perusahaan kripto lokal atau telah mengajukan pertanyaan ke industri ini.

Setidaknya pada satu kesempatan, perwakilan penjualan (sales representative) dari salah satu bank Cina itu bahkan mengunjungi sebuah kantor perusahaan kripto untuk menawarkan layanannya.

Dalam perkembangan pada 28 Maret lalu, regulator Hong Kong akan mengadakan pertemuan antara perusahaan kripto dan perbankan sebagai upaya memudahkan pembiayaan untuk sektor tersebut. Hal ini dilakukan regulator Hong Kong dalam rangka berusaha untuk memantapkan dirinya sebagai crypto hub.

Agenda itu akan berlangsung pada 28 April mendatang di Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) untuk memfasilitasi dialog langsung serta berbagi pengalaman dan perspektif praktis dalam membuka dan memelihara rekening bank.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori