Trusted

Token Arbitrum (ARB) dan Optimism (OP) Capai ATH di Tengah Demam L2 Ethereum

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga native token Arbiturm (ARB) dan Optimism (OP) berhasil mencapai nilai tertinggi sepanjang masa (ATH).
  • ATH token ARB dicapai pada 2 Januari 2024, sedangkan ATH token OP terjadi pada 27 Desember 2023.
  • Pergerakan harga kedua token ini mencuat di tengah menjamurnya proyek L2 Ethereum baru.
  • promo

Harga native token Arbiturm (ARB) dan Optimism (OP) telah mengalami kenaikan harga selama sebulan terakhir dan keduanya berhasil mencapai nilai tertinggi sepanjang masa (ATH). Pergerakan harga kedua token ini terjadi di tengah menjamurnya proyek layer-2 (L2) Ethereum baru.

Berdasarkan data CoinGecko, harga ARB naik sekitar 30% dan harga OP naik sekitar 15% dalam 7 hari terakhir.

ATH token ARB berada di level US$1,83 per token dan terjadi pada Selasa (2/1) sekitar 5 jam lalu. Saat ini, ARB diperdagangkan di sekitar level US$1,74 per token.

Sementara itu, ATH token OP berada di level US$4,13 per token dan terjadi pada 27 Desember 2023. Saat ini, token OP diperdagangkan di sekitar level US$3,79.

Pergerakan harga token ARB (biru) dan token OP (merah) | Sumber: TradingView

Baik Arbitrum dan Optimism adalah solusi penskalaan L2 Ethereum teratas yang memanfaatkan teknologi optimistic rollup.

Menurut data DefiLlama, total value locked (TVL) di jaringan Arbitrum mencapai sekitar US$2,5 miliar. Sementara itu, TVL Optimism mencapai sekitar US$930 juta.

Token ARB dan OP bersama native token Polygon (MATIC) masuk 3 besar dalam kategori token L2 Ethereum yang paling banyak diperdagangkan dalam 24 jam terakhir. Sejauh ini, total market cap atau kapitalisasi pasar keseluruhan di kategori token L2 Ethereum mencapai sekitar US$21,8 miliar.

Ada Berbagai Cara Lahirkan L2 Ethereum Baru

Akhir-akhir ini, sejumlah pihak mempertimbangkan untuk mengembangkan L2 Ethereum mereka sendiri dengan menggunakan seperangkat alat yang telah tersedia demi mempermudah proses pengembangannya.

Pada bulan Agustus lalu, blockchain layer-1 (L1) Fantom mempertimbangkan untuk menjadi L2 Ethereum. Mereka secara aktif mempertimbangkan dan menyelidiki langkah untuk mengintegrasikan optimistic rollup yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism atau solusi lainnya untuk menghubungkan blockchain Fantom ke Ethereum.

Pada akhir bulan November lalu, proyek L2 Kinto bermigrasi ke ekosistem L2 Arbitrum menggunakan teknologi Arbitrum Nitro usai sebelumnya meluncurkan testnet menggunakan OP Stack yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism. Kinto bertujuan menjembatani kesenjangan antara dunia keuangan tradisional (TradFi) dan decentralized finance (DeFi).

Sementara itu, Blast, proyek L2 Ethereum yang didukung pendiri marketplace non-fungible token (NFT) Blur, turut mengandalkan teknologi optimistic rollup. Blast hadir dengan tujuan sebagai satu-satunya proyek L2 Ethereum dengan imbal hasil (yield) pada Ether (ETH) dan stablecoin.

Memasuki 5 Desember kemarin, Ankr, penyedia infrastruktur web3, mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan dukungan Rollup-as-a-Service (RaaS) untuk zkSync Hyperchains yang dibangun menggunakan zero knowledge (ZK) Stack. Cronos Labs memanfaatkan teknologi ZK Stack untuk melakukan testnet L2 Cronos zkEVM.

Berlanjut pada 13 Desember lalu, COTI, pengembang blockchain yang terkenal dengan proyek yang beroperasi di Cardano dan jaringannya sendiri, mengumumkan bahwa mereka memperkenalkan COTI V2, sebuah L2 Ethereum yang berfokus pada aspek privasi. Rencananya, proyek L2 ini akan diluncurkan pada tahun 2024.

Ada pula Metis, proyek L2 yang mengaku sebagai optimistic rollup pertama yang mendesentralisasikan sequencer mereka.

Sebagai informasi, sequencer adalah komponen kunci dari L2, yang menggabungkan transaksi dari berbagai pengguna dan meneruskannya ke blockchain utama seperti Ethereum. Adapun sequencer terdesentralisasi Metis merupakan teknologi yang berupaya mendistribusikan node yang memproses transaksi di seluruh dunia.

Pada 26 Desember lalu, native token METIS melonjak sekitar 50% dalam 24 jam terakhir. Pergerakan harga itu didorong oleh hibah Metis yang telah diumumkan sebelumnya.

Crypto Exchange Juga Antusias Garap Proyek L2

Tidak berhenti sampai di sana, tahun 2023 tampaknya menjadi momen bagi sejumlah crypto exchange untuk menggarap blockchain L2 mereka sendiri.

Coinbase menjadi pihak pertama yang memperkenalkan proyek L2 Base mereka. Aksi itu menyusul Binance yang sudah lebih awal menggarap BNB Chain sejak April 2019.

Pada 7 November lalu, Kraken dirumorkan sedang mempertimbangkan beberapa perusahaan teknologi blockchain terkemuka untuk membantu meluncurkan L2 miliknya sendiri.

Menurut sumber yang mengetahui persoalan ini, Kraken sedang mempertimbangkan antara Polygon Labs, Matter Labs, dan Nil Foundation, untuk menggunakan teknologi mereka sebagai basis L2 baru. Mungkin juga, ada tim lain yang ikut berdiskusi terkait potensi hadirnya L2 milik Kraken.

Kemudian, memasuki 14 November kemarin, OKX mengumumkan bahwa mereka meluncurkan testnet X1, sebuah jaringan L2 bertenaga ZK. L2 baru dari OKX ini diklaim memiliki kinerja yang tinggi dan aman, dibangun dengan dukungan Polygon Labs lewat teknologi Chain Development Kit (CDK) mereka.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori