Lihat lebih banyak

Kompetisi di Kawasan Timur Tengah Makin Ketat, UEA Percepat Peluncuran CBDC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Uni Emirat Arab meluncurkan 9 inisiatif, yang salah satu di antaranya adalah penerbitan mata uang digital untuk penggunaan lintas batas dan domestik.
  • Rencana penerbitan mata uang digital UEA sendiri berada dalam program Financal Infrastructure Transformation (FIT) yang dirilis pada 12 Februari 2023 kemarin.
  • Dalam tahap berikutnya, pengembangan program FIT bakal berfokus pada implementasi infastruktur digital lainnya.
  • promo

Pengembangan mata uang digital besutan bank sentral, atau yang dikenal dengan istilah central bank digital currency (CBDC), terus berjalan masif. Banyak negara yang awalnya masih berkutat dalam proses pengkajian mata uang digital, kini meningkatkan prioritasnya ke tahap uji coba. Seperti yang dilakukan oleh Uni Emirate Arab (UEA), misalnya. Melalui bank sentralnya, pemerintah setempat meluncurkan 9 inisiatif, yang salah satu di antaranya adalah penerbitan mata uang digital untuk penggunaan lintas batas dan domestik.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi di sektor jasa keuangan, sebagai bagian dari rencana untuk mendorong posisi bank sentral UEA ke posisi puncak di tingkat global. Pengembangan mata uang digital yang secara resmi dirilis oleh UEA bukanlah barang baru. Negara tersebut sudah menggaungkannya sejak 2021 lalu dalam roadmap 2023 – 2026.

Rencana penerbitan CBDC Uni Emirat Arab sendiri berada dalam program Financal Infrastructure Transformation (FIT) yang dirilis pada 12 Februari 2023 kemarin. Gubernur Bank Sentral Uni Emirat Arab, Khaled Mohamed Balama, mengungkapkan strategi ini akan semakin mengukuhkan misi bank sentral untuk meningkatkan stabilitas moneter keuangan dan perlindungan konsumen lewat infastruktur keuangan, serta penerapan teknologi digital.

“Terdapat 9 inisiatif utama dalam program tersebut, di mana pada tahap pertama akan mencakup rangkaian infrasruktur dan layanan pembayaran digital. Mulai dari peluncuran skema kartu domestik, platform pembayaran instan, dan penerbitan mata uang digital,“ jelasnya.

Melalui inisiatif pembayaran digital, Balama percaya diri dapat mendorong inklusi keuangan, mempromosikan inovasi pembayaran, menciptakan keamanan dan efisiensi, serta mewujudkan masyarakat tanpa uang tunai (cashless society).

Sebagai bagian dari program FIT, bank sentral UAE juga bakal memperkuat kepemimpinan digital dengan mengadopsi teknologi canggih dalam menjalankan fungsi pengawasan. Selain itu, solusi manajemen data dalam hal penerapan proses pengawasan yang kuat bakal turut dihadirkan demi memastikan stabilitas keuangan.

Bersiap untuk Program Lanjutan

Dalam tahap berikutnya, pengembangan program FIT bakal berfokus pada implementasi infastruktur digital lainnya. Mulai dari pembentukan financial cloud, know your customer elektronik (e-KYC), dan open finance platforms.

Balama menambahkan bahwa dengan pengembangan pada infrastruktur digital akan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan, mengurangi biaya operasi, serta meningkatkan inovasi dan pengalaman pelanggan.

“Terpenting adalah lewat program FIT, bisa memperkuat keamanan dan ketahanan operasi. Program FIT mampu mewujudkan arah dan aspirasi kepemimpinan kami menuju digitalisasi ekonomi dan mengembangkan sektor keuangan,“ tambahnya.

Negara lain yang berada di kawasan Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, pun tengah melakukan hal yang sama. Melalui Bank Sentral Saudi, Arab Saudi sedang menggarap proyek yang berfokus pada penggunaan CBDC untuk segmen grosir.

Melalui aksi tersebut, pemerintah setempat ingin melihat bagaimana dampak ekonomi dari hadirnya mata uang digital; mulai dari kesiapan pasar sampai potensi penerapan solusi pembayaran berbasis CBDC.

Puluhan Negara Kebut Implementasi CBDC

Tak Mau Ketinggalan Kereta, Iran Ikut Garap Proyek CBDC

Tahun ini sepertinya akan menjadi tahunnya mata uang digital bank sentral. Pasalnya, data dari Atlantic Council menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 20 negara yang bakal mengambil langkah signifikan dalam proyek percontohan CBDC.

Negara-negara tersebut di antaranya adalah Australia, Thailand, Brasil, India, Korea Selatan dan Rusia menjadi negara yang terus melanjutkan upayanya memulai proyek CBDC di tahun ini. Kebutuhan akan menghadirkan transaksi yang efisien dan juga cepat menjadi alasan utama banyak negara untuk terus menggodok pemanfaatan blockchain dalam sistem keuangan negaranya.

Bagaimana pendapat Anda tentang upaya percepatan penerbitan CBDC oleh pemerintah Uni Emirat Arab? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori