Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, membagikan sebuah ide yang mungkin dapat membereskan salah satu tantangan terbesar Ethereum, yaitu dalam hal privasi.
Dalam tulisan terbarunya, dia mengakui kebutuhan untuk menghasilkan solusi privasi secara default karena semua informasi yang masuk ke blockchain publik juga otomatis bersifat publik.
Vitalik Buterin lantas memperkenalkan konsep stealth address yang berpotensi menganonimkan transaksi peer-to-peer (P2P), transfer non-fungible token (NFT), hingga pendaftaran Ethereum Name Service (ENS) demi melindungi pengguna.
Kemudian, ia menjelaskan bagaimana transaksi on-chain dapat dilakukan antara dua pihak dengan anonimitas. Pertama, pengguna yang ingin menerima aset akan menghasilkan dan menyimpan kunci atau spending key yang kemudian digunakan untuk menghasilkan stealth meta-address.
Adapun alamat itu, yang dapat didaftarkan di ENS, kemudian diteruskan ke pengirim yang dapat melakukan perhitungan kriptografi pada meta-address untuk menghasilkan stealth address yang menjadi milik penerima.
Pengirim kemudian dapat mentransfer beragam aset ke stealth address penerima selain menerbitkan ‘kunci sementara’ atau temporary key untuk mengonfirmasi bahwa stealth address itu adalah milik penerima. Efek dari hal ini adalah, stealth address baru dihasilkan untuk setiap transaksi baru.
Dia mencatat bahwa pertukaran Diffie-Hellman key, selain ‘mekanisme penyamaran key’, perlu diterapkan untuk memastikan bahwa hubungan antara stealth address dan meta-address pengguna dapat dilihat secara publik.
Selain lewat cara di atas, zk-SNARK, teknologi kriptografi dengan fitur privasi bawaan, sebenarnya juga dapat mentransfer dana untuk membayar biaya transaksi.
Namun, Vitalik buterin menekankan bahwa hal ini dapat menimbulkan masalah tersendiri setidaknya untuk jangka pendek, dengan menyatakan bahwa, “Ini menghabiskan banyak gas fee, tambahan ratusan ribu gas fee hanya untuk sekali transfer.”
Stealth Address Bukan Konsep Baru
Adapun stealth address telah lama disebut-sebut sebagai solusi untuk mengatasi masalah privasi secara on-chain, yang telah dikerjakan sejak awal tahun 2014.
Namun, sejauh ini sangat sedikit solusi yang telah ditawarkan kepada publik. Tulisan terbaru kali ini juga bukan pertama kalinya bagi Vitalik membahas konsep stealth address di Ethereum.
Pada Agustus 2022, dia menjuluki stealth address sebagai pendekatan berteknologi rendah untuk mentransfer kepemilikan token ERC-721 yang terkait NFT secara anonim.
Dia menjelaskan bahwa konsep stealth address yang diusulkan menawarkan privasi yang berbeda dengan crypto mixer service Tornado Cash.
“Tornado Cash dapat menyembunyikan transfer aset utama yang dapat dipertukarkan seperti ETH atau ERC-20 besar, tetapi sangat lemah dalam menambahkan privasi ke transfer ERC-20 yang tidak jelas, dan sama sekali tidak dapat menambahkan privasi ke transfer NFT,” ungkap Vitalik Buterin.
- Baca Juga: Dukung Privasi Transaksi Kripto, Perusahaan Hard Wallet Trezor Akan Sediakan Bitcoin Mixer Service
Stealth Address Dapat Jadi Solusi Praktis bagi Pengguna Ethereum
Dia menawarkan beberapa saran bagi sejumlah proyek web3 yang sedang mengembangkan sebuah solusi.
“Stealth address dasar dapat diimplementasikan dengan cukup cepat hari ini, dan bisa menjadi dorongan signifikan untuk privasi pengguna praktis di Ethereum,” jelas Vitalik Buterin.
Ia berpandangan bahwa crypto wallet perlu memperkenalkan model multi-address untuk mendukung privasi.
“Ekosistem stealth address akan sangat bergantung pada zero-knowledge proof [yang merupakan cara untuk membuktikan validasi suatu pernyataan tanpa mengungkapkan pernyataan itu sendiri],” tutup Vitalik Buterin.
Pengujian zkEVM Terus Berlangsung
Sementara itu di sisi lain, sejumlah proyek kripto yang fokus di jaringan Ethereum seperti ConsenSys pada 10 Januari lalu membuka testnet beta private untuk teknologi penskalaan dan privasi baru yang disebut zkEVM (zero-knowledge Ethereum Virtual Machine).
ConsenSys menggunakan testnet itu untuk mengeksplorasi teknologi yang berpotensi meningkatkan kecepatan jaringan Ethereum dan biaya transaksi lebih dari 100 kali.
zkEVM memungkinkan para developer membangun aplikasi menggunakan alat yang sama dengan bahasa kode pemrograman yang biasa mereka gunakan di Ethereum, tanpa harus mempelajari keterampilan kriptografi dan matematika yang diperlukan untuk membuat kode pemrograman zero-knowledge.
Meski menjanjikan, zkEVM masih belum terbukti di mainnet Ethereum. Sejumlah pihak, seperti zkSync dan Polygon Hermez, juga masih dalam fase pengujian terkait inisiatif zkEVM mereka.
Bagaimana pendapat Anda tentang konsep baru dari Vitalik Buterin untuk meningkatkan privasi di Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.