Lihat lebih banyak

Zepeto Garap Proyek Metaverse di Uni Emirat Arab

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Zepeto baru saja mengikat kerja sama dengan pusat layanan media Uni Emirat Arab (UEA), Sharjah Media City, untuk memperluas penggunaan teknologi virtual di dalam operasionalnya.
  • Lewat kolaborasi tersebut, Zepeto nantinya bakal menyediakan konten metaverse dan infrastruktur teknologinya agar Sharjah bisa membangun berbagai peluang bisnis bagi wirausahawan global di bidang kreatif dan media.
  • Kepala Bisnis Naver Z, Heesuk Ricky Kang, menambahkan Naver Z juga akan ikut mempromosikan Sharjah Media City di Zepeto dan berbagi konten teknologi virtual yang berhubungan dengan yurisdiksi itu sendiri.
  • promo

Pengembangan metaverse terus dilakukan secara agresif oleh Zepeto, platform asal Korea Selatan. Pada 11 Desember kemarin, aplikasi yang didirikan oleh entitas layanan web Naver Z itu baru saja mengikat kerja sama dengan pusat layanan media Uni Emirat Arab (UEA), Sharjah Media City, untuk memperluas penggunaan teknologi virtual di dalam operasionalnya.

Menurut laporan media lokal, dijelaskan bahwa lewat kolaborasi tersebut, Zepeto nantinya bakal menyediakan konten metaverse dan infrastruktur teknologinya agar Sharjah bisa membangun berbagai peluang bisnis bagi wirausahawan global di bidang kreatif dan media.

“Kemitraan ini juga mencakup pembentukan program pendidikan untuk produksi konten metaverse, serta pembinaan terhadap para kreator konten dan perusahaan rintisan [startup].”

Sharjah sendiri merupakan kota terpadat ke tiga di Timur Tengah yang diklaim mampu menarik perusahaan media dengan 100% kepemilikan asing. Di situ, setiap perusahaan yang akan masuk bisa mendapatkan berbagai macam insentif—mulai dari proses pendaftaran yang cepat, lingkungan bebas pajak, serta beragam pilihan visa dan tempat tinggal.

Kepala Bisnis Naver Z, Heesuk Ricky Kang, menambahkan Naver Z juga akan ikut mempromosikan Sharjah Media City di Zepeto dan berbagi konten teknologi virtual yang berhubungan dengan yurisdiksi itu sendiri.

Metaverse Bukan Teknologi Asing bagi Sharjah

Langkah kolaboratif tersebut merupakan pengembangan tingkat lanjut yang dilakukan Sharjah di metaverse. Sebelumnya, pada tahun lalu, salah satu lembaga pemerintah di sana, yaitu Sharjah Commerce & Tourism Development Authority (SCTDA), sudah meluncurkan platform virtual bernama Sharjahverse.

Layanan yang merupakan buah kerja sama dengan Multiverse Labs itu digadang-gadang menjadi metaverse pertama dalam skala kota yang menyajikan utilitas ekonomi dan sosial.

Kala itu, Ketua SCTDA, Khalid Jasim Al Midfa, mengatakan untuk melakukan transformasi industri pariwisata massal menuju praktik berkelanjutan diperlukan cara berpikir yang benar-benar baru. Nantinya, pariwisata virtual yang berada di Sharjahverse akan memberikan akses yang belum pernah terjadi di hampir semua lokasi.

Oleh karena itu, lewat program anyarnya, Sharjah Media City tidak hanya akan berfokus pada Timur Tengah. Ketua Sharjah Media City, Khalid Omar Al Midfa, mengatakan sinergitas yang terjalin dengan Naver Z memungkinkan pihaknya untuk menyediakan platform metaverse bagi pembuat konten di UEA, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Ekspansi Global Jadi Cara Jitu

Meskipun pemerintah Korea Selatan mendukung penuh pengembangan metaverse di wilayahnya, namun ternyata minat yang datang dari dalam negeri masih belum mampu menopang bisnis metaverse di sana.

Hal itu juga yang menjadi alasan banyak platform untuk akhirnya getol menjalin kerja sama lintas negara, seperti yang dilakukan Naver Z.

Naver Z sendiri merupakan satu dari beberapa pengembang metaverse asal Korea Selatan yang masih mampu bertumbuh dan mencatatkan kinerja gemilang. Ricky Kang mengeklaim saat ini, Zepeto telah menjadi platform metaverse terbesar di Asia dengan lebih dari 400 juta pengguna global.

Selain itu, platform metaverse Korea Selatan lainnya, seperti Ifland, juga tidak mau kalah. Layanan yang dikembangkan oleh SK Telecom itu baru saja menggandeng tiga entitas teknologi yang berasal dari Indonesia, Filipina dan Malaysia untuk menggenjot adopsinya.

Lalu, LG Corporation, melalui LG Uplus Corp, ikut mulai mengincar audience yang menyempit, yakni anak-anak. Strategi itu sengaja dilakukan untuk mempermudah pengembangan aplikasinya yang bernama KidsTopia. BeInCrypto sebelumnya melaporkan layanan yang baru saja dirilis pada Mei lalu itu sudah memiliki basis pelanggan sebanyak 40 ribu di bulan Juli dan 165 ribu pelanggan secara kumulatif.

Di sisi lain, ada juga entitas pengembang metaverse Negeri Ginseng dengan nasib kurang beruntung. Salah satunya adalah Colorverse, yang harus menerima kenyataan pahit dan menutup platform virtualnya lantaran tak kuat menahan rugi.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori