Sebuah laporan dari Kaiko mengungkapkan bahwa sebanyak 72% likuiditas Ethereum saat ini hanya terkonsentrasi di lima crypto exchange saja. Parahnya, jumlah saldo ETH juga telah mencapai level terendahnya dalam lima tahun terakhir.
Sejumlah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa 72% likuiditas Ethereum hanya terkonsentrasi di lima crypto exchange teratas dunia. Lalu, pada 29 Mei, platform penyedia data aset digital Kaiko menerbitkan laporannya yang menguak fakta bahwa angka likuiditas ETH ini hanya terdistribusi di segelintir exchange teratas saja, yakni Binance, Bitfinex, OKX, Coinbase, dan Kraken.
Sebagai jajaran crypto exchange terbesar di dunia, memang tidak heran jika konsentrasi likuiditasnya akan tinggi, tetapi hal yang membuat para analis mengangkat alis adalah melihat fakta bahwa tingkat konsentrasi ini bisa setinggi itu. Sementara itu, wallet dana cadangan crypto exchange lainnya, yang berjumlah total 41, hanya menyumbang sebesar 28% dari total likuiditas ETH.
Apa Alasan Utama di Balik Likuiditas Ethereum yang Terkonsentrasi?
Kaiko menyatakan bahwa likuiditas Ethereum telah berpindah ke berbagai exchange ini sebagai akibat dari insiden kebangkrutan FTX. Mereka menekankan bahwa “sejak kebangkrutan FTX tahun lalu, sedikit sekali berita baik mengenai likuiditas untuk aset kripto.”
Selanjutnya, Kaiko juga menjelaskan bahwa likuiditas tersebut sekarang mulai hijrah dari Amerika Serikat. Pangsa kedalaman pasar (market depth) di negara ini adalah sekitar 40%, turun dari puncaknya sebesar 54% pada Mei 2022 lalu. Platform penyedia data tersebut percaya bahwa kemungkinan akan terjadi konsolidasi atau konsentrasi likuiditas yang berkelanjutan di beberapa crypto exchange untuk semua aset, bukan hanya ETH.
Stablecoin Tetap Tangguh di Tengah Drama Batas Utang AS
Selain itu, Kaiko juga membahas secara singkat kondisi stablecoin di pasar kripto. Mereka mencatat bahwa dua stablecoin terbesar, yaitu USDT dan USDC, menutup sesi perdagangan minggu ini dengan harga penutupan sedikit premium. Yang artinya, stablecoin tersebut diperdagangkan dengan harga yang sedikit lebih tinggi daripada harga pasar yang seharusnya
Menariknya lagi, terpantau tidak ada volatilitas yang signifikan yang menimpa kedua stablecoin tersebut sejauh ini. Namun, ada satu kejadian di mana harga stablecoin mengalami gonjang-ganjing, yakni ketika Binance menghentikan layanan penarikan BTC pada bulan Mei lalu.
Di sisi lain, Kaiko juga menyatakan bahwa diskusi mengenai negosiasi batas utang AS, yang saat ini sudah mendekati tahap penyelesaian, tidak berdampak pada harga stablecoin. Dengan begitu, hal ini menunjukkan bahwa stablecoin telah mencapai tingkat kestabilan yang aman.
Saldo Ethereum di Exchange Capai Level Terendah dalam 5 Tahun
Sementara itu, saldo ETH di berbagai crypto exchange kini telah mencapai level terendahnya dalam lima tahun terakhir. Hal ini biasanya mencerminkan bahwa investor memiliki kepercayaan terhadap pertumbuhan aset ini. Terdapat sekitar 17,882 juta ETH yang tersimpan di centralized exchange (CEX), yang mewakili sebanyak 14% dari total pasokan.
Kemudian pada saat yang sama, jumlah deposit staked ETH juga sukses menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa yang baru. Upgrade Shapella Ethereum sepertinya punya kontribusi terhadap prestasi ini, yang memungkinkan penarikan ETH dan tentunya juga membantu menggenjot adopsi serta harganya untuk naik. Pada saat ini, nilai aset kripto ini sudah diperdagangkan di kisaran harga US$1.900.
Bagaimana pendapat Anda tentang konsentrasi likuiditas Ethereum di segelintir crypto exchange ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
