Lihat lebih banyak

Berusaha Pengaruhi Saksi, DOJ Ingin agar SBF Ditahan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • DOJ AS ingin agar Sam Bankman-Fried (SBF) menghabiskan sisa waktunya dalam kurungan penjara sebelum persidangan pidana.
  • Dorongan ini diajukan karena SBF dituduh telah mencoba berkali-kali untuk mengganggu saksi dalam kasusnya.
  • Adapun Hakim Lewis Kaplan di Pengadilan Distrik Selatan New York menolak untuk segera memenjarakan Sam Bankman-Fried.
  • promo

Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) ingin agar Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri dan mantan CEO FTX, menghabiskan sisa waktunya dalam kurungan penjara sebelum persidangan pidana.

Dorongan ini diajukan karena SBF dituduh telah mencoba berkali-kali untuk mengganggu saksi dalam kasusnya. Dalam perkembangan terkini pada hari Rabu (26/7), SBF kembali muncul di pengadilan federal AS diapit oleh dua pengacaranya.

Sebelumnya, DOJ menuduh bahwa SBF berbagi dokumen dengan The New York Times untuk mencoba dan mendiskreditkan Caroline Ellison, sosok yang pernah menjalin hubungan dengan SBF sekaligus mantan co-CEO Alameda Research yang terafiliasi dengan FTX.

Danielle Sassoon, seorang asisten pengacara AS untuk Distrik Selatan New York dan jaksa penuntut dalam kasus ini, membuka sidang dengan mengatakan DOJ ingin SBF ditahan.

“Pemerintah AS berpandangan bahwa tidak ada kondisi pembebasan [SBF] yang dapat menjamin keselamatan masyarakat. Tampaknya, tidak terbantahkan bahwa terdakwa [SBF] memberi dokumen yang dikutip oleh The New York Times untuk mendiskreditkan Caroline Ellison,” kata Danielle Sassoon.

Dalam pengadilan, Sam Bankman-Fried dituduh telah mengirim lebih dari 100 email kepada sejumlah wartawan dan melakukan lebih dari 100 panggilan telepon dengan seorang reporter The New York Times. DOJ juga percaya bahwa SBF adalah sumber dari artikel tentang Caroline Ellison.

Jaksa penuntut di pengadilan juga prihatin dengan lebih dari 500 panggilan SBF dengan penulis Michael Lewis, yang akan menerbitkan buku tentang FTX dan SBF menjelang awal persidangannya sekitar pada Oktober 2023.

Hakim Masih Perlu Waktu Ambil Keputusan

Adapun Hakim Lewis Kaplan di Pengadilan Distrik Selatan New York menolak untuk segera memenjarakan Sam Bankman-Fried. Dia menetapkan jadwal cepat bagi jaksa penuntut dan pihak pembela SBF untuk membuat pengajuan tertulis resmi tentang persoalan ini.

DOJ memiliki waktu hingga hari Jumat (28/7) besok untuk mengajukannya. Pembela SBF dapat menanggapi hingga hari Selasa (1/8) minggu depan, sebelum DOJ dapat mengajukan tanggapan akhir pada hari Rabu (2/8) depan.

Pengacara SBF Beri Pembelaan

Pembela SBF itu mengatakan kliennya tidak berusaha mendiskreditkan Caroline Ellison. Dia berpendapat SBF tidak mencoba menghubungi wartawan, tetapi memiliki strategi untuk menanggapi wartawan dalam upaya memengaruhi narasi media tentang SBF. Sebab, ada lebih dari 1 juta artikel negatif tentang SBF.

“Apa yang kita miliki di sini adalah seorang terdakwa yang percaya, mengingat banyak, banyak cerita negatif, mengingat ribuan cerita tentang hubungannya dengan Caroline Ellison; bahwa dia berhak memberikan komentar yang adil,” terang Mark Cohen, dengan menambahkan bahwa ini mungkin bukan strategi yang baik.

Mark Cohen juga berpendapat bahwa mengembalikan SBF ke penjara akan mempersulit menyusun pembelaannya, yang mengandalkan berbagai berkas yang dapat diakses melalui online. Namun, Danielle Sassoon membantah pembenaran semacam ini.

Hakim Beri Peringatkan ke SBF

Sejauh ini, hakim selama persidangan tampak skeptis terhadap argumen dari pembela SBF, yaitu Mark Cohen.

Sidang terbaru ini bukan pertama kalinya hakim menyatakan keprihatinan perilaku SBF saat berada di luar penjara dengan jaminan.

Selama sidang sebelumnya pada Februari lalu, hakim mengatakan kepada pengadilan bahwa mungkin komunikasi SBF telah mengganggu saksi lain yaitu mantan Penasihat Umum FTX.US, Ryne Miller.

Dalam pernyataan terbaru pada hari Rabu, Hakim Lewis Kaplan masih berpikir bahwa komunikasi SBF dengan Ryne Miller dimaksudkan untuk mempengaruhi kesaksian.

“Sekarang, Anda mendengar tentang jumlah kontak yang luar biasa antara terdakwa [SBF], jurnalis, dan penulis laporan ini. Mengingat fakta-fakta baru ini, ada kemungkinan alasan untuk percaya [ada cukup alasan untuk mencabut jaminan agar SBF tidak ditahan di penjara],” kata Hakim Lewis Kaplan.

Hakim mengakhiri persidangan dengan memperingatkan SBF untuk menangani masalah ini dengan serius.

Hakim Lewis Kaplan mendorong SBF menandatangani perintah sementara yang melarangnya berkomunikasi dengan pers atau membuat pernyataan publik lainnya, setidaknya sampai hakim memiliki kesempatan untuk meninjau pengajuan tertulis terkait apakah jaminan SBF harus dicabut seluruhnya atau tidak.

SBF akan diadili pada Oktober 2023 dengan berbagai tuduhan, termasuk penipuan sekuritas (efek) dan wire. Sidang kedua atas tuduhan tambahan untuknya, termasuk penipuan bank dan tuduhan suap pada Maret 2024.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori