Lihat lebih banyak

Binance Akan Delisting Monero hingga Zcash di 4 Negara Eropa, Ini Alasannya!

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance dikabarkan akan berhenti menawarkan layanan perdagangan untuk sejumlah privacy coin, seperti Monero (XMR) dan ZCash (ZEC), kepada para pelanggan di beberapa negara Eropa.
  • Keputusan yang diambil Binance dipicu oleh persyaratan peraturan yang bertujuan untuk mematuhi hukum di negara-negara tersebut.
  • Berdasarkan data CoinGecko, market cap atau kapitalisasi pasar dari deretan aset kripto yang masuk dalam kategori privacy coin turun sekitar 4% menjadi US$5,68 miliar dalam 24 jam terakhir.
  • promo

Binance, crypto exchange terbesar di dunia, dikabarkan akan berhenti menawarkan layanan perdagangan untuk sejumlah privacy coin seperti Monero, Zcash, hingga Dash, kepada para pelanggan di Prancis, Italia, Spanyol, dan Polandia.

Secara total, ada selusin privacy coin yang tidak akan lagi tersedia di Binance untuk ditawarkan kepada para pengguna di negara-negara tersebut mulai 26 Juni mendatang.

Adapun daftar lengkap aset kripto yang akan berhenti diperdagangkan di Binance, termasuk Decred (DCR), Dash (DASH), Monero (XMR), Zcash (ZEC), Horizen (ZEN), PIVX, Navcoin (NAV), Secret (SCRT), Firo (FIRO), BEAM, MobileCoin (MOB), dan Verge (XVG).

Keputusan yang diambil Binance dipicu oleh persyaratan peraturan yang bertujuan untuk mematuhi hukum di negara-negara tersebut. Sebagai bagian dari proses kepatuhan berkelanjutan, Binance mengaku telah menghubungi para pengguna yang terkena dampak.

Berdampak Negatif pada Harga Privacy Coin

Berdasarkan data CoinGecko, market cap atau kapitalisasi pasar dari deretan aset kripto yang masuk dalam kategori privacy coin turun sekitar 4% menjadi US$5,68 miliar dalam 24 jam terakhir.

Setidaknya dalam 24 jam terakhir, harga Monero turun sekitar 4,3%, Dash turun sekitar 4,8%, dan Zcash turun sekitar 5,6%.

Sebagai informasi, privacy coin, yang melindungi transaksi pengguna dari pengawasan dan memberikan tingkat anonimitas, di sisi lain turut menuai kritik karena berpotensi memfasilitasi aktivitas ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Hal ini menciptakan situasi yang kompleks bagi regulator dan pemerintah yang berusaha menyeimbangkan perlindungan privasi pengguna dengan pencegahan transaksi terlarang.

Muncul Proposal yang Cegah Penggunaan Teknologi Privasi pada Kripto

Keputusan yang diambil Binance datang setelah Otoritas Perbankan Eropa (EBA) mengumumkan sebuah rancangan pedoman pada hari Rabu (31/5). Hal itu mendorong perusahaan kripto harus berhati-hati terhadap pelanggan yang menggunakan privacy coin saat mereka mencoba menemukan potensi adanya aktivitas pencucian uang.

Adapun rancangan pedoman ini terbuka untuk dikomentari hingga 31 Agustus mendatang.

Sejumlah pihak yang masuk dalam kategori Crypto-Asset Service Provider (CASP), termasuk crypto exchange dan crypto wallet, dapat mengalami peningkatan risiko pencucian uang karena terdapat sejumlah teknologi inovatif yang memungkinkan transfer instan ke seluruh dunia.

“Kami mengusulkan mengubah pedoman faktor risiko [pencucian uang dan pendanaan teroris] untuk menetapkan ekspektasi regulasi umum dari langkah-langkah yang harus diambil CASP. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko secara efektif dan untuk membantu memeriksa calon pelanggan dan pelanggan yang sudah ada,” jelas EBA.

Teknologi Crypto Mixer dan ZK Proofs Masuk Dalam Radar

Panduan itu bahkan turut menyatakan bahwa menggunakan crypto mixer service, teknologi zero-knowledge (ZK) proofs, dan privacy coin, menunjukkan risiko yang lebih tinggi.

Sebagai informasi, ZK proofs memungkinkan sebuah informasi diverifikasi di blockchain tanpa diungkapkan, sementara crypto mixer mencampurkan aset kripto untuk mengaburkan asal-usulnya.

Risiko yang lebih tinggi pun disoroti pada pelanggan dengan banyak akun, yang melakukan transaksi ke crypto wallet yang di-hosting sendiri dan tidak dioperasikan oleh CASP legal, atau berlokasi di luar yurisdiksi yang diatur.

Para bank yang ingin menerima sejumlah klien yang berbisnis kripto disebut juga perlu memeriksa lisensi dan kepemilikan peraturan mereka.

Perkembangan terbaru ini datang setelah dalam beberapa bulan dan tahun terakhir, Uni Eropa berupaya mengatasi risiko pencucian uang dari transaksi kripto rahasia.

Aturan pencucian uang baru mereka dapat mengekang perdagangan dengan crypto wallet yang di-hosting sendiri, memungkinkan pemiliknya tidak dapat diidentifikasi, dan bahkan mungkin melarang privacy coin secara langsung.

Sebelumnya dalam proposal 29 Maret lalu, EBA turut menyoroti risiko tambahan bagi bisnis yang menggunakan teknologi distributed ledger (DLT).

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Binance untuk delisting privacy coin, seperti Monero dan Zcash? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori