Lihat lebih banyak

Blockchain L2 Base Sempat Berhenti Produksi Blok Baru

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jaringan L2 Base dilaporkan sempat berhenti memproduksi blok. Tidak ada blok baru yang ditambahkan ke jaringan itu selama sekitar 45 menit.
  • Dalam perkembangannya, developer L2 Base kemudian melakukan penyelidikan dan menerapkan perbaikan. Baru setelah itu, produksi blok di Base dapat dipulihkan.
  • Masalah itu merupakan kesalahan teknis terbesar pertama yang pernah dialami L2 Base sejak diluncurkan ke publik pada 9 Agustus lalu.
  • promo

Base, layer-2 (L2) penskalaan Ethereum yang didukung Coinbase, pada hari Selasa (5/9) dilaporkan berhenti memproduksi blok. Tidak ada blok baru yang ditambahkan ke jaringan itu selama sekitar 45 menit.

Sebagai informasi, berhentinya produksi blok baru pada sebuah blockchain berarti tidak ada transaksi yang bisa dilakukan.

Dalam perkembangannya, developer L2 Base kemudian melakukan penyelidikan dan menerapkan perbaikan. Baru setelah itu, produksi blok di Base dapat dipulihkan.

Developer L2 tersebut saat ini telah mengonfirmasi bahwa operasi dan Remote Procedure Call (RPC) Application Programming Interface (API) di Base telah kembali normal.

“Insiden telah teratasi. Kami terus mengamati stabilitas jaringan dan RPC Base,” jelas developer dari blockchain L2 ini pada Rabu (6/9) dini hari.

Selain Base, jaringan Ethereum terkenal memiliki berbagai proyek layer-2 (L2) di dalamnya. Cari tahu dan temukan proyek L2 manakah yang sesuai dengan preferensi Anda di Daftar Layer 2 Ethereum Terpopuler untuk Solusi Penskalaan Blockchain di 2023.

Base: L2 Ethereum yang Sedang Naik Daun

Masalah itu merupakan kesalahan teknis terbesar pertama yang pernah dialami L2 Base sejak diluncurkan ke publik pada 9 Agustus lalu.

Base cukup sukses menjadi L2 Ethereum karena menarik minat cukup tinggi dari komunitas kripto. Pada pertengahan bulan Agustus lalu, setidaknya Base sempat memiliki volume transaksi harian yang lebih tinggi dibandingkan dengan Optimism dan Arbitrum.

Berdasarkan data DefiLlama, total value locked (TVL) Base saat ini mencapai sekitar US$408,1 juta. Sejauh ini, ada sekitar 106 protokol yang dibangun di atas L2 Base.

Sejumlah Momen Menarik di L2 Base

Skandal Meme Coin BALD

L2 Base mulai mencuri perhatian komunitas kripto setelah muncul demam meme coin di jaringan tersebut. Salah satu yang paling populer adalah token BALD.

Setelah mengalami lonjakan fantastis hingga sempat mencapai 40.000 kali lipat hanya dalam sehari pada 30 Juli lalu, harga BALD tiba-tiba ambrol sejak 31 Agustus lalu.

Sejumlah pihak menduga bahwa deployer BALD melakukan rug pull atau membawa kabur sejumlah keuntungan dari proyek kripto yang dia kembangkan.

Ada yang memantau bahwa BALD sempat memiliki market cap atau kapitalisasi pasar sekitar US$100 juta pada puncaknya dan memiliki lebih dari US$25 juta likuiditas terkait token ini.

Dalam momen yang memicu penurunan harga BALD secara drastis, depoyer token ini menghapus sekitar 12.469 Ether (ETH) yang bernilai sekitar US$23 juta. Terkait aksi tersebut, deployer token BALD diperkirakan meraup untung sekitar 3.048 ETH atau senilai US$5,7 juta dalam 2 hari.

DEX LeetSwap Alami Eksploitasi

Selain kasus meme coin BALD, L2 Base kembali menuai sorotan ketika LeetSwap, decentralized exchange (DEX) yang dibangun di jaringan itu, menghentikan perdagangan di tengah kekhawatiran akan eksploitasi pada 1 Agustus lalu.

LeetSwap mengakui bahwa beberapa kumpulan likuiditas (liquidity pool / LP) mereka mungkin telah diakses secara tidak sah, sehingga menghentikan sementara perdagangan di platform mereka untuk melakukan penyelidikan.

Detektif kripto ZachXBT dan perusahaan keamanan blockchain PeckShield memperkirakan ada sekitar 340-an ETH atau senilai US$630 ribu berhasil dieksploitasi dari LeetSwap.

Data DeFiLlama menunjukkan LeetSwap sempat mengalami lonjakan TVL. Sempat mencapai sekitar US$41,2 juta pada 31 Juli lalu, TVL LeetSwap kemudian turun menjadi hanya sekitar US$5,7 juta pada 1 Agustus lalu.

Booming Media Sosial Web3 friend.tech

Memasuki bulan Agustus, komunitas kripto sempat mengalami demam pada media sosial web3 friend.tech yang dibangun di atas L2 Base.

Platform friend.tech memungkinkan pengguna memperdagangkan ‘saham (saat ini bernama key) atas akun friend.tech’ mereka satu sama lain. Pada gilirannya, pemegang saham mendapatkan akses eksklusif ke konten dan ruang obrolan pribadi.

Pendiri friend.tech, yang dikenal dengan julukan Racer, mengungkapkan alasan mengapa dia memilih mengembangkan proyek di L2 Base.

“Meskipun sebagian besar L2 utama cukup ramah developer, tetapi daya tarik utama Base adalah karena Coinbase menjadi brand terpercaya yang kami pikir kebanyakan orang akan merasa nyaman menggunakannya,” jelas Racer.

Terkait popularitas friend.tech, Racer berkata, “Kami menyukai tim Base. Mereka memiliki energi yang besar. Saya pikir semuanya baru saja dimulai di sana.”

Dalam perkembangannya pada akhir bulan Agustus kemarin, hype friend.tech mulai meredup. Menurut data Dune Analytics, volume perdagangan hariannya sudah turun sekitar 94% dari puncaknya.

Bagaimana pendapat Anda tentang peristiwa produksi blok di jaringan L2 Base yang sempat terhenti sementara? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori