Celestia, proyek blockchain modular yang turut menawarkan solusi ketersedian data (DA), menjalin kerja sama dengan Polygon.
Kerja sama ini untuk memanfaatkan kemampuan layer DA Celestia pada Polygon Chain Development Kit (CDK), yang merupakan seperangkat alat untuk meluncurkan layer-2 (L2) Ethereum bertenaga zero-knowledge (ZK).
Integrasi layer DA Celestia yang unik dengan interoperabilitas ZK dan likuiditas terpadu yang dimungkinkan oleh Polygon CDK menurunkan hambatan untuk meluncurkan L2 dengan throughput tinggi di Ethereum.
Awal tahun 2024, solusi DA Celestia akan tersedia bagi para developer sebagai komponen yang mudah digunakan di antara opsi penyesuaian yang disediakan oleh Polygon CDK.
Kemitraan Celestia dan Polygon Bantu Adopsi Blockchain
Terkait kerja sama ini, co-founder Polygon, Sandeep Nailwal, mengatakan bahwa ini adalah momen broadband untuk Web3.
“Kemampuan untuk meluncurkan L2 Ethereum bertenga ZK dengan throughput tinggi semudah [melakukan] deploy smart contract akan membantu adopsi blockchain seperti yang dilakukan jaringan fiber optik berkecepatan tinggi untuk aplikasi Web2.”
Layer DA Celestia dinilai telah dapat mengurangi biaya transaksi L2 Ethereum untuk pengguna akhir lebih dari 100 kali lipat.
Seiring dengan berkembangnya adopsi, layer DA Celestia dapat diskalakan dengan aman menggunakan pengambilan sampel ketersediaan data (DAS) yang memungkinkan setiap pengguna di chain yang menggunakan Polygon CDK dapat berkontribusi dengan menjalankan light node Celestia.
Polygon CDK Dorong Pengembangan L2 Baru
Adapun Polygon CDK diluncurkan pada akhir bulan Agustus lalu. Teknologi memudahkan para developer untuk merancang dan meluncurkan L2 Ethereum bertenaga ZK mereka sendiri.
Polygon CDK telah digunakan oleh sejumlah proyek termasuk OKX, Astar, Canto, Gnosis Pay, Palm, dan IDEX. Selain itu, Polygon juga tengah mendekati beberapa pihak untuk mengembangkan L2 mereka sendiri.
Sebelumnya pada 20 September lalu, Sandeep Nailwal juga telah mengusulkan agar komunitas blockchain Celo menggunakan Polygon CDK untuk memfasilitasi transisi menjadi L2 Ethereum.
Memasuki 10 Oktober lalu, Sandeep Nailwal mengusulkan ke komunitas tata kelola ApeCoin DAO agar membangun L2 mereka sendiri dengan menggunakan Polygon CDK.
Ada Berbagai Cara untuk Lahirkan L2 Ethereum Baru
Akhir-akhir ini, sejumlah pihak mempertimbangkan untuk menembangkan L2 Ethereum mereka sendiri dengan menggunakan seperangkat alat yang telah tersedia untuk mempermudah proses pengembangannya.
Pada bulan Agustus lalu, blockchain layer-1 (L1) Fantom mempertimbangkan untuk menjadi L2 Ethereum. Mereka secara aktif mempertimbangkan dan menyelidiki langkah untuk mengintegrasikan optimistic rollup yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism atau solusi lainnya untuk menghubungkan blockchain Fantom ke Ethereum.
Pada akhir bulan November lalu, proyek L2 Kinto bermigrasi ke ekosistem L2 Arbitrum menggunakan teknologi Arbitrum Nitro usai sebelumnya meluncurkan testnet menggunakan OP Stack yang dikembangkan oleh developer L2 Optimism.
Adapun Kinto dapat menjembatani kesenjangan antara dunia keuangan tradisional (TradFi) dan decentralized finance (DeFi) dengan membangun L2 yang sesuai dengan standar Kenali Pelanggan Anda (KYC) dan mematuhi undang-undang anti-pencucian uang (AML).
Sementara itu, Blast, proyek L2 Ethereum yang didukung pendiri marketplace non-fungible token (NFT) Blur, turut mengandalkan teknologi optimistic rollup. Blast hadir dengan tujuan sebagai satu-satunya proyek L2 Ethereum dengan imbal hasil (yield) pada Ether (ETH) dan stablecoin.
Memasuki 5 Desember kemarin, Ankr, penyedia infrastruktur web3, mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan dukungan Rollup-as-a-Service (RaaS) untuk zkSync Hyperchains yang dibangun menggunakan ZK Stack.
Matter Labs, tim yang mengerjakan dan mengembangkan layer-2 (L2) zkSync, berkolaborasi erat dengan Ankr untuk mengintegrasikan RaaS. Tujuannya untuk menghadirkan berbagai Hyperchains baru kepada sejumlah pelanggan.
Pihak Ankr mengeklaim bahwa mereka sebagai pihak yang pertama merilis layanan RaaS. Hal ini memungkinkan para developer untuk menyesuaikan dan melakukan deploy L2 independen yang terukur dan aman untuk decentralized applications (dApps) mereka dengan lebih mudah.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.