Trusted

Grab Gandeng Circle Tawarkan Web3 Wallet di Singapura

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Grab bekerja sama dengan Circle, penerbit stablecoin USDC, untuk menguji coba integrasi layanan Web3 Circle di aplikasinya.
  • Circle mengakui bahwa kolaborasinya dengan Grab merupakan bentuk dukungan terhadap inisiatif Proyek Orchid yang diinisiasi oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS).
  • Aksi Grab untuk menyediakan layanan Web3 wallet digadang-gadang bakal memantik adopsi kripto secara lebih masif.
  • promo

Grab, platform ride-hailing ternama di Asia Tenggara, resmi memasuki Web3 lewat kerja sama dengan penerbit stablecoin USD Coin (USDC), Circle. Manajemen Circle menjelaskan pihaknya baru saja menjalin sinergitas dengan Grab untuk melakukan uji coba integrasi layanan Web3 Circle di dalam aplikasi Grab.

Co-founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Circle, Jeremy Allaire, mengatakan pihaknya berfokus pada kemitraan dengan merek-merek konsumen berskala global untuk bisa mendorong penggunaan transaksi sehari-hari bagi pengguna.

“Uji coba teknologi perusahaan bersama Grab membawa kami semakin dekat untuk mewujudkan potensi penuh dari inovasi aset digital yang bertanggung jawab,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Circle mengakui bahwa kolaborasinya dengan Grab merupakan bentuk dukungan terhadap inisiatif Proyek Orchid yang diinisiasi oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk menemukan bukti nyata dari Purpose Bound Money (PBM).

Pada akhir Juni lalu, MAS merilis whitepaper yang mengusulkan protokol umum untuk menentukan aturan penggunaan uang digital; seperti central bank digital currency (CBDC), tokenisasi deposito bank, dan stablecoin pada distributed ledger.

Dalam inisiatif itu, Grab bersama beberapa entitas lainnya sudah ikut ambil bagian untuk melakukan skenario penggunaan PBM untuk beberapa kasus, termasuk untuk perdagangan online dan programmable rewards.

Web3 Wallet dari Grab Juga Manfaatkan Teknologi NFT

Langkah Grab memasuki sektor Web3 nampaknya tidak main-main. Dalam uji cobanya, Grab Web3 Wallet menggunakan teknologi blockchain agar bisa mendapatkan berbagai macam hadiah ataupun barang koleksi menggunakan voucer non-fungible token (NFT).

Produk anyar yang baru tersedia khusus untuk pengguna Negeri Singa itu juga nantinya bakal mendukung penggunaan voucer SG Pitstop Pack NFT di toko populer untuk mendapatkan diskon produk tertentu selama Grand Prix F1 berlangsung.

BeInCrypto sebelumnya melaporkan sempat ramai di media sosial bahwa Grab sudah menambahkan fitur crypto wallet di pelanggannya yang berada di Singapura beberapa waktu lalu.

Akun X (Twitter) pseudonim @Oxjaypeg membagikan tangkapan layar sejumlah detail, termasuk opsi Web3 yang ada di antara fitur asuransi dan investasi di aplikasi Grab. Dalam tangkapan layar itu, terlihat tampilan jaringan layer-2 (L2) Polygon yang juga menyematkan fitur Learn tentang panduan menggunakan Web3 Wallet hingga tombol penggunaan NFT.

Drife sudah Manfaatkan Blockchain Lebih Dulu

Aksi Grab untuk menyediakan layanan Web3 wallet digadang-gadang bakal memantik adopsi kripto secara lebih masif.

Di samping Grab, platform ride hailing asal India, Drife, ternyata sudah lebih dulu mengembangkan aplikasinya menggunakan blockchain. Perusahaan yang melakukan Initial DEX Offering (IDO) di 6 Agustus 2021 lalu itu disebut bakal mendisrupsi tatanan sistem ride-hailing di dunia.

Dalam sebuah pernyataan, manajemen Drife mengatakan bahwa aplikasi miliknya memberikan keadilan dan transparansi bagi pengemudi dan penumpang. Selain itu, Drife juga mengeklaim bakal menyediakan opsi pembayaran menggunakan Bitcoin secara progresif di masa depan.

Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Drife, Firdosh Sheikh, mengungkapkan pasar layanan pesan kendaraan online secara global mencapai US$113 miliar dan diprediksi bakal tumbuh hingga US$350 miliar di tahun 2025.

Namun sayangnya, menurut Sheikh, beberapa merek besar sulit menerapkan etika yang sejalan dengan profitabilitas. Dengan komisi yang dipatok oleh penyedia jasa yang berkisar di angka 15% hingga 20%, sekitar 74% pengemudi justru memperoleh penghasilan kurang dari upah minimum, setelah dipotong berbagai biaya.

“Drife menghadirkan transparansi yang sangat dibutuhkan dalam industri pesan kendaraan yang menciptakan pasar terbuka, transparan dan bebas untuk bertukar penumpang. Teknologi blockchain juga memungkinkan Drife untuk memberi token pada ekonomi ride-hailing menggunakan berbagai aet digital on-chain, baik yang bersifat fungible maupun non-fungible,” jelas Sheikh.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori