Lihat lebih banyak

Jump Trading Dorong Wormhole Jadi Entitas Independen

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jump Trading Group berpisah dari Wormhole dengan alasan untuk melakukan penghematan di industri kripto.
  • Hal ini adalah langkah lebih lanjut Jump Trading mengurangi paparannya pada industri kripto.
  • Meski begitu, Jump dapat meningkatkan bisnis kriptonya lagi jika SEC AS akhirnya menyetujui kehadiran ETF Bitcoin spot.
  • promo

Raksasa market maker Jump Trading Group dilaporkan telah berpisah dari Wormhole dengan alasan untuk melakukan penghematan di industri kripto.

Staf senior Wormhole, termasuk CEO perusahaan Saeed Badreg dan Chief Operating Officer (COO) Anthony Ramirez, keluar dalam beberapa minggu terakhir untuk menjalankan proyek crypto bridge itu sebagai entitas independen. Tidak jelas berapa banyak orang meninggalkan Jump sebagai bagian dari hal ini.

Adapun Wormhole adalah bagian dari Jump Crypto, unit aset digital dari Jump Trading. Jump membeli perusahaan kripto bernama Certus One pada Agustus 2021, membawa serta tim yang mengembangkan Wormhole.

Pada tahun ini, Jump Trading mengurangi paparannya terhadap industri kripto. Tenaga kerja Jump Crypto dilaporkan telah berkurang sekitar setengahnya sejak mencapai puncaknya sekitar 150 orang pada tahun 2022.

Jump Ikut Terdampak Crypto Winter

Saat crypto exchange FTX hancur pada November 2022, Jump Trading pada awal bulan Oktober lalu dilaporkan kehilangan hampir US$300 juta.

Jump Trading kehilangan US$206 juta, sementara perusahaan perdagangan afiliasinya, Tai Mo Shan Ltd., kehilangan lebih dari US$75 juta.

Adapun detail angka itu berdasarkan dokumen yang ditemukan oleh Constance Wang, mantan Chief Operating Officer (COO) FTX. Jika akurat, temuan ini menggarisbawahi pukulan berat yang dialami Jump ketika FTX Grup hancur lebur.

Selain itu, kemunduran Jump dari dunia kripto sebagian juga karena volume perdagangan aset digital yang masih kurang bergairah pada tahun ini.

Meski begitu, Jump dapat meningkatkan bisnis kriptonya lagi jika Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) akhirnya menyetujui kehadiran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.

Pada awal bulan November lalu, beberapa perusahaan market maker raksasa seperti Jump Trading, Jane Street, Virtu Financial, dan Hudson River Trading, bersedia menyediakan likuiditas untuk ETF Bitcoin spot dari BlackRock. 

Mundur pada akhir bulan Agustus lalu, muncul kabar bahwa Robinhood, broker ritel saham yang masuk ke market kripto sejak Februari 2018, kini tidak lagi didukung oleh Jump Trading.

Sebagai informasi, bisnis kripto tanpa fee Robinhood bergantung pada perusahaan market maker untuk menjaga volume perdagangan miliaran dolar AS (USD) tetap lancar.

Namun, Jump Trading, yang berbasis di Chicago, dilaporkan mundur dari market AS di tengah meningkatnya pengawasan pengaturan dari regulator di Negeri Paman Sam.

Mundur dari Aktivitas Perdagangan Kripto di AS

Pada 10 Mei lalu, Jane Street dan Jump Crypto, dikabarkan mundur dari aktivitas perdagangan aset kripto di AS karena tindakan keras dari regulator terhadap industri ini.

Menurut sumber Bloomberg, Jane Street melangkah lebih jauh dengan mengurangi ambisi kripto mereka secara global karena ketidakpastian peraturan telah mempersulit perusahaan untuk mengoperasikan bisnis dengan cara yang memenuhi standar internal.

Sementara itu, Jump Crypto juga angkat kaki dari market AS karena alasan yang sama. Meski begitu, kedua perusahaan masih melakukan aktivitas pembuat pasar, walau dalam skala yang lebih kecil, dan tidak sepenuhnya meninggalkan dunia kripto.

Adapun Jane Street dan Jump Trading terseret dalam beberapa gejolak di dunia kripto. Mereka berada di antara perusahaan perdagangan yang diinterogasi oleh jaksa AS dalam penyelidikan kehancuran algorithmic stablecoin TerraUSD (UST).

Pada 9 Mei lalu, sebuah gugatan class action yang diajukan di pengadilan distrik negara bagian Illinois, AS, merinci dugaan keterlibatan Jump Trading dengan Terraform Labs (TFL) dalam memanipulasi harga UST.

Penggugat menuduh Jump Trading, dan Kanav Kariya, selaku Presiden Jump Crypto, melanggar undang-undang (UU) Pertukaran Komoditas di AS dan peraturan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), serta pengayaan yang tidak adil menurut hukum adat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori