Mainnet L2 Blast Akhirnya Dirilis, Begini Rincian Pembagian Airdrop

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Blast, salah satu proyek L2 di Ethereum, akhirnya mengumumkan peluncuran resmi mainnet mereka pada hari Jumat ini (1/3).
  • Para pengguna di fase akses awal kini dapat melakukan bridge aset kripto mereka ke mainnet Blast menggunakan sejumlah decentralized applications (dApps) asli dari ekosistem proyek ini yang tidak ada di tempat lain.
  • Kabar peluncuran mainnet Blast datang setelah RiskOnBlast, sebuah platform GambleFi, diduga melakukan rug pull. Peristiwa ini merupakan rug pull pertama dari proyek kripto yang dibangun di L2 Blast.
  • promo

Blast, proyek layer-2 (L2) Ethereum yang didukung co-founder marketplace non-fungible token (NFT) Blur hingga Paradigm, akhirnya mengumumkan peluncuran resmi mainnet mereka pada hari Jumat (1/3).

Para pengguna di fase akses awal kini dapat melakukan bridge aset kripto mereka ke mainnet Blast menggunakan sejumlah decentralized applications (dApps) asli dari ekosistem proyek ini yang tidak ada di tempat lain.

Secara singkat, Blast adalah proyek L2 dengan imbal hasil (yield). Saldo Ether (ETH) dan stablecoin yang dimiliki para pengguna di L2 Blast secara otomatis menghasilkan yield. Hal ini dinilai dapat meningkatkan efisiensi modal bagi para pengguna dan membuka kemungkinan baru bagi berbagai dApps.

Selama fase akses awal proyek Blast, proyek ini telah mampu menjaring 181.888 anggota komunitas yang melakukan bridge aset kripto sekitar US$2,3 miliar ke L2 Blast. Hal tersebut membuat komunitas Blast menghasilkan US$85 juta per tahun dalam native yield dan Blast Points.

Pada saat yang sama, lebih dari 3.000 tim mulai membangun berbagai proyek dApps sebelum peluncuran mainnet L2 Blast. Mereka telah membangun dApps yang hanya bisa ada di Blast menggunakan native yield Blast dan pembagian biaya transaksi.

Rincian Pembagian Airdrop Blast

Dalam perkembangannya, para pengguna mainnet Blast akan terus mendapatkan poin dan tim yang mengembangkan dApps di mainnet Blast bisa mendapatkan Blast Gold.

Adapun airdrop token Blast rencananya akan dialokasikan 50% untuk Blast Points yang diterima oleh anggota komunitas. Sementara 50% airdrop token Blast sisanya dialokasikan untuk Blast Gold yang diterima oleh berbagai tim dApss yang membangun di L2 Blast.

Adapun Blast Gold akan didistribusikan ke berbagai Dapps setiap 2 minggu. Para dApps itu dapat menyimpan Blast Gold untuk mereka sendiri.

Namun, tim proyek Blast lebih memuji para dApps yang berkomitmen untuk memberikan Blast Gold kepada para penggunanya.

Tim pengembang Blast menyarankan para pengguna untuk mencari proyek dApps yang telah berkomitmen memberikan Blast Gold mereka kepada para pengguna.

Bridge [aset kripto] kalian ke mainnet Blast hari ini untuk mendapatkan native yield, Blast Points, Blast Gold, dan airdrop dApps yang dibangun di Blast,” ungkap tim yang mengembangkan proyek L2 Blast.

Seiring peluncuran mainnet proyek L2 ini, tim Blast mengaku bahwa beberapa pengguna melihat angka yang tidak akurat tentang poin airdrop yang seharusnya mereka terima.

Padahal, beberapa pengguna itu telah melakukan bridge ETH ke L2 Blast atau membagikan kode invitasi untuk bisa berpartisipasi dalam program poin Blast.

“Kami menyadari masalahnya dan sedang memperbaikinya,” ungkap tim pengembang Blast.

Berdasarkan data DefiLlama, total value locked (TVL) Blast yang sempat mencapai US$2,27 miliar, saat ini akhirnya turun menjadi sekitar US$867,84 juta setelah mainnet L2 Blast resmi dirilis.

RiskOnBlast Jadi Proyek Rug Pull Pertama di Blast

Kabar peluncuran mainnet Blast datang setelah RiskOnBlast, sebuah platform GambleFi, diduga melakukan rug pull. Peristiwa ini merupakan rug pull pertama dari proyek kripto yang dibangun di L2 Blast.

Rug pull biasanya dilakukan oleh pengembang proyek kripto yang membawa kabur sejumlah dana yang terkumpul untuk proyek tersebut. Tuduhan ini muncul setelah hilangnya dana, situs web, dan media sosial RiskOnBlast.

Menurut penyedia data on-chain Arkham Intelligence, saldo kripto di RiskOnBlast telah menjadi nol setelah dana tersebut tampaknya telah dipindahkan pada 25 Februari lalu.

Andrew Choi, pemimpin teknologi di crypto exchange Coinbase, termasuk di antara para pihak yang memberi peringatan bahwa situs web dan media sosial RiskOnBlast telah hilang.

Adapun proyek GambleFi ini telah mengumpulkan sekitar 420 ether (ETH) yang bernilai sekitar US$1,25 juta dari presale token RISK, yang dimulai pada 22 Februari lalu dan berakhir pada hari berikutnya.

Menariknya, tim proyek L2 Blast sempat memperkenalkan RiskOnBlast pada 12 Februari lalu. Blast waktu itu mengatakan bahwa proyek RiskOnBlast memiliki potensi yang tidak dapat disangkal.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori