Trusted

Meski Level Support Jebol, Harga Bitcoin (BTC) Masih Punya Peluang Naik

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Baru saja ukir penurunan 3%, Bitcoin (BTC) kini tengah berjuang agar bisa bertahan di zona support jangka panjang yang krusial, tepat berada di level Fibonacci retracement 0,382.
  • Ke depannya, level support berikutnya untuk Bitcoin diprediksi akan muncul di sekitar level US$23.700.
  • Ada potensi munculnya tren bullish dalam waktu dekat, karena sudah terlihat ada divergence positif pada indikator Relative Strength Index (RSI) 4 jamnya.
  • promo

Sampai detik ini, tren penurunan tampaknya masih menyelimuti pasar kripto secara luas. Bahkan di minggu ini, Bitcoin (BTC) terpantau sudah menghasilkan candlestick bearish lebih dari 3% dan sekaligus mencapai level support jangka panjang di area US$25.100.

Peran level ini teramat penting untuk menjaga keutuhan tren naik dalam 6 bulan terakhir. Kalau Bitcoin sanggup memanfaatkan area support yang sudah ada dan berhasil breakout dari pola bullish dari descending parallel channel, maka kemungkinan tren naiknya bisa berlanjut.

Kemarin (15/6), harga Bitcoin terperosok lebih dari 3% dan harganya ditutup di level support penting, yakni US$25.100 (area hijau). Level ini juga berimpit (berkonfluensi) dengan level Fibonacci retracement 0,382, yang mengukur pergerakan naik sejak Januari 2023. Level Fibonacci ini biasanya menjadi target dalam koreksi sehat dalam tren kenaikan atau penurunan yang kuat.

Bitcoin Kesulitan untuk Pertahankan Tren Naik

Namun, aksi harga saat ini terus bergerak turun, dan BTC tampaknya terancam kehilangan level support ini. Jika pergerakan hari ini (16/6) ternyata tidak hanya menjadi deviasi semata, penurunan yang sedang berlangsung ini mungkin juga bukanlah koreksi semata. Sebaliknya, hal itu bisa menjadi pertanda dari berakhirnya tren naik yang telah berlangsung sejak awal 2023 lalu.

Akan tetapi, jika Bitcoin mampu dengan cepat merebut kembali level US$25.100, hal itu pastinya akan menjadi sinyal bullish, dan sekaligus menandakan bahwa tren naik akan tetap utuh. Selanjutnya, aksi pantulan harga setidaknya ke area US$27.400 juga berpeluang terjadi. Area ini merupakan level Fibonacci retracement 0.236 dan juga tepian atas (upper edge) dari descending parallel channel, yakni area di mana harga BTC telah diperdagangkan sejak pertengahan April.

BTC/USD chart
Grafik BTC/USD oleh Tradingview

Selain itu, aksi turun yang terjadi kemarin telah menyebabkan hilangnya garis tengah atau median dari channel ini (garis putus-putus biru). Dalam situasi seperti ini, target alaminya adalah tepi bawah (lower edge) channel yang saat ini mengalami penurunan di sekitar US$23.700. Level ini sekarang sedang berada dalam konfluensi yang kuat dengan level Fibonacci retracement 0.5 dan moving average 200 hari (200D MA, biru).

Jika level ini terlampaui, support penting berikutnya akan terletak di US$21.450. Level support ini juga merupakan level Fibonacci retracement 0,618 dan sekaligus area resistance/support horizontal yang penting.

Kondisi Volume Perdagangan Tandai Akhir dari Fase Kompresi

Penting untuk dicatat bahwa volume perdagangan Bitcoin telah konsisten mengalami penurunan sejak November 2022 silam. Momentumnya terjadi bersamaan dengan insiden keruntuhan FTX. Selain itu, penurunan volume ini juga menjadi indikasi dari turunnya volatilitas suatu aset serta fase kompresi yang berkepanjangan.

Biasanya, periode semacam ini diikuti dengan peningkatan tajam dalam volume perdagangan dan pergerakan naik atau turun yang agresif. Sementara itu, pola saat ini sudah terlihat sangat matang dan siap untuk memulai pergerakan harga dalam beberapa minggu mendatang (lingkaran biru).

RSI Jangka Panjang Bisa Berikan Support

Berbagai indikator teknikal dalam time frame harian Bitcoin memberikan sinyal yang bearish. Di samping itu, indikator Relative Strength Index (RSI) berkisar di bawah 50 dan bergerak turun.

Tahukah Kamu?

Dengan menggunakan RSI sebagai indikator momentum, para trader dapat mengecek apakah pasar sedang dalam kondisi overbought (terlalu banyak yang beli) ataukah oversold (terlalu banyak yang jual).

Dari metrik tersebut, mereka bisa memutuskan apakah harus mengakumulasi ataukah menjual aset. Jika pembacaan RSI berkisar di atas 50 dan trennya sedang naik, maka para bull masih unggul. Sebaliknya, jika pembacaan RSI-nya berkisar di bawah 50, kebalikannyalah yang akan terjadi.

Sementara itu, grafik RSI jangka panjang Bitcoin terlihat bergerak mengikuti garis ascending support yang dimulai sejak Juni 2022 (hitam). Tiga sentuhan terakhirnya (lingkaran biru) telah menandai level terendah dalam pasar Bitcoin (panah biru) dan merupakan sinyal beli.

Saat ini, garis tersebut berada sedikit di atas wilayah oversold, mendekati angka 30. Indikator RSI Bitcoin harus turun sekitar 5 poin lagi untuk bisa mencapai nilai ini. Oleh karena itulah, meskipun harga BTC masih memiliki potensi untuk turun, level support pada indikator RSI bisa memicu aksi pantulan harga dan selanjutnya siap melanjutkan tren kenaikan.

BTC/USD chart
Grafik BTC/USD oleh TradingView

Di sisi lain, indikator MACD Bitcoin juga terus mengalami tren turun sejak pertengahan April. Histogram indikator tersebut bahkan menghasilkan candlestick merah yang semakin panjang. Tentunya, hal ini menjadi konfirmasi dari tren penurunan (lingkaran oranye). Jika mencuat rebound atau pantulan harga yang potensial, salah satu sinyal awalnya akan menjadi bar MACD yang lebih pendek dan berwarna merah pucat.

Bisakah Bullish Divergence Picu Aksi Pantulan Harga BTC?

Pada grafik 4 jamnya, terlihat prediksi harga BTC yang bernada sedikit lebih bullish. Pertama-tama, Bitcoin berada dalam pola descending parallel channel yang telah dikonfirmasi berkali-kali. Pola ini cenderung bullish dan dalam kebanyakan kasus, menyebabkan terjadinya aksi breakout ke arah atas.

Namun, agar skenario ini bisa terlaksana, harga BTC harus berhasil merebut kembali median channel di level US$25.450 dan juga area support horizontal S1. Hanya dengan cara itu, akan ada kemungkinan harga Bitcoin untuk mencoba mendapatkan kembali pivot mingguan (P) di level US$26.200 dan pergerakan potensial menuju tepi atas atau upper edge dari channel tersebut.

BTC/USD chart
Grafik BTC/USD oleh TradingView

Selain itu, kita juga bisa menyaksikan adanya bullish divergence yang sedang dalam perkembangan (hijau) pada indikator RSI 4 jamnya. Harga Bitcoin sendiri telah mencatatkan level lower low, sementara grafik RSI sedang dalam proses membentuk higher low yang belum terkonfirmasi. Jika pola divergence ini nantinya terkonfirmasi, maka upaya untuk mendapatkan kembali level-level support yang sempat hilang tadi bukanlah hal yang mustahil.

Selain itu, indikator MACD juga terlihat tengah mencoba membalikkan tren jangka pendek. Bahkan, histogramnya telah menghasilkan bar merah pucat pertama dan sedang dalam percobaan untuk berbalik ke arah atas.

Namun, jika ternyata rangkaian perjuangan ini gagal membuahkan hasil, area support terdekat akan tetap berada di level S3, yakni di dekat US$24.000. Di mana letaknya berada dalam konfluensi dengan tepi bawah dari descending parallel channel.

Bagaimana pendapat Anda tentang proyeksi harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori