Upbit, crypto exchange terbesar di Korea Selatan, pada hari Minggu (24/9) sempat menghentikan penyetoran dan penarikan native token Aptos (APT) di platform mereka.
Hal itu dilakukan karena kesalahan sistem yang menganggap ‘scam token atau token penipuan’ sama dengan token Aptos yang asli.
Upbit mengakui dalam pernyataannya bahwa sistem mereka mendeteksi upaya penyetoran yang tidak normal. Hal itu membuat mereka menangguhkan sementara fitur penyetoran dan penarikan token APT, ketika mereka memperbaiki kesalahan yang ada.
Masalah ini berasal dari scam token yang mengarahkan pengguna ke situs web penipuan bernama ClainAPTGift.com, yang dikirimkan ke sekitar 383.535 crypto wallet Aptos.
Dari ratusan ribu crypto wallet Aptos itu, masing-masing menerima sekitar 30 – 50 token APT. Artinya, ada token APT palsu bernilai sekitar US$95 juta yang dikirim ke sejumlah crypto wallet Aptos.
Token Palsu APT Bisa Dijual di Upbit
Berdasarkan screenshot yang beredar, Upbit sempat mengkreditkan scam token itu bersama dengan token APT asli di sistem crypto wallet mereka.
Sebelum Upbit menanggulangi persoalan ini, para pengguna crypto exchange itu di Korea Selatan mengaku menerima token APT di platform Upbit tanpa mengirimkannya sendiri dari crypto wallet lain.
Akun Twitter (sekarang X) Defianalist menyebut bahwa Upbit telah melakukan panggilan telpon ke sejumlah pengguna yang menjual token palsu APT di Upbit. Panggilan telpon dilakukan untuk meminta pengembalian dana dari pengguna yang menjual token palsu APT di Upbit.
Menurut data CoinGecko, token APT adalah trading pair dengan volume tertinggi di Upbit dalam 24 jam terakhir.
Masalah teknis ini pada gilirannya membuat harga APT sempat melonjak lebih dari 35% di ByBit, sebelum jatuh kembali 3 jam kemudian.
Berdasarkan data dari sejumlah market, harga APT naik sekitar 5,8% dalam 24 jam terakhir dan naik sekitar 4,5% dalam 7 hari terakhir.
Uniswap Sempat Digugat Terkait Scam Token
Kehadiran scam token suka tidak suka adalah bagian dari realita yang ada di dunia kripto. Tugas crypto exchange adalah lebih jeli melakukan pemeriksaan, sehingga tidak merugikan platform mereka sendiri.
Dalam kasus yang berbeda, decentralized exchange (DEX) Uniswap sempat terseret dalam kasus hukum terkait scam token.
Beruntung, Hakim di Pengadilan Distrik Selatan New York, Amerika Serikat (AS), menolak gugatan class action terhadap pengembang Uniswap pada 29 Agustus lalu.
Gugatan yang menargetkan Uniswap Labs serta venture capital (VC) Paradigm, Andreessen Horowitz (a16z), dan Union Square Ventures, mengklaim bahwa para penggugat menderita kerugian finansial karena berinvestasi pada berbagai scam token yang diperdagangkan di DEX Uniswap.
Namun, Hakim Katherine Polk Failla menulis dalam pendapatnya bahwa, meskipun pengadilan menerima sejumlah scam token tersebut memang palsu, pengadilan tidak memiliki wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Uniswap Labs dan para pendukungnya atas kerugian tersebut.
Kontrak yang dimaksud, mengacu pada smart contract Uniswap, dianggap oleh pengadilan sebagai bagian dari aktivitas scam token dan tidak melanggar Undang-Undang (UU) sekuritas (efek) secara langsung.
Pengadilan memutuskan bahwa Uniswap tidak meminta pembelian atau pengalihan kepemilikan scam token tertentu yang dipermasalahkan. Hal ini penting disoroti karena merupakan persyaratan yang diperlukan untuk menetapkan tanggung jawab berdasarkan UU di AS.
Klaim luas bahwa Uniswap adalah platform yang ‘aman’, dianggap tidak cukup untuk menunjukkan permintaan scam token. Selain itu, pengadilan juga menolak tuntutan pertanggungjawaban pihak pengendali karena tidak adanya pelanggaran UU sekuritas utama.
Dengan demikian, pengadilan tidak menemukan jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban Uniswap Labs atau sejumlah perusahaan VC berdasarkan UU sekuritas federal AS.
Bagaimana pendapat Anda tentang temuan token Aptos (APT) palsu ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.