Lihat lebih banyak

Produsen Hardware Wallet Ledger Dapat Dana Segar Rp1,6 Triliun

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ledger, perusahaan produsen hardware wallet kripto populer, pada hari Kamis (30/3) mengumumkan berhasil mengantongi dana segar lebih dari US$100 juta.
  • Para investor baru Ledger termasuk True Global Ventures, Cité Gestion SPV, Digital Finance Group, dan VaynerFund.
  • Ledger akan menggunakan dana segar yang mereka terima untuk mengembangkan bisnis dan memperluas jaringan distributor, meningkatkan produksi, dan mengembangkan produk.
  • promo

Ledger, perusahaan produsen hardware wallet populer di kalangan investor kripto, pada hari Kamis (30/3) mengumumkan berhasil mengantongi dana segar.

Bloomberg melaporkan bahwa Ledger telah mengumpulkan sebagian besar dari putaran pendanaan yang mencapai US$109 juta (sekitar Rp1,6 triliun) pada penutupan pertama usai mendapat manfaat dari krisis yang terjadi di industri kripto.

Para investor baru Ledger termasuk True Global Ventures, Cité Gestion SPV, Digital Finance Group, dan VaynerFund. Sementara jajaran investor yang sudah ada termasuk 10T, Cap Horn, Morgan Creek dan Cathay Innovation.

Valuasi perusahaan yang berbasis di Paris, Prancis, ini mencapai sekitar Rp19,4 triliun. Hal itu diperkirakan merupakan angka yang sama yang diberikan oleh investor saat terakhir berinvestasi pada Juni 2021.

Adapun penutupan kedua dari putaran pendanaan ini dijadwalkan pada pertengahan April mendatang. Sementara penutupan pendanaan yang ketiga kemungkinan akan menyusul karena minat investor yang tinggi.

Ledger akan menggunakan dana segar yang mereka terima untuk mengembangkan bisnis dan memperluas jaringan distributor, meningkatkan produksi, dan mengembangkan produk.

Krisis Kepercayaan Untungkan Ledger

Pembuat hard wallet ini mengaku memiliki bulan penjualan terbaik pada bulan November 2022. Hal itu mencetak rekor harian dalam seminggu setelah kehancuran dahsyat crypto exchange FTX.

Pendapatan untuk Ledger Live, aplikasi untuk membeli dan menjual kripto, disebut telah tumbuh 200% dari tahun ke tahun. Ledger mengatakan mereka sekarang menyimpan lebih dari 20% kripto di dunia dan 30% non-fungible token (NFT) di dunia.

Runtuhnya kerajaan kripto Sam Bankman-Fired (SBF) hingga banyak peretasan yang merenggut kripto milik investor membuat banyak pihak gelisah untuk meninggalkan dana dan aset mereka di tangan pihak ketiga. Hal ini lantas membuat terjadi arus keluar dari sejumlah crypto exchange.

Menariknya, hal ini merupakan sebuah keuntungan bagi perusahaan seperti Ledger. Tidak seperti hot crypto wallet, perangkat yang mereka produksi memungkinkan investor menyimpan private key untuk akses ke aset kripto yang memang dimiliki.

CEO Ledger, Pascal Gauthier, mengatakan, “Tiba-tiba orang seperti berkata, ‘Wow, meninggalkan kripto di crypto exchange sebenarnya berbahaya.’ Tahun 2023 bahkan lebih baik bagi kami karena sekarang Anda bahkan tidak dapat meninggalkan uang di bank Swiss [mengutip krisis yang dialami sejumlah bank akhir-akhir ini].”

Saat mendorong untuk berkembang sebagai consumer brand, Ledger bermitra dengan sejumlah luxury brand seperti Fendi dan Hublot, meluncurkan platform bagi artis dan brand untuk merilis koleksi NFT mereka, serta meluncurkan versi baru dari hard wallet yang dirancang oleh Tony Fadell yang merupakan kreator iPod dan iPhone.

“Internet adalah revolusi informasi, dan sekarang melahirkan revolusi nilai. Dari spekulasi, hingga NFT, ke barang koleksi digital, tiket digital, keanggotaan digital, dan akhirnya identitas digital,” kata Ian Rogers, mantan Chief Digital Officer LVMH dan Chief Experience Officer Ledger sejak Januari 2021.

​​Bisnis Hard Wallet Kian Menarik

Hard Cold Wallet Ledger Trezor

Tidak hanya Ledger, Trezor, yang juga produsen hard wallet, turut dilaporkan mengalami lonjakan besar dalam penjualan produk mereka. Lonjakan penjualan tersebut dikarenakan para investor bergegas lari ke opsi self-custody wallet untuk melindungi aset kripto mereka dalam momen kehancuran FTX.

Minat yang kian tinggi pada hard wallet secara tidak langsung membuat Binance Labs, lengan venture capital (VC) dan akselerator dalam ekosistem Binance, pada November 2022 mengumumkan bahwa mereka telah melakukan investasi strategis pada NGRAVE yang juga merupakan pembuat hard wallet.

Kemudian memasuki 20 Januari lalu, 1inch Network yang terkenal lewat layanan decentralized exchange (DEX) aggregator mereka turut mencoba peruntungan dengan meluncurkan hard wallet mereka.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori