Lihat lebih banyak

SBF Berpotensi Setuju untuk Diekstradisi ke AS

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sam Bankman-Fried (SBF) pada hari Senin (19/12) dilaporkan berpotensi setuju diekstradisi ke Amerika Serikat (AS).
  • Kabar ini muncul beberapa jam setelah pengacara SBF mengatakan kliennya ingin melihat dakwaan dari AS terlebih dahulu.
  • Kemudian, SBF dilaporkan menyetujui ekstradisi secara sukarela, yang menentang nasihat hukum dari pengacaranya sekuat mungkin.
  • promo

Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri dan mantan CEO crypto exchange FTX, pada hari Senin (19/12) dilaporkan berpotensi setuju diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi serangkaian dakwaan.

Kabar ini berdasarkan laporan Reuters yang mengutip pernyataan dari pengacara SBF. Laporan tersebut muncul beberapa jam setelah salah satu pengacara SBF mengatakan kepada hakim di sidang Bahama bahwa SBF ingin melihat dakwaan dari AS sebelum menyetujui untuk dibawa ke Negeri Paman Sam.

The New York Times kemudian melaporkan bahwa SBF menyetujui ekstradisi secara sukarela, yang menentang nasihat hukumnya sekuat mungkin. Tidak jelas apakah SBF menentang nasihat hukum dari pengacara lokal di Bahama yaitu Jerone Roberts, atau juga nasihat dari Mark Cohen yang merupakan pengacara di New York yang disewa untuk menangani tuntutan dari regulator AS.

“Kami sebagai pengacara akan menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk ‘memicu’ pengadilan. SBF ingin memperbaiki pelanggan, dan itulah yang mendorong keputusannya,” jelas pengacara lokal SBF di Bahama.

Jalannya Persidangan Terbaru SBF

SBF semula telah berencana menentang ekstradisi, tetapi berubah pikiran selama akhir pekan kemarin. Pada hari Senin ini, persidangan telah dijadwalkan secara khusus untuk SBF yang memberi tahu pihak berwenang bahwa dia tidak akan menentang ekstradisi ke AS.

Namun, ruang sidang segera menjadi kacau. Pengacara lokal SBF mengatakan bahwa dia terkejut melihat kliennya. SBF meminta setidaknya satu jeda 45 menit untuk berunding secara pribadi dengan pengacaranya.

Terkait hal ini, SBF mengatakan membutuhkan lebih banyak informasi dan ingin membaca dakwaan yang diajukan oleh jaksa federal AS sebelum memutuskan apakah akan mengikuti ekstradisi atau sebaliknya. Selanjutnya, hakim yang mengawasi masalah ini memerintahkan SBF untuk kembali ke penjara Fox Hill.

“Saya merasa ini adalah hari yang sia-sia,” kata hakim Shaka Serville.

Toko utama di balik FTX dan Alameda Research yang merupakan perusahaan perdagangan kripto kuantitatif ini dilaporkan meninggalkan sidang pada hari Senin di Nassau, Bahama, dengan mobil van hitam. SBF dilaporkan bahwa dia bisa kembali ke pengadilan pada pekan depan.

Tidak lama setelah sidang berakhir, pengacara lokal SBF mengumumkan bahwa SBF akhirnya menyetujui ekstradisi. Pengacara lokal SBF mengatakan tim hukumnya sedang menyiapkan dokumen sehingga waktu dan tanggal dapat ditetapkan untuk melanjutkan dan menyelesaikan proses ekstradisi. SBF dapat hadir untuk sidang baru paling cepat hari Selasa pekan depan.

Begitu SBF dibawa ke AS, dia akan diadili di Pengadilan Distrik Federal di Manhattan. Dia kemungkinan akan ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn sambil menunggu sidang jaminan.

Merayakan Natal di dalam Kurungan

SBF telah ditahan di Bahama sejak 12 Desember kemarin usai ditangkap di kediamannya. Pada 15 Desember lalu, dia mengajukan permohonan yang kedua untuk jaminan penangguhan penahanan dirinya ke Mahkama Agung Bahama.

Sebelumnya pada 13 Desember kemarin, pengajuan jaminan di Pengadilan Negeri Bahama untuk menangguhkan penahanan SBF gagal karena dikhawatirkan akan melarikan diri. Pihak Bahama menolak untuk menangguhkan penahanan SBF karena perjanjian ekstradisi dengan AS mengharuskan terdakwa ditahan.

SBF dikirim ke Penjara Fox Hill yang merupakan satu-satunya penjara di Bahama. Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2021 menjelaskan bahwa kondisi di Fox Hill ‘keras’ dan penuh sesak, dengan perawatan medis, sanitasi, dan nutrisi yang buruk. Selain itu, petugas pemasyarakat setempat diduga melakukan kekerasan fisik terhadap tahanan. Namun, pihak Bahama menegaskan bahwa kondisinya telah lebih baik.

Adapun SBF rencananya ditahan di Departemen Pemasyarakatan Bahama hingga 8 Februari 2023. Artinya, SBF akan merayakan Hari Natal di dalam kurungan, meski ada kemungkinan kecil bahwa dia telah diekstradisi ke AS sebelum tanggal 25 Desember mendatang.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori