Lihat lebih banyak

Siap-Siap, Marketplace Username Telegram Bakal Segera Rilis!

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Telegram mengumumkan akan segera meluncurkan platform lelang untuk nama pengguna (username) di blockchain The Open Network (TON).
  • Pihak Telegram mengatakan bahwa kemampuan para pengguna untuk membeli dan menjual username Telegram telah berada di tahap pengembangan yang hampir berakhir.
  • Telegram menawarkan bounty program hingga US$100.000 untuk menemukan kerentanan dalam smart contract yang digunakan.
  • promo

Telegram, aplikasi perpesanan yang memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif bulanan, mengumumkan akan segera meluncurkan platform lelang untuk nama pengguna (username) di blockchain The Open Network (TON).

Pihak Telegram pada 21 Oktober mengatakan kemampuan para pengguna untuk membeli dan menjual username Telegram telah berada di tahap pengembangan yang hampir berakhir.

Kemudian pada 22 Oktober, akun Telegram Usernames menyatakan bahwa smart contract yang akan digunakan untuk melelang username sudah diterbitkan. Dengan begitu, siapa pun dipersilahkan untuk menganalisis smart contract tersebut untuk mengetahui potensi kelemahan keamanan yang ada.

Telegram menawarkan dana hadiah hingga US$100.000. Tugasnya adalah mengidentifikasi potensi kerentanan dan masalah dalam smart contract yang akan menjadi dasar platform Telegram Auction. Tawaran bounty hunter ini memiliki batas waktu hingga 25 Oktober 2022.

Sebagai informasi, TON adalah blockchain layer-1 (L1) yang sepenuhnya terdesentralisasi dan konon menawarkan transaksi ultra-cepat, biaya kecil, aplikasi yang mudah digunakan, dan ramah lingkungan. Toncoin adalah native token dari blockchain TON.

Co-founder Telegram, Pavel Durov, telah menceritakan sekilas tentang proyek ini pada 23 Agustus lalu.

“Saya sangat terkesan dengan keberhasilan lelang yang dilakukan TON baru-baru ini untuk nama domain atau dompet mereka. Wallet.ton berhasil dijual seharga 215.250 Toncoin (TON) [sekitar US$260.000 atau Rp3,88 miliar] sementara casino.ton terjual seharga sekitar US$244.000 [Rp3,64 miliar].”

Jika TON dapat mencapai hasil ini, Pavel Durov mendorong orang-orang untuk membayangkan betapa suksesnya Telegram dengan 700 juta penggunanya apabila mereka menempatkan @ username atau nama pengguna, hingga link grup dan channel Telegram untuk dilelang.

Selain jutaan alamat t.me yang menarik seperti @storm atau @royal, semua nama pengguna 4 huruf dapat tersedia untuk dijual seperti @bank, @club, @game, @gift, dan lain sebagainya. Elemen lain dari ekosistem Telegram, termasuk channel, sticker, atau emoji, nantinya juga dapat menjadi bagian dari marketplace ini.

Pavel Durov mengatakan bahwa pihaknya akan menciptakan platform baru ketika pemegang username dapat mentransfernya ke pihak yang berkepentingan dalam kesepakatan yang dilindungi. Maksud dari kesepakatan yang dilindungi ini adalah dengan kepemilikan yang dijamin di blockchain melalui smart contract seperti NFT. Dalam hal skalabilitas dan kecepatan, dia mengklaim TON mungkin memiliki teknologi terbaik untuk menampung penjualan terdesentralisasi tersebut.

“Tim kami dapat menulis smart contract anti ‘anti-peluru’ untuk TON (karena kamilah yang menemukan bahasa smart contract-nya). Jadi, kami cenderung mencoba TON sebagai blockchain yang mendasari untuk market masa depan kami,” ungkapnya.

Kemudian, Pavel Durov menutup pernyataannya dengan mengatakan, “Mari kita lihat apakah kita dapat menambahkan sedikit web3 ke Telegram dalam beberapa minggu mendatang.”

Menjual Username Bukan Hal Baru

Menurut data Non Fungible, membayar untuk username sebenarnya bukanlah hal baru. Lebih dari setengah juta orang telah mengeluarkan uang untuk nama pengguna di jaringan Ethereum melalui Ethereum Name Service (ENS).

Ini juga bukan hanya sekedar fenomena di dunia web3. Pasalnya, semua pengguna media sosial sepakat bahwa mereka semakin sulit untuk mendapatkan username yang diinginkan di platform seperti Twitter dan Instagram.

Beberapa orang akan berusaha keras untuk bisa mendapatkannya. Beragam kiat dan trik online menyarankan berbagai hal, mulai dari meminta platform untuk menetapkan kembali nama pengguna yang tidak digunakan hingga mengajukan skema hak cipta yang rumit. Bahkan, ada beberapa pihak yang mendapatkan nama media sosial melalui aksi peretasan terhadap pemilik aslinya.

Bagaimana pendapat Anda tentang marketplace untuk lelang username Telegram yang akan segera rilis ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori